8 Gejala Klinis Trigeminal Neuralgia yang Masih Jarang Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Trigemial neuralgia merupakan salah satu dari macam-macam penyakit saraf. Gejala klinis trigeminal neuralgia sebenarnya dapat dirasakan oleh penderitanya. Gejala yang ditimbulkan oleh penyebab neuralgia umumnya berupa rasa sakit atau nyeri. Pada dasarnya, penyakit ini diakibatkan oleh adanya kerusakan atau gangguan yang terjadi pada saraf kelima dari 12 pasang saraf yang dimiliki oleh setiap manusia, di mana letak dari saraf kelima adalah pada tiap sisi wajah manusia. Oleh sebab itulah, gejala klinis kasus trigeminal neuralgia dapat menimbulkan rasa sakit dan nyeri pada wajah penderitanya. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan penderita penyakit trigeminal neuralgia tidak mampu lagi melakukan berbagai macam aktivitas terutama aktivitas berat.

Penyakit trigeminal neuralgia pada dasarnya memiliki beberapa macam gejala klinis. Namun, gejala tersebut tentu saja berbeda antara penderita satu dengan penderita lainnya, sebab kondisi tersebut bergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh masing-masing penderita. Kondisi ini juga bergantung pada sumber penyebab terjadinya kerusakan saraf kelima pada masing-masing penderita. Adapun beberapa gejala klinis penyakit trigeminal neuralgia antara lain adalah sebagai berikut.

1. Wajah Terasa Nyeri

Nyeri yang timbul pada wajah pada umumnya terjadi pada salah satu sisi wajah saja. Namun ada juga beberapa penderita trigeminal yang merasakan nyeri pada kedua sisi wajahnya. Rasa nyeri tersebut memang sangat sakit dan menyiksa. Terutama bila gangguan saraf yang dialami semakin parah. Beberapa penderita trigeminal umumnya menduga bahwa rasa sakit yang dialaminya itu ditimbulkan oleh masalah pada gigi atau gusinya. Namun jika penderita memeriksakan diri ke dokter gigi tentunya dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan rontgen gigi. Beberapa dokter gigi yang lebih berpengalaman bahkan segera merujuk pasien pada dokter saraf setelah melakukan pemeriksaan.

2. Nyeri Saat Beraktivitas.

Rasa nyeri yang diakibatkan oleh penyakit trigeminal neuralgia tampaknya dapat timbul kapanpun dan dimanapun. Misalnya saat seseorang sedang melakukan pekerjaan atau aktivitasnya maka rasa nyeri ini bisa saja muncul dan membuat orang tersebut mengalami rasa nyeri yang luar biasa. Tidak hanya itu saja tetapi rasa nyeri pada wajah juga bisa terjadi saat seseorang sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya seperti saat mengunyah makanan, saat menggosok gigi, dan bahkan saat sedang berbicara. Pada kasus berbicara tentunya rasa nyeri yang timbul membuat penderitanya menjadi tidak dapat berbicara dengan jelas. Gejala ini pun tampak dengan jelas sehingga bisa langsung dikenal.

[AdSense-B]

3. Rasa Nyeri Muncul Tiba-Tiba.

Gejala klinis trigeminal neuralgia baik ringan maupun berat umumnya berupa rasa nyeri yang muncul secara spontan atau tiba-tiba. Gejala ini dapat terjadi secara singkat atau lebih tepatnya dalam hitungan beberapa detik saja atau beberapa menit. Rasa nyeri yang muncul pada penderita trigeminal juga timbul dan tenggelam tak menentu. Jika penderita trigeminal mengalami gejala tersebut maka sebaiknya segala aktivitas atau pekerjaan segera dihentikan sejenak. Penderita trigeminal juga boleh mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter jika rasa nyeri yang muncul tidak dapat ditahan dan bersifat sangat mengganggu sebagai cara menyembuhkan penyakit trigeminal neuralgia. Namun, penggunaan obat hendaknya selalu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

4. Berbagai Sensasi Nyeri.

Kondisi nyeri yang dialami oleh masing-masing penderita trigeminal neuralgia tidaklah sama. Ada beberapa orang yang mengeluh rasa nyeri yang dialaminya tergolong ringan dan tidak begitu mengganggu serta terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Ada pula beberapa orang yang merasakan sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum. Namun, ada pula orang yang mengeluhkan rasa sakitnya bagai tersengat listrik walau waktu terjadinya hanya sebentar saja. Untuk kasus yang lebih parah maka rasa nyeri yang timbul bagaikan terkena benturan. Ada pula yang merasakan sensasi terbakar sehingga orang tersebut merasa tidak mampu lagi menahan sakitnya. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya penderita segera berkonsultasi ke dokter agar memperoleh penanganan yang tepat.

5. Kebas atau Mati Rasa.

Munculnya kebas atau mati rasa baik pada wajah maupun pada bagian tubuh lainnya sudah menjadi gejala umum dari macam-macam penyakit saraf. Pada kasus trigeminal neuralgia tentu saja hal ini juga bisa saja terjadi. Pada umumnya kondisi kebas ini diawali dengan rasa kesemutan atau mungkin rasa nyeri biasa. Namun ada pula yang tiba-tiba mengalami kebas secara spontan. Jika memang penderita trigeminal mengalami hal ini maka sebaiknya segera periksakan ke dokter agar dokter dapat segera melakukan diagnosa dan mengetahui tingkat keparahan dari gangguan trigeminal yang dialami. Dengan demikian maka kondisi yang dialami oleh pasien dapat segera diatasi.

6. Hilang Keseimbangan.

Penyakit trigeminal tentunya berasal dari gangguan saraf yang bersumber pada otak. Jika saraf mengalami gangguan maka kinerja otak pun pada akhirnya akan turut terganggu. Akibatnya keseimbangan penderita trigeminal menjadi terganggu. Sebab keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh pada dasarnya dipengaruhi oleh kesehatan saraf. Trigeminal neuralgia yang merupakan salah satu jenis penyakit saraf akan menyebabkan saraf mengalami penurunan fungsi sehingga tidak dapat bekerja secara normal dan maksimal seperti sebelumnya. Tentu saja hal ini akan mengganggu aktivitas dari penderita trigeminal. Oleh karena itu kondisi yang mengganggu ini harus segera diatasi dengan berbagai cara.

[AdSense-C]

7. Respon Otak Semakin Lambat.

Dampak buruk dari penyakit trigeminal neuralgia tampaknya tidak hanya berpengaruh pada keseimbangan gerakan tubuh saja tetapi juga turut berpengaruh pada gejala gegar otak ringan. Dalam hal ini orang yang menderita penyakit tersebut memiliki gejala umum kurang fokus dan kurang konsentrasi. Terkadang wajah juga tampak pucat dan kebingungan. Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa fungsi otak semakin lemah sehingga respon yang diberikan oleh otak kian melambat. Kondisi ini juga disertai dengan melemahnya kognitif yang dialami oleh penderita trigeminal neuralgia sehingga pemahamannya mengenai segala sesuatu menjadi lebih lambat dari sebelumnya.

8. Kesulitan Bergerak.

Gangguan saraf yang dialami oleh penderita trigeminal seringkali menyebabkannya mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan. Hal ini terutama terjadi pada wajah. Oleh karena itu penderita trigeminal neuralgia akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan wajah, mengunyah makanan, memberikan ekspresi raut wajah, dan sebagainya. Untuk mengatasi hal ini terkadang dokter akan memberikan pengobatan pada pasien sekaligus menganjurkannya untuk menjalani terapi agar gerak pasien tidak kaku.

Gejala klinis trigeminal neuralgia sudah seharusnya selalu diwaspadai khususnya bagi setiap orang yang tergolong sebagai lansia. Dengan mewaspadai berbagai gejala yang timbul dari trigeminal neuralgia maka penanganan dapat segera dilakukan sehingga resiko komplikasi dapat dihindari lebih dini. Selain itu alangkah lebih baik lagi bila pencegahan terhadap penyakit trigeminal neuralgia seperti melalui terapi trigeminal neuralgia dilakukan sejak awal. Salah satu bentuk pencegahan yang dapat dilakukan ialah dengan menjaga pola hidup sehat.