Pernah mendengar tentang trombosit pastinya bukan? Atau anda pasti setidaknya pernah melihat dan mendengar ketika seseorang terkena penyakit Demam Berdarah akan ditanyakan kadar atau jumlah trombositnya?
Pemeriksaan trombosit sendiri cukup sering dilakukan oleh dokter yang digunakan sebagai indikator untuk melakukan tindakan medis tertentu. Lalu apa sebenarnya trombosit itu? Dan seberapa penting perenanan trombosit bagi tubuh kita? Yuk, kita kenali dulu trombosit melalu artikel dari dokterdarah berikut ini.
Trombosit, adalah salah satu dari 3 komponen yang terdapat dalam darah. Sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leuosit), dan yang terakhir trombosit. Trombosit sendiri tidak memiliki warna dan juga memiliki siklus hidup hanya 10 hari saja untuk kemudian diperbarui.
Kekurangan trombosit dalam darah atau dikenal juga dengan trombositopenia cukup berbahaya bagi tubuh bahkan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati. Fungsi trombosit sendiri bagi tubuh sangat penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membantu menjaga kekebalan tubuh
Bersama-sama dengan sel darah putih atau leukosit, sel keping darah atau trombosit juga berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh dari serangan berbagai penyakit.
2. Membantu proses pembekuan darah
Trombosit diketahui berperan sangat penting dalam proses pembekuan darah. Kita perlu memahami pengertian pembekuan darah serta mekanisme pembekuan darah itu sendiri. Dimana ketika mengalami luka atau cedera, trombosit akan menuju ke area tubuh yang mengalami luka atau cedera tersebut. Menggumpal dan mengeluarkan enzim yang disebut dengan trombokinase.
Trombokinase sendiri memicu serangkaian proses sehingga pada akhirnya terbentuk serat atau jaring-jaring fibrin yang merupakan salah satu bentuk protein. Jaring-jaring tersebut akan saling bertautan sehingga sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan membentuk gumpalan.
3. Menghambat serta mengurangi risiko pendarahan
Fungsi lain atau bisa dikatakan sebagai fungsi lanjutan dari trombosit adalah sebagai penghambat risiko pendarahan. Dengan adanya trombosit yang tergabung dalam sistem pembekuan darah maka setelah adanya gumpalan tersebut, jaringan baru akan terbentuk dan menggantikan gumpalan tersebut dan luka akan menutup sehingga risiko pendarahan dapat dikurangi.
4. Mencegah kehilangan darah
Dengan meminimilkan risiko pendarahan, maka fungsi trombosit yang lain adalah mencegah tubuh kehilangan darah. Fungsi utama dari trombosit sendiri adalah menyumbat pembuluh darah yang rusak untuk mencegah kehilangan darah. Kenali pula efek samping tranfusi trombosit yang perlu kita waspadai.
5. Mempermudah penyembuhan luka
Luka yang kita alami dapat segera pulih karena adanya fungsi dari trombosit. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa trombosit akan membentuk gumpalan yang menghentikan darah mengalir ketika kita terluka. Setelahnya jaring fibrin akan menyatukan sel darah membentuk gumpalan. Dan secara bertahap jaring baru yang terbentuk akan menutup luka, dan terbentuklah lapisan kulit baru.
6. Memperbaiki pembuluh darah yang rusak
Trombosit pada saat tidak aktif berbentuk piring, ketika aktif dan trombosit berbentuk bulat memanjang yang bergerak dalam pembuluh darah dan aktif ketika terdapat molekul tertentu dalam darah. Trombosit yang aktif akan menjadi lengket dan melekat satu sama lain serta saling mengikuti pada permukaan darah untuk memperbaiki pembuluh darah yang rusak.
7. Mengaktifkan faktor pembekuan tambahan
Trombosit juga melepaskan sinyal ketika diperlukan untuk memanggil trombosit lain ke area tubuh yang mengalami luka serta mengaktifkan faktor pembekuan tambahan dalam plasma darah.
8. Mencegah serangan virus
Trombosit bersama-sama dengan leukosit atau sel darah putih memiliki fungsi untuk memerangi bakteri serta virus yang mask ke dalam tubuh.
Kelebihan atau kekurangan trombosit sendiri bagi tubuh akan memberikan dampak yang signifikan. Wajib bagi kita mengetahui penyebab trombositopenia serta cara meningkatkan trombosit pada orang dewasa.