Saat tubuh seseorang dinilai kekurangan trombosit, ada tahapan dimana sekiranya tim medis perlu untuk melakukan transfusi darah, yang dalam hal ini, adalah transfusi trombosit, ke tubuh pasien tersebut.
Biasanya penyebab transfusi darah atau transfusi trombosit tersebut dilakukan apabila kondisi pasien dirasa sudah sangat membutuhkan dan kadar dari sel trombosit di dalam tubuhnya sudah sangat rendah dan mencapai tahap yang membahayakan.
Normalnya, seseorang akan memiliki kandungan sel antara 150,000 sampai 400,000 trombosit per mcL (mikroliter) di dalam tubuh, dan apabila ternyata setelah diperiksa hasilnya di bawah angka minimal itu pun tidak serta merta akan langsung dilakukan transfusi.
Karena apabila jumlah trombosit di dalam tubuh masih di kisaran 50,000 dan masih berfungsi dengan baik maka transfusi tidak diperlukan dan bisa ditingkatkan dengan mengkonsumsi makanan, minuman, atau obat yang dikhususkan untuk menambah trombosit.
Tetapi apabila jumlah trombosit berada di kisaran 20,000 ke bawah, maka sudah sangat perlu untuk dilakukan perawatan intensif oleh tim medis, serta diberikan transfusi trombosit guna mencegah sistem imun tubuh semakin menurun.
Prosedur atau cara transfusi darah pada manusia sendiri memerlukan proses pengujian dan analisa yang menyeluruh dari tim medis, terutama apabila ingin melakukan transfusi darah pada anak yang masih belia ataupun ibu yang dalam masa kehamilan.
Hal itu dikarenakan guna menghindari kesalahan pada saat transfusi yang dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi pasien, dimana sebelumnya kami telah jelaskan di dalam artikel efek transfusi darah beda golongan dan juga efek transfusi darah pada ibu hamil yang di dalamnya menjelaskan dampak yang ditimbulkan akibat salah transfusi darah.
Reaksi penolakan atas transfusi bisa ditunjukkan dengan bermacam-macam gejala yang mengindikasikan apakah pasien memiliki alergi, darah yang ditransfusi terkontaminasi, ada tidaknya virus atau bakteri di dalam tubuh pasien yang luput dari penolakan, hingga perbedaan atau ketidakesesuaian golongan darah dan Rh yang digunakan untuk transfusi dengan darah yang ada di dalam tubuh pasien.
Karenanya guna menghindari terjadinya kesalahan yang tidak perlu, kali ini kami akan memberikan 20 tahapan atau cara transfusi trombosit yang perlu diperhatikan dan diharapkan bisa digunakan sebagai daftar checklist sebelum menjalani transfusi.
Tahapan Pra-Transfusi
Pada tahapan pra-transfusi alias sebelum transfusi trombosit dilakukan, sebaiknya perlu memperhatikan dan melakukan hal-hal berikut:
Tahapan Transfusi
Setelah semua persiapan selesai dilakukan, selanjutnya kita masuk ke dalam tahapan transfusi trombosit itu sendiri, dimana langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Tahapan Pasca Transfusi
Setelah prosedur transfusi selesai dilakukan dan berjalan lancar, ada beberapa hal lagi yang perlu dilakukan guna memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau penolakan di dalam tubuh pasien, sehingga sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut: [AdSense-C]
Transfusi datrah merupakan prosedur yang sederhana namun memerlukan analisa yang kompleks dan menyeluruh, bahkan reaksi negatif tetap bisa terjadi walaupun sudah mengikuti prosedur umum dengan benar. Diharapkan artikel ini bisa Anda jadikan landasan serta acuan terhadap cara transfusi trombosit yang dilakukan