Xerostomia

7 Pencegahan Autisme Sejak Dalam Masa Kandungan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada berbagai macam cara yang bisa saja berhasil untuk langkah pencegahan autisme. Hal ini karena rupanya penderita autisme setiap tahunnya makin meningkat. Sehingga cukup perlu untuk waspada dan melakukan berbagai upaya pencegahan yang penting untuk menghindari resiko terjadinya penyebab penyempitan saraf otak yang berakibat autisme tersebut.

Yang paling penting yaitu bagaimana cara supaya dalam kehamilan diupayakan langkah pencegahan yang maksimal untuk menghindari resiko bayi lahir dengan kondisi mengalami autisme. Oleh sebab itu ada baiknya jika informasi yang berkaitan dengan hal tersebut diupayakan. Salah satunya melalui informasi berikut ini mengenai langkah-langkah untuk pencegahan autisme sejak dini, yaitu terutama saat masa kehamilan atau dalam kandungan.

1. Kontrol Kandungan

Tentunya hal yang sangat penting dilakukan untuk mencegah kelainan ini yaitu dengan jalan selalu rajin dan teratur untuk mengontrol kandungan. Ada baiknya melihat perkembangan janin secara seksama dari waktu ke waktu. Termasuk kemungkinan apakah dapat terjadi kelainan maupun gejala seperti masalah pada otak.

Karena hal ini bisa jadi merupakan awal mula yang dapat membuat janin pada akhirnya nanti lahir dan mengalami kondisi autisme. Oleh sebab itu sangat penting bagi ibu hamil setiap bulannya untuk selalu rajin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan. Sehingga lebih mudah mengikuti perkembangan janin dan melihat apakah kehamilan berjalan lancar dan normal.

2. Olahraga Ringan

Lakukan olah raga ringan selama masa kehamilan, seperti misalnya melakukan olah raga pernapasan atau senam hamil. Hal ini membantu kelancaran suplai oksigen dalam darah pada ibu hamil. Sehingga secara otomatis juga membantu untuk melancarkan aliran darah dan oksigen pada janin yang dikandung.

Hal yang sepele semacam ini sebenarnya merupakan salah satu hal yang penting. Karena kecukupan oksigen untuk janin akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan bayi lebih lanjut. Jika pasokan oksigen tercukupi maka saraf janin juga akan bertumbuh lebih maksimal.

Sehingga resiko mengalami faktor autisme akan dapat diminimalkan. Secara tidak langsung akan membantu menjaga kesehatan bayi secara lebih optimal termasuk kesehatan saraf dan penanganan gegar otak.

3. Batasi Asupan

Sebaiknya selalu perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan. Kebanyakan kasus autis juga bisa terjadi jika pada masa kehamilan tidak dapat menjaga asupan makanan yang dikonsumsi. Akibatnya berdampak pada janin dan mengalami masalah seperti gangguan pada pertumbuhan janin itu sendiri. Terutama jika memberikan efek secara tidak langsung berupa terlalu banyak zat tertentu.

Umumnya hal ini cukup riskan untuk menimbulkan resiko mengalami penyakit autisme. Oleh sebab itu sebaiknya batasi asupan ibu hamil pada jenis makanan yang sehat saja supaya kondisi autisme ini dapat dihindari sejak dini dan tidak terjadi pada bayi yang dilahirkan.

Apalagi umumnya kehamilan membuat ibu hamil susah membatasi asupan terutama saat merasa lapar di trimester terakhir. Sehingga kurang memperhatikan apa yang dimakan atau dikonsumsi saat menjalani kehamilan. Hal inilah yang memang perlu perhatian lebih supaya kondisi kesehatan janin dapat terjaga secara maksimal. [AdSense-B]

4. Makanan Bergizi

Yang cukup penting berkaitan dengan asupan yang dikonsumsi selama masa kehamilan yaitu membatasi makanan pada makanan yang mengandung cukup gizi yang tepat. Jangan sampai kekurangan tetapi juga upayakan supaya tidak sampai berlebihan.

Hal ini karena memang makanan sehat untuk penderita stroke yang dapat menghindarkan resiko autisme yang tepat yaitu mengandung gizi yang cukup untuk menunjang perkembangan bayi atau janin. Sehingga seluruh fungsi tubuh janin nantinya bisa berkembang secara maksimal.

Oleh sebab itu sebaiknya pilih makanan yang sehat saja dan tidak banyak mengandung kolesterol atau lemak jahat yang bisa berbahaya baik bagi ibu hamil maupun bagi janin yang ada dalam kandungan. Memperbanyak makanan yang kaya akan serat, vitamin dan mineral bisa menjadi salah satu alternatif yang tepat jika ingin supaya janin bertumbuh secara maksimal.

Dengan demikian hal ini bisa menjadi salah satu cara pencegahan autisme yang bisa dilakukan sejak dini. Dengan harapan supaya nantinya anak lahir dalam keadaan sehat dan tidak mengalami efek apapun yang berbahaya.

5. Minum Vitamin

Selama kehamilan sebaiknya minum berbagai macam vitamin yang disarankan oleh dokter. Terutama yang mengandung asam folat serta DHA untuk perkembangan otak anak. Hal ini cukup penting karena unsur tersebut  berperan penting pada masa pembentukan janin. [AdSense-A]

Terutama juga untuk mendukung pertumbuhan yang optimal dan normal. Oleh sebab itu jika ada beberapa saran dari dokter berupa konsumsi vitamin dan mineral, sebaiknya lakukan hal ini secara rutin dan teratur. Sehingga faktor resiko seperti bayi mudah kejang, terserang resiko epilepsi kriptogenik termasuk resiko mengalami autisme bisa dicegah sejak dini.

6. Hindari Penyakit

Selanjutnya ada baiknya supaya ibu hamil berusaha hidup sehat dan menghindari sumber penyakit yang berbahaya. Misalnya jika ada anggota keluarga yang sakit sebaiknya ibu hamil sementara waktu tidak mendekat. Terutama saat berada di tempat umum ada baiknya untuk berhati-hati terhadap orang yang sedang menderita sakit penyakit tertentu.

Karena salah satu faktor resiko bisa saja terjadi akibat infeksi yang terjadi pada masa kehamilan. Sehingga pada akhirnya memberikan efek yang kurang baik pada janin. Salah satunya resiko mengalami autisme tadi. Oleh karena itulah sebaiknya upayakan supaya masa kehamilan berjalan sehat dan lancar.

7. Perhatikan Makanan Bayi

Selanjutnya cara pencegahan autisme yang bisa dilakukan termasuk memperhatikan asupan makanan yang diberikan setelah bayi lahir. Terutama sebaiknya yang terbaik berusaha memberikan konsumsi asi eksklusif kepada bayi yang baru lahir dan selanjutnya mengenalkan makanan padat saat bayi memasuki usia 6 bulan.

Ada banyak kasus dimana pencetus autisme berupa alergi terhadap jenis makanan yang boleh dikonsumsi penderita epilepsi dengan karbohidrat tinggi. Oleh sebab itu perhatikan bayi yang dilahirkan apakah memiliki kecenderungan tersebut atau tidak.

Dengan secara tidak langsung membatasi asupan yang diterima oleh bayi baru lahir maka otomatis akan membantu supaya bayi dapat membentuk perkembangan tubuh yang jauh lebih optimal dan maksimal. Oleh sebab itu yang cukup baik yaitu berusaha menghindari jenis makanan berkarbohidrat atau mengandung gula terlalu tinggi.

Sehingga bayi juga bisa lebih sehat dan bebas dari resiko penyakit yang lain. Memperhatikan asupan yang kaya vitamin serta mineral merupakan salah satu hal yang tak kalah penting.

Itulah beberapa cara pencegahan autisme yang bisa dilakukan oleh ibu hamil terhadap janin yang sedang dikandung. Sangat penting untuk memahami langkah-langkah tersebut sehingga tidak mendatangkan resiko penyakit kelainan mental tersebut.

Sehingga dengan demikian anak yang dilahirkan dapat tumbuh normal dan tidak mengalami masalah perkembangan lebih lanjut. Dengan demikian tentunya bayi akan tumbuh berkembang dengan baik serta tidak memiliki masalah autisme. Apalagi hal ini bisa saja terjadi sejak anak berusia dini seperti misalnya balita. Sehingga penanganan ibu dalam masa kehamilan merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk dilakukan.