Tinnitus sudah menjadi masalah umum yang dialami 1 dari 5 orang. Tinnitus bukanlah sebuah penyakit namun pertanda atau gejala dari kondisi penyakit yang mendasari seperti contohnya gangguan pendengaran berkaitan dengan usia, cedera telinga, gangguan sistem peredaran darah dan sebagainya. Tinnitus atau telinga berdenging bisa disebabkan karena berbagai hal seperti kerusakan pada telinga, cedera kepala, kerusakan saraf pendengaran di otak dan masih banyak lagi yang lainnya.
Meskipun bukan hal serius, namun telinga berdengung yang semakin buruk akan sangat mengganggu dan bisa menimbulkan efek samping berbahaya. Berikut ini adalah beberapa gejala tinnitus yang paling sering terjadi dan harus diwaspadai.
Suara mendengung menjadi gejala dari tinnitus yang merupakan salah satu dari macam macam penyakit telinga ini sering dialami banyak penderitanya. Suara mendengung atau mendesir ini tidak disebabkan karena bunyi bunyian dari luar telinga namun terjadi di dalam telinga dan juga kepala. Hal ini bisa terjadi karena rambut rambut di dalam telinga mengalami masalah sehingga membuatnya tidak berhenti bergetar dan akhirnya menimbulkan suara mendesir atau mendengung tanpa perlu dipacu dengan faktor eksternal.
Salah satu gejala tinnitus yang paling umum adalah timbul pusing yang juga terkadang disertai dengan muntah dan mual. Bahkan, jika tinnitus yang terjadi dalam tahap parah, maka penderita bisa hilang keseimbangan sehingga harus dibantu untuk berjalan dan menjadi penyebab telinga sakit. Pusing yang dialami penderita tinnitus juga bisa berbentuk vertigo dan timbul sensasi seperti berputar meskipun disaat sedang duduk atau berbaring.
Vertigo ini bisa semakin memburuk pada saat berjalan atau berdiri dan akhirnya diikuti juga dengan muntah. Rasa pusing ini bisa terjadi karena infeksi tinnitus yang akhirnya mengganggu keseimbangan cairan pada struktur organ telinga bagian dalam. Cairan akan menumpuk atau membentuk kristal kalsium karbonat yang akhirnya merangsang sensorik yang salah.
Gangguan pendengaran sementara atau berffluktasi bisa menjadi gejala tinnitus yang disebabkan virus infeksi telinga sehingga lapisan jaringan organ telinga bagian dalam jadi membengkak dan membuat cairan terperangkap di bagian belakang gendang telinga. Cairan yang semakin menumpuk membuat telinga tidak bisa menyerap atau memberikan informasi gelombang suara dengan efektif menuju ke saraf pendengaran dan akhirnya fungsi daun telinga akan semakin menurun.
Sakit telinga yang terjadi secara terus menerus juga menjadi gejala tinnitus yang juga terjadi karena tekanan penumpukan cairan di dalam telinga sehingga harus melakukan cara membersihkan kotoran telinga dengan cara yang tepat. Apabila tidak segera ditangani dengan baik, sakit telinga ini bisa terus meningkat hingga akhirnya membuat gendang telinga pecah dan menjadi penyebab telinga berdarah serta nanah dari telinga.
Penyumbatan telinga yang disebut juga dengan impaksi cerumen merupakan gejala tinnitus yang terjadi disaat tubuh menghasilkan terlalu banyak kotoran telinga atau dikarenakan lilin yang terdorong terlalu jauh ke saluran telinga. Dalam beberapa kasus, biasanya penderita akan mengalami penurunan pendengaran sampai akhirnya kotoran tersebut bisa dikeluarkan.
Infeksi telinga luar merupakan infeksi yang terjadi pada telinga bagian luar dan juga saluran telinga penghubung telinga luar dengan gendang telinga. Dalam istilah medis, infeksi telinga luar ini disebut dengan otitis externa dan salah satu jenis otitis eksterna yang paling umum disebut dengan Swimmer’s ear. Infeksi telinga ini terjadi karena kondisi lembab dalam telinga yang bisa terjadi pada anak dan orang dewasa pada saat berenang dan akhirnya menimbulkan tinnitus dan menjadi penyebab telinga berdengung.
Gejala tinnitus menjadi peringatan awal jika terjadi masalah pada area telinga yang harus diwaspadai. Meskipun bukanlah sebuah penyakit, namun tinnitus harus segera disembuhkan supaya tidak terjadi komplikasi dan bertambah parah dan langkah terbaik adalah melakukan cara menjaga kesehatan telinga secara alami.