8 Gejala Neuropati Diabetik yang Sering Tidak Disadari

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tanpa disadari, saat ini penderita penyakit neuropati makin meningkat setiap tahunnya. Salah satu diantaranya berawal dari penyakit diabetes sehingga pada akhirnya menderita berbagai macam gejala neuropati diabetik yang makin lama makin meluas dan bisa menimbulkan berbagai macam komplikasi macam-macam penyakit saraf lainnya yang berbahaya.

Oleh sebab itu, mengetahui lebih dini apa saja yang menjadi gejala dari penyakit tersebut cukup penting untuk diketahui oleh orang awam. Sebagian orang sering kali menyepelekan gejala yang terjadi hingga tidak menyadari bahwa penyakit telah berkembang ke tahap yang lebih jauh dan lebih berbahaya.

Apalagi kurangnya informasi sering membuat banyak orang tidak mengetahui apa saja sebenarnya gejala yang terjadi dan tanda awal yang merupakan permulaan dari jenis penyakit tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan beberapa gejala neuropati diabetik yang ada di bawah ini.

1. Peningkatan Kadar Gula Darah

Pada dasarnya penyakit neuropati diabetik dipicu oleh kondisi penyakit diabetes yang dialami oleh seseorang. Oleh sebab itu cukup wajar apabila gejala awal dari kondisi ini yaitu secara lambat laun terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah.

Karena berawal dari kondisi penyakit diabetes, otomatis kadar gula darah seseorang bisa jadi meningkat tajam. Hal ini sering kali tidak disadari oleh orang saat menderita peningkatan kadar gulanya.

Sehingga saat kondisi tubuh makin parah, maka serangan penyakit terjadi secara tiba-tiba dan gula darah sudah cukup tinggi serta sulit diturunkan. Oleh karena itu ada baiknya mengecek kadar gula secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan sepenuhnya.

2. Kejang Secara Tiba-Tiba

Gejala lain pada umumnya yaitu timbul serangan kejang secara tiba-tiba. Tentu serangan kejang ini bisa terjadi akibat aneka macam jenis penyakit. Antara lain yaitu penyakit epilepsi yang umum menyerang seseorang. Namun ada baiknya melihat gejala lanjutan yang terjadi untuk lebih jelasnya.

Karena rupanya penyakit neuropati diabetik juga mengalami tanda dan gejala awal yang sama. Sehingga sebaiknya jika sudah mengalami tanda lainnya maka penyebab kejang tanpa demam bisa saja diakibatkan oleh jenis penyakit tersebut.

3. Berkurangnya Fungsi Saraf Tubuh

Saat penyakit makin menjalar dan menimbulkan komplikasi serta bahaya yang makin parah, umumnya tubuh seseorang akan mengalami kondisi yang berbeda pada fungsi sarafnya. Dengan kata lain terjadi gangguan pada fungsi saraf sehingga terjadi pengurangan fungsi dari saraf tubuh tersebut.

Misalnya penurunan refleks saat melakukan sesuatu atau keterlambatan otak saat merespon sesuatu. Hal ini sering kali dipandang wajar saat seseorang mengalami penambahan usia. Namun sebaiknya waspada lebih lanjut jika menderita kadar gula yang tinggi disertai oleh gejala yang satu ini.

Maka dapat dipastikan bahwa kemungkinan besar penyakit neuropati diabetik sedang mengincar secara perlahan. Sebaiknya segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. [AdSense-B]

4. Kondisi Tubuh Yang Mudah Lelah

Umumnya penderita diabetes lebih mudah mengalami kelelahan dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit tersebut. Oleh karena itu ada baiknya mencermati jika mengalami gejala penurunan kondisi saraf tubuh yang disertai rasa lelah berlebihan. Jika hal ini terjadi maka kemungkinan besar maka hal ini dikategorikan sebagai gejala neuropati diabetik.

Sebaiknya jangan diabaikan dan cobalah untuk segera mengatasi hal tersebut. Apabila telah beristirahat cukup namun tetap sering merasa lelah, maka sebaiknya konsumsi obat yang tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi.

5. Kesemutan Atau Mati Rasa

Gejala lainnya yang bisa menyertai kondisi penyakit tersebut antara lain yaitu rasa kesemutan atau biasa disebut juga dengan kondisi mati rasa pada organ tubuh tertentu. Pada kondisi ini umumnya peredaran darah pada tubuh tidak berjalan lancar.

Sehingga salah satu anggota tubuh mengalami kesemutan atau mati rasa tersebut. Gejala ini bisa dikatakan wajar apabila tubuh tertekan pada posisi tertentu sehingga peredaran darah terhambat dan kemudian salah satu anggota tubuh yang tertekan tersebut terasa kebas atau kesemutan.

Namun apabila gejala kesemutan terjadi tiba-tiba dan tanpa sebab, misalnya di sekujur tangan atau bahkan di sekujur tubuh, maka bisa dipastikan bahwa gejala tersebut menjurus pada gejala neuropati diabetic. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter terdekat untuk mendapatkan diagnosa yang tepat mengenai gejala tersebut. Sehingga nantinya penanganan yang dilakukan tidak terlambat. [AdSense-A]

6. Rasa Nyeri Seperti Terbakar

Selanjutnya juga sebaiknya berhati-hati bila sering kali merasa nyeri pada ujung saraf. Sebagian orang bahkan merasakan sensasi seperti rasa panas dan terbakar pada area yang nyeri tersebut. Sering kali rasa nyeri pada ujung saraf ini menandakan bahwa saraf tubuh sedang mengalami penyakit atau masalah.

Oleh sebab itu apabila ujung saraf merasa sakit dan nyeri maka sebaiknya waspada akan timbulnya inflamasi. Apalagi jika disertai rasa panas yang seolah seakan terbakar. Hal ini umumnya menunjukkan adanya kondisi yang tidak normal pada kondisi saraf tubuh, salah satunya bisa saja mengacu pada penyakit penyebab neuropati diabetik.

7. Gangguan Pola Tidur

Beberapa orang menganggap enteng saat merasa sulit tidur atau mengalami gangguan pola tidur. Sebagian dari mereka merasa bahwa insomnia ini adalah hal yang wajar saat tidak merasa terlalu lelah atau sudah terlalu banyak tidur dalam seharian.

Namun sebaiknya waspadalah jika hal ini terjadi pada saat tidak ada kelainan apapun. Apalagi jika gangguan pola tidur ini terjadi berulang kali dan hampir setiap hari tanpa alasan yang jelas. Karena umumnya kondisi ini rentan dialami oleh penderita diabetes.

Dan apabila timbul gejala lanjutan seperti misalnya sakit kepala yang berlebihan akibat hal tersebut, maka bisa dipastikan bahwa hal ini merupakan salah satu gejala dari penyakit neuropati diabetik. Ada baiknya segera melakukan konsultasi pada dokter ahli yang bisa membantu untuk mengatasi kondisi tersebut sejak dini.

8. Kondisi Stress

Salah satu hal lain yang mengikuti dari gangguan pola tidur umumnya yaitu rasa mudah stress atau mengalami banyak pikiran. Tentu hal ini banyak membuat penderita merasa tidak tenang dan gelisah sepanjang waktu.

Oleh sebab itu ada baiknya untuk mencoba mengobati dengan anti depresan. Karena sebagian besar dari penyakit saraf memang dapat menimbulkan gangguan pikiran yang berujung pada kecemasan dan kondisi stress.

Apabila hal ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya kadar gula dalam darah, maka sebaiknya lebih hati-hati bahwa hal ini merupakan salah satu jenis kondisi dan gejala dari penyakit neuropati diabetik.

Itulah beberapa gejala neuropati diabetik yang umum dialami oleh para penderita di awal dan sering kali tidak terdeteksi sejak dini. Sangat penting untuk memahami gejala tersebut lebih jelas dan mengetahui kemungkinan penyakit tersebut bertambah makin parah.

Sehingga dapat dilakukan pengobatan yang tepat dan membantu supaya penderita dapat cepat pulih. Alangkah lebih baik jika melakukan pencegahan sejak dini. Sehingga penyakit neuropati diabetik tidak meluas dan menyebabkan komplikasi yang lebih berbahaya bagi penderitanya.