Tips Kesehatan

Fakta Arang Atau Karbon Aktif Terkait Fungsi Detoksifikasi Untuk Tubuh

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tren masyarakat saat ini memanfaatkan arang untuk detoksifikasi tubuh mereka demi menyingkiran racun-racun akibat konsumsi alkohol dan makanan lainnya.

Tidak banyak yang tahu jika arang hanya efektif untuk menghilangkan racun tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

Melansir dari Medical News Today yang diolah dari berbagai sumber, para dokter terkadang memanfaatkan arang untuk menangani pasien yang keracunan. Arang akan mengikat racun tersebut yang masih berada di saluran pencernaan atas dan mencegah usus menyerapnya.

Arang berasal dari material karbon yang dibakar, seperti misalnya kayu dan kemudian menghasilkan substansi yang berwarna hitam dan padat. Arang ini akan diolah hingga bentuknya dapat lebih menyerap untuk mencapai fungsi pengikatannya. Perlakuan inilah yang menjadikan arang “aktif”.

Langkah selanjutnya adalah mengubah arang tersebut menjadi bubuk yang siap untuk diminum atau dicampurkan dengan minuman lain. Arang yang telah diaktifkan tadi hanya mampu mengikat zat-zat tertentu, inilah sebabnya mengapa fungsinya hanya terbatas untuk beberapa jenis racun.

Beberapa produk karbon hitam (arang yang telah diaktifkan) yang dijual bebas di pasaran mengklaim mampu mendetoksifikasi tubuh secara umum. Namun belum ada pembuktian ilmiah yang mendukung klaim ini.

Berikut ini beberapa fungsi karbon hitam beserta informasi keefektifannya:

Mabuk

Seperti telah dijelaskan di atas, karbon hitam dapat mencegah terserapnya racun oleh tubuh dengan cara mengikatnya. Jika seseorang mencerna jenis racun tertentu, dalam kurun waktu sejam pasien harus ditangani dengan pemberian karbon aktif. Lewat dari sejam maka racun tersebut akan meninggalkan perut dan penanganannya menjadi tidak efektif.

Dosis karbon hitam yang diberikan oleh dokter akan bergantung pada kadar racun yang dicerna oleh pasien. Dosis awalnya bisa jadi sekitar 40 kali kadar racun yang dicerna. Dokter yang memutuskan penanganan seperti apa yang diperlukan.

Beberapa zat tertentu tidak mampu diikat oleh arang yang telah diaktifkan. Sehingga fungsi antiracun pada arang tersebut menjadi tidak efektif. Beberapa zat tersebut adalah :

  • Beberapa logam, seperti garam pada besi dan litium
  • Hidrokarbon, seperti gasoline dan pengencer cat

Arang yang telah diaktifkan juga tidak mampu menyingkirkan zat-zat seperti alkohol, elektrolit yakni magnesium, potassium, dan sodium serta zat yang sangat asam atau basa yang sering dikenal dengan istilah “caustic”.

Menghilangkan logam berat dari air minum

Logam berat seperti nikel, kromium dan timah  sangat berbahaya untuk manusia bahkan dalam kadar yang sangat kecil. Sebuah studi di tahun 2014 dilakukan untuk mengetes apakah karbon aktif mampu menyingkirkan logam berat dari air minum.

Para peneliti pun menemukan karbon aktif mampu menyingkirkan nikel dari air minum hingga 90 persen. Namun hasil ini masih kurang efektif jika dibandingkan dengan kombinasi karbon aktif dan  silika.

Melindungi dari uap organik

Beberapa produk menghasilkan uap yang membahayakan kesehatan. Contohnya adalah cat, bahan perekat, dan plastik. Orang-orang yang bekerja di pabrik yang memproduksi beberapa bahan tersebut berisiko menghirup uap beracun dari bahan-bahan tersebut.

Maka dari itu para pekerja tersebut diharuskan mengenakan respirator yang mengandung karbon aktif. Nantinya karbon aktif ini akan menyaring racunnya hingga tidak terhirup oleh para pekerja.

Menyingkirkan fosfor dari darah

Saat seseorang menderita penyakit ginjal parah, ginjal mereka tidak mampu menyingkirkan kelebihan fosfor dari darah. Hal ini akan mengakibatkan berbagai komplikasi, khususnya penyakit kardiovaskular.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tahun 2019, para peneliti menemukan fakta para partisipan yang diberikan karbon aktif menunjukkan perlambatan kadar fosfor secara signifikan.

Walaupun memiliki beberapa manfaat, penggunaan karbon aktif tidak terlepas dari risiko dan efek samping. Beberapa orang tidak menyukai rasa ataupun tekstur dari karbon aktif yang dicampurkan dalam minuman. Bahkan ada yang sampai memuntahkannya.

Para ahli melaporkan bahwa beberapa orang beberapa tidak sengaja menghirup muntahan mereka akibat konsumsi karbon aktif dan masuk ke dalam paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang disebut aspiration pneumonia.

Penggunaan karbon aktif dosis tinggi yang berulang juga dapat menyebabkan penyumbatan di saluran pencernaan seseorang. Karena hal inilah para dokter hanya memberikan karbon aktif pada pasien jika benar-benar dibutuhkan.

Pada intinya para ahli tidak merekomendasikan penggunaan karbon aktif untuk mendetoksifikasi tubuh secara keseluruhan. Tubuh pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mendetoks dirinya sendiri jika kadar racunnya tidak terlalu tinggi. Konsultasikan pada dokter jika ingin memanfaatkan fungsi karbon hitam untuk mendapatkan manfaat yang sesungguhnya.