Hormon merupakan senyawa kimia yang diproduksi tubuh untuk mengatur fungsi beberapa organ dalam tubuh. Jika hormon mengalami gangguan entah dari kualitas maupun kuantitas, beberapa organ tubuh juga akan menurun fungsinya. Sebagai contoh, jika terjadi penurunan hormon fungsi seksual, maka kemampuan seks dari seseorang juga akan menurun.
Tidak seimbangnya jumlah hormon lebih sering terjadi pada wanita karena setiap bulan wanita mengalami perubahan yang cukup fluktuatif. Hormon yan terlibat pun tidak hanya satu dan alurnya sedikit kompleks. Karena hal ini lumrah terjadi setiap bulan, seringkali wanita menganggap remeh dan tidak mau ambil pusing. Padahal bila hal ini dibiarkan, efek samping jangka panjang bisa saja tidak dapat dihindari. Lalu, apa saja tanda hormon tidak seimbang yang dapat dideteksi?
- Perubahan nafsu makan yang besar
Ketidakseimbangan hormon yang terjadi pada wanita dapat menyebabkan perubahan nafsu makan yang besar. Biasanya, perubahan nafsu makan ini terjadi secara akut (cepat), atau sebaliknya. Seiring dengan perubahan nafsu makan yang meningkat, hormon juga mempengaruhi kadar lemak dalam tubuh. Ketika tubuh tidak menggunakan lemak yang masuk melalui makanan, hormon akan menginduksi tubuh sehingga terbentuk lapisan lemak baru. Dampaknya, wanita akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan. - Mood swing
Pada periode setiap bulannya, wanita cenderung mengalami mood swing atau perubahan mood akibat perubahan kadar hormon di dalam tubuh. Selain terjadi pada periode bulanan, mood swing juga sering terjadi pada wanita yang mendekati masa menopause. - Sakit kepala sebelah
Sakit kepala sebelah atau biasa disebut dengan migrain acap kali terjadi lebih banyak pada wanita dibanding pria. Hal ini terjadi karena perubahan hormon berpengaruh terhadap aliran darah. Ketika aliran darah tidak cukup memasok oksigen ke otak, maka hal ini akan memicu rasa sakit kepala sebelah yang cukup intens. - Siklus menstruasi yang tidak teratur
Pada dasarnya, siklus menstruasi terjadi secara rutin dengan range 21-35 hari dengan rata-rata umumnya 28 hari. Periode menstruasi wanita juga biasanya terjadi sekitar 2 hingga 7 hari. Siklus menstruasi yang tidak teratur mengindikasikan hormon dalam tubuhyang bertanggung jawab atas menstruasi dalam keadaan tidak seimbang. Hal ini bisa disebabkan karena konsumsi obat atau kelainan pada kelenjar penghasil hormon. - Muncul jerawat lebih banyak
Jerawat muncul ketika kelenjar minyak dalam kulit menangkap kotoran yang terselip pada pori-pori kulit. Jerawat biasanya terasa sakit karena proses peradangan. Tidak hanya kondisi kulit yang kotor, jerawat juga bisa muncul akibat perubahan hormon yang masif dan sedikit lama untuk sembuh. Jika hormon di dalam tubuh mulai kembali normal, biasanya jerawat akan hilang dengan sendirinya.
Tanda-tanda yang terjadi bila hormon tidak seimbang seharusnya mulai diperhatikan. Untuk itu, wanita harus bisa memahami perubahan pada tubuhnya dengan baik.