Dari Italia ada kabar mengejutkan bagaimana seorang bayi yang usianya masih 5 bulan harus kehilangan nyawanya karena tindakan orang tua yang nekat menyunat sendiri di rumah. Prosedur sunat bukanlah suatu prosedur medis yang mudah dan sepele sehingga bisa sembarang dipraktekkan oleh siapapun tanpa pengetahuan medis yang cukup.
Bayi usia 5 bulan tersebut pada akhirnya terkena gagal jantung dan harus dibawa ke rumah sakit di kota Bologna pada malamnya. Sudah sempat menerima pertolongan dari dokter, hanya saja sayang sekali nyawa sang bayi tak bisa ditolong dan harus meninggal dunia.
Meski kejadian ini datang dari Italia, namun asal orang tua bayi tersebut diketahui dari Ghana menurut hasil investigasi oleh otoritas setempat. Sunat di Italia memang merupakan prosedur yang pelaksanaannya dilakukan oleh institusi kesehatan Katolik Roma, maka inilah kemungkinan yang menjadi alasan banyak imigran dari negara muslim akhirnya memutuskan lakukan sunat sendiri pada anak mereka.
Mengutip dari laman BBC, disebutkan pula oleh organisasi nirlaba Amsi bahwa proses sunat sendiri per tahun di Italia bisa sampai 5000 tindakan, hanya saja masih dijumpai adanya proses sunat ilegal. Proses sunat ilegal pun diketahui dilakukan sepertiga dari 5000 prosedur sunat tadi. Hal inilah yang kemudian meningkatkan risiko kematian pada anak karena sunat dilakukan sembarangan.
Prosedur sunat berisiko cukup tinggi dan mampu mengancam jiwa sang anak apabila kejadiannya seperti bayi di Italia tadi. Menurut dr Mahdian SpBS dilansir dari HaiBunda, ada sejumlah metode khitan atau sunat yang pada umumnya diterapkan pada anak, yaitu:
Jika ingin menyunat anak, memang lebih baik berkonsultasi lebih dulu dengan dokter dan ahlinya. Para orang tua jangan gegabah untuk melakukan proses ini sendiri apalagi jika tak tahu pasti bagaimana cara melakukannya dengan benar. Daripada nyawa anak menjadi taruhan, datanglah pada ahlinya.