Categories: Kesehatan Wanita

Waspadai 5 Penyebab Pembesaran Rahim Selain Kehamilan!

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rahim membesar memang lebih identik dengan awal kehamilan di mana itu artinya perut juga mengalami pembesaran. Hanya saja, selain dari pembesaran rahim karena kehamilan, ada kondisi lain yang patut untuk Anda tahu dan juga waspadai sebab bisa jadi penyebab pembesaran rahim itu adalah kondisi yang serius dan memerlukan penanganan serius.

  1. Adenomiosis

Ketika pada bagian dalam dinding otot rahim terjadi pertumbuhan jaringan endometrium, maka inilah kondisi yang disebut dengan adenomiosis. Hanya saja, meski adenomiosis dan endometriosis tampak mirip, keduanya merupakan dua kondisi berbeda sebab pertumbuhan lapisan rahim di luar rahimlah yang dinamakan dengan endometriosis.

Gejalanya meliputi pembesaran rahim yang bisa dialami 2 hingga 3 kali lipat ditambah dengan keluarnya gumpalan darah pada waktu menstruasi. Saat menstruasi juga jauh lebih lama disertai perdarahan hebat, timbul pula kram pada panggul dan selama menstruasi, hal ini juga menandakan bahwa adenomiosis sedang terjadi.

Cara Mengatasi : Pada umumnya, penanganan adenomiosis dilakukan dengan terapi hormonal, obat antiradang, embolisasi arteri rahim, ablasi endometrium, atau juga jika memang diperlukan dokter akan menyarankan pasien menempuh operasi pengangkatan rahim. Supaya jauh lebih jelas, konsultasikan dengan dokter Anda secara detil supaya Anda pun bisa tahu apa saja risiko dari setiap tindakan medis yang diberikan.

  1. Kista Ovarium

Apabila Anda merasakan adanya gejala lain selain rahim atau perut yang membesar, seperti misalnya sulit buang air kecil, perdarahan yang terjadi secara tak wajar, menstruasi menyebabkan nyeri yang begitu hebat, punggung sangat sakit, dan pada perut ada tekanan serta rasa sakit, ada kemungkinan kista ovariumlah yang menyebabkannya.

Kista ovarium sendiri terjadi pada permukaan ovarium atau ovarium itu sendiri dalam bentuk kantung yang ada isi cairannya. Meski tak menimbulkan bahaya bagi penderitanya, pada sejumlah kasus gejala serius dapat ditimbulkan dari pecahnya kista ovarium ini. Namun pada kebanyakan kasus kista ovarium, kista bisa hilang dengan sendirinya.

Cara Mengatasi : Perlu bagi Anda untuk menempuh USG lebih dulu supaya bisa memastikan keberadaan kista ovarium tersebut. Apabila memang kista membesar, Anda perlu datang pada dokter ahli ginekologi di mana solusi utama bagi masalah ini adalah pengangkatan kista melalui operasi, entah itu laparoskopi untuk kista yang masih kecil atau laparotomi untuk kista yang sudah membesar.

  1. Masa Haid

Rahim menebal atau membesar juga bisa disebabkan oleh masa haid. Saat masuk pada siklus datang bulan, rahim otomatis menjadi lebih besar dan tebal di mana proses ini terjadi secara alami. Pembesaran rahim terjadi sebab ini menjadi suatu persiapan dari rahim apabila telur yang telah matang dan siap dilepas hendak dibuahi.

Cara Mengatasi : Hal ini normal terjadi pada setiap wanita dan selama tak ada keluhan lain yang abnormal, maka kondisi rahim sebenarnya baik-baik saja. Namun bila Anda curiga ada beberapa gejala yang tidak semestinya terjadi atau Anda merasa hal tersebut tak wajar, segera periksakan ke dokter sebelum menjadi terlambat.

  1. Fibroid Rahim

Sepanjang dinding rahim yang memiliki tumor atau benjolan yang tak bersifat kanker serta berukuran kecil disebut juga dengan penyakit fibroid rahim. Saat rahim membesar dan disertai dengan keluhan lain seperti sakit dan nyeri ketika berhubungan intim, sering buang air kecil, perdarahan padahal belum waktunya menstruasi, nyeri di bagian panggul, sembelit, dan perut terasa penuh bisa jadi fibroid rahimlah akar masalahnya.

Cara Mengatasi : Supaya gejala fibroid rahim dapat mereda, obat antiradang, pil kontrasepsi oral, serta asam traneksamat merupakan contoh perawatan yang diberikan pada kondisi ini. Namun, tak jarang pembedahan atau operasi menjadi solusi yang paling efektif, seperti ablasi endometrial, histerektomi, dan miomektomi.

  1. Kanker Endometrium

Endometrium juga dikenal sebagai istilah bagi lapisan rahim dan wanita pun cukup rentan mengalami kanker di bagian tersebut. Tak hanya rahim membesar, gejala lain yang berpotensi terjadi antara lain adalah dari vagina keluar nanah terutama pasca haid, nyeri saat berhubungan intim, nyeri pada panggul, serta perdarahan di luar haid.

Cara Mengatasi : Tergantung dari seberapa serius kondisi kanker endometrium, dokter akan memutuskan tindakan medis apa yang paling sesuai. Secara umum, pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi hingga terapi hormon adalah contoh perawatan yang diperlukan bagi penderita kanker endometrium. Namun untuk lebih jelasnya, harus ada diskusi lebih dulu secara mendetil dengan dokter.

Begitulah penyebab pembesaran rahim selain kehamilan yang para wanita wajib tahu. Dengan mengetahui rangkaian faktor risiko dibalik membesarnya rahim, Anda bisa lebih waspada dan bertindak cepat dalam menangani masalah kesehatan yang ada.