Definisi thalasemia yang terjadi pada anak anak bisa menimbulkan berbagai masalah meski memang perawatan bisa membantu untuk mengendalikan beberapa masalah tersebut. Anak anak yang terlahir dengan thalasemia meta atau thalasemia mayor umumnya akan memperlihatkan beberapa gejala sesudah beberapa bulan dilahirkan. Untuk gejala yang ringan atau tidak terlalu parah kemungkinan tidak akan menyebabkan masalah sampai masa remaja bahkan dewasa.
Akan tetapi, umumnya anak dengan thalasemia tetap akan memperlihatkan beberapa gejala umum yang akan kami ulas dengan lengkap pada kesempatan kali ini supaya anda sebagai orang tua bisa meningkatkan kewaspadaan jika memang buah hati anda memperlihatkan salah satu atau bahkan beberapa gejala dari thalasemia tersebut.
Gejala Thalasemia Pada Anak
Kurangnya oksigen dalam aliran darah yang terjadi pada anak anak penderita thalasemia nantinya akan menimbulkan tanda dan juga gejala thalasemia. Kekurangan oksigen bisa terjadi karena tubuh anak tidak dapat memproduksi sel darah merah dan juga hemoglobin dimana tingkat parahnya gejala akan bergantung pada tingkat keparahan gangguan thalasemia yang diderita anak.
Seorang anak yang menjadi pembawa atau memiliki alfa thalasemia, biasanya tidak akan menampakan tanda atau gejala. Kurangnya protein alpha globin sangat kecil sehingga hemoglobin dalam tubuh anak tetap bisa bekerja dengan normal yang membuat gejala thalasemia pada anak tidak terlihat atau nampak.
Anemia ringan menjadi gejala thalasemia pada anak. Namun untuk beberapa anak yang memiliki thalasemia alpha atau beta juga bisa saja tidak memperlihatkan gejala anemia ringan ini. Anemia ringan nantinya akan membuat anak anak sangat mudah merasa kelelahan yang disebabkan karena sifat thalasemia alfa salah dideteksi oleh tubuh sebagai anemia defisiensi besi.
Seorang anak dengan thalasemia juga memperlihatkan gejala berupa pertumbuhan melambat dan juga pubertas yang tertunda. Hal ini disebabkan karena thalasemia menyebabkan dampak anemia yang nantinya memperlambat pertumbuhan dan juga perkembangan anak anak sehingga ukuran tubuh dan juga ciri pubertas yang seharusnya sudah terjadi akan tertunda dan bahkan tidak terjadi sama sekali.
Gejala thalasemia pada anak selanjutnya yang biasanya terjadi adalah masalah pada tulang. Penyakit thalasemia bisa menyebabkan sumsum tulang jadi membesar. Sumsum tulang sendiri merupakan substansi seperti spons yang terdapat di dalam tulang pembuat sel darah merah. Disaat sumsum tulang ini mengembang atau membesar, maka ukuran tulang juga ikut membesar sehingga tulang anak anak sangat rapuh dan mudah patah. [AdSense-B]
Limpa merupakan organ dalam tubuh yang bertugas untuk melawan terjadinya infeksi sekaligus menghilangkan berbagai zat yang tidak diinginkan atau diperlukan dalam tubuh. Saat seorang anak menderita thalasemia, maka organ limpa anak akan bekerja semakin keras dan akhirnya ukuran limpa jadi membesar dari biasanya. Hal tersebut nantinya akan memperburuk anemia dan bahkan jika ukuran limpa terlalu membesar, maka harus dihilangkan.
Pengobatan standar dan juga cara mengatasi thalasemia yang sangat dibutuhkan penderita thalasemia adalah transfusi darah yang dilakukan secara teratur. Transfusi darah tersebut nantinya bisa membuat zat besi semakin menumpuk dalam darah atau dengan kata lain kelebihan zat besi yang akhirnya bisa menimbulkan gejala thalasemia pada anak berupa kerusakan organ dan jaringan khususnya penyakit jantung dan juga masalah organ hati.
Penyakit jantung bisa terjadi karena kadar zat besi terlalu berlebihan yang menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak penderita thalasemia. Beberapa penyakit jantung yang bisa terjadi pada anak diantaranya adalah gagal jantung, detak jantung tidak beraturan dan bahkan serangan jantung.
Kebanyakan anak dengan thalasemia mayor ataupun tipe thalasemia berat lainnya juga akan mengalami beberapa masalah yang terjadi karena terlalu banyak penumpukan zat besi dalam tubuh yang biasanya terjadi karena efek samping setelah transfusi darah berulang kali untuk mengatasi penyebab thalasemia. Beberapa gejala yang terjadi karena kadar zat besi dalam tubuh anak diantaranya adalah: [AdSense-A]
Gejala thalasemia pada anak berikutnya yang biasa terjadi adalah pertumbuhan lambat khususnya untuk anak penderita thalasemia mayor. Anak memang akan bertumbuh dengan normal hingga berusia 9 atau 10 tahun, namun kecepatan pertumbuhannya akan mulai melambat sesudah melewati umur tersebut.
Jaundice atau penyakit kuning membuat seorang anak penderita thalasemia yakni salah satu penyakit pada sistem peredaran darah akan memiliki warna kulit yang sangat pucat dan berwarna kekuningan yang lebih dikenal dengan nama penyakit kuning. Selain bagian kulit yang tampak menguning, bagian putih bola mata anak penderita thalasemia juga berubah menjadi kekuningan yang biasanya terjadi pada anak anak dibawah dua tahun.
Oleh karena organ limpa bekerja terlalu keras untuk memproduksi sel darah merah, maka akhirnya organ limpa gagal untuk melakukan fungsi lainnya selain membantu memproduksi darah seperti contohnya menyaring darah dan juga melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh.
Hal ini nantinya akan membuat anak penderita thalasemia mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh yang artinya tubuh anak akan berusaha lebih keras untuk melawan infeksi terhadap penyakit yang akan masuk menyerang tubuh.
Salah satu gejala lain yang kemungkinan akan terjadi pada anak anak penderita thalasemia adalah perkembangan diabetes. Hal ini bisa terjadi karena transfusi darah yang dilakukan terus menerus dan berulang kali sehingga akhirnya mengganggu pankreas dan merusak organ tersebut.
Kadar zat besi berlebih dalam tubuh anak juga nantinya ikut menghambat produksi insulin karena beracun untuk sel beta pankreas pembuat insulin. Beberapa anak penderita thalasemia juga akan memiliki resistensi insulin berhubungan dengan kelebihan zat besi di organ hati sehingga anak akhirnya mengalami resistensi insulin, defisiensi insulin atau bahkan keduanya.
Saat sel darah merah anak rusak karena thalasemia, maka darah bisa masuk ke dalam aliran kencing yang membuat urin akan berubah warna menjadi lebih gelap. Bahkan, warna air seni yang dihasilkan anak akan berwarna sangat pekat seperti teh karena sudah bercampur dengan darah.
Gejala thalasemia pada anak selanjutnya adalah air mata yang umumnya berwarna bening dan transparan ini akan berubah menjadi coklat muda atau kuning gelap. Hal ini bisa terjadi karena bilirubin yang di produksi ketika sel darah merah sudah rusak yang biasanya terjadi pada anak dengan thalasemia intermedia atau bisa terjadi pada anak yang menjalani transfusi darah sebagai cara mencegah penyakit thalasemia.
Ada begitu banyak gejala thalasemia yang bisa terjadi seperti beberapa tanda yang sudah kami berikan diatas. Selain itu, masih banyak tanda dan gejala lain yang bisa terjadi saat anak terkena thalasemia seperti tampilan anak terlihat lesu dan pucat, nafsu makan berkurang dan beberapa gejala lain yang terlihat seperti gejala kurang darah biasa sehingga membutuhkan pemeriksaan lanjut ke dokter spesialis untuk diagnosa lengkap.