Thalasemia adalah gangguan darah bawaan yang terjadi karena gen abnormal. Seseorang yang menderita thalasemia tidak akan mampu memproduksi hemoglobin dengan normal dalam darah dimana pada keadaan normal, hemoglobin utama terdiri dari gugus heme dan memiliki dua rantai alfa dan beta.
Thalasemia ini disebabkan karena gen pada rantai alfa dan juga beta abnormal sehingga mengakibatkan umur dari sel darah merah semakin singkat yang tentunya berbeda dengan gejala leukemia stadium akhir. Untuk mengetahui ciri ciri penderita thalasemia selengkapnya bisa disimak dalam ulasan kami berikut ini.
Ciri ciri penderita thalasemia yang pertama adalah menurunnya nafsu makan yang seringkali sering dianggap remeh banyak orang karena juga menjadi ciri dari banyak jenis penyakit. Dari mulai penderita thalasemia anak hingga dewasa nantinya bisa mengalami gejala ini yang bisa dirasakan dengan jelas oleh penderita.
Rasa lelah tak biasa juga menjadi ciri yang biasa dialami penderita thalasemia paling umum dan juga menjadi salah satu gejala darah rendah. Ini bisa terjadi karena tubuh kekurangan zat besi untuk membuat protein yang dinamakan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin ini nantinya akan bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saat tubuh tidak memiliki kadar hemoglobin cukup, maka jumlah oksigen yang mengalir ke seluruh tubuh juga akan berkurang mencapai jaringan serta otot dan akhirnya energi dalam tubuh juga ikut berkurang.
Selain itu, organ hati penderita juga harus lebih bekerja keras untuk mengalirkan lebih banyak darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh dan akhirnya tubuh anda akan merasa sangat kelelahan. Namun sayangnya, rasa kelelahan ini sering dianggap hal biasa dan normal yang terjadi karena kesibukan sehari hari sehingga sangat sulit mendiagnosis thalasemia.
Pusing yang terjadi secara tiba tiba juga sering dialami penderita thalasemia pada tahap awal yang juga sering terjadi pada gejala darah tinggi. Pusing ini terjadi karena berhubungan dengan gangguan otak, masalah penglihatan, gangguan pada telinga bagian dalam atau vertigo dan juga sistem gastrointestinal. Akan tetapi untuk penderita thalasemia akan ditandai juga dengan penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin dan juga rasa pusing tersebut.
Thalasemia akan mengalami pemblokiran sel darah merah atau hemoglobin yang bertanggung jawab untuk mengalirkan oksigen darah menuju jaringan dan juga organ penting. Disaat suplai oksigen ini menurun, maka akan terlihat gejala kelelahan yang tidak bisa dijelaskan atau tidak disertai dengan penyebab, kelemahan otot, peningkatan denyut jantung, kulit pucat, sesak napas dan juga pusing bahkan sering juga disertai dengan kejang kejang.
Peningkatan denyut jantung khususnya sesudah melakukan aktivitas berat seperti olahraga juga menjadi ciri ciri penderita thalasemia dan juga menjadi ciri ciri darah rendah kambuh. Penderita akan membebani sistem kardiovaskular sebab tubuh membutuhkan banyak zat besi untuk bisa menghasilkan hemoglobin yang merupakan zat penting untuk mengangkut oksigen dari paru paru menuju berbagai organ dan jaringan tubuh. [AdSense-B]
Menurunnya pengiriman oksigen ke seluruh jaringan dan juga organ ini akan berpengaruh pada sistem kardiovaskular dan jaringan otot yang terkait. Penderita dengan thalasemia akan mengalami penurunan jumlah sel darah merah secara drastis yang didalamnya tidak mengandung hemoglobin cukup. Kekurangan darah berisi oksigen ini yang nantinya akan menyebabkan kelelahan ekstrim dan pengiriman oksigen tidak memadai menuju sistem kardiovaskular. Jika ini terjadi dalam jangka panjang, maka kerusakan organ tubuh seperti jantung dan otak akan terjadi.
Selain rasa lelah yang ekstrim dan juga semakin lemahnya otot karena darah kekurangan oksigen, penderita thalasemia juga cenderung mengalami sakit kepala dan sesak nafas khususnya saat berdiri secara tiba tiba atau sedang beraktivitas berat seperti yang terjadi juga pada ciri ciri penyakit hemofilia. Sementara untuk penderita thalasemia kronis, jaringan dan organ tubuh yang kekurangan darah dan oksigen ini dalam jangka panjang akan mulai mati yang dikenal dengan istilah iskemia.
Penderita thalasemia akan mengalami iskemia berat sebab aliran darah yang tersumbat khususnya pada ekstrimitas yakni kaki dan akhirnya bisa menyebabkan penderita harus segera menjalani amputasi kaki.
Kram kaki yang sering terjadi selama aktivitas fisik menjadi ciri ciri penderita thalasemia berikutnya. Untuk penderita thalasemia ringan mungkin akan mengalami kram kaki sesudah berjalan, berdiri terlalu lama dan juga berlari. Namun jika kram kaki juga disertai dengan gejala lain seperti sesak nafas, pusing, kelelahan ekstrim, lemah otot dan juga kulit yang berwarna pucat, maka ini bisa menjadi pertanda dari thalasemia berat. [AdSense-A]
Kesulitan tidur saat malam hari atau insomnia sering diartikan orang hanya terjadi karena terlalu lelah beraktivitas atau karena penggunaan jenis obat obatan tertentu atau efek samping setelah transfusi darah. Akan tetapi, ini juga menjadi gejala dari thalasemia baik pada anak atau orang dewasa. Selain mengalami kesulitan tidur atau insomnia, penderita thalasemia seringkali juga mengalami sindrom kaki gelisah karena kurangnya kadar zat besi dalam tubuh.
Sindrom kaki gelisah ini berhubungan erat dengan kurangnya kadar zat besi dalam tubuh sehingga insomnia yang terjadi pada penderita thalasemia seringkali juga diikuti dengan gejala sindrom kaki gelisah.
Hemoglobin merupakan protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Penderia thalasemia yang mengalami kekurangan hemoglobin ini tidak hanya berpengaruh pada produksi sel darah merah dan pengiriman darah berisi oksigen ke otot, organ dan juga jaringan tubuh, namun hemoglobin yang tidak mencukupi juga akan mempengaruhi suasana hati, tingkat energi dan juga kemampuan untuk berkonsentrasi.
Saat tubuh kekurangan zat besi yang penting dalam pembentukan hemoglobin, pada dasarnya tubuh akan mati secara perlahan dan kemudian suasana hati akan memburuk, mudah marah atau murung, tingkat energi berkurang dan kesulitan untuk fokus, membuat keputusan serta berkonsentrasi secara penuh akan menurun.
Hemoglobin yang ada dalam sel darah merah dan bertugas memberi warna merah pada darah akan semakin menurun kadarnya pada penderita thalasemia. Hal ini menyebabkan penderita thalasemia memiliki kulit yang terlihat pucat begitu juga dengan bagian dalam kelopak mata bawah yang juga ikut berwarna pucat.
Pucat ini terjadi karena penderita thalasemia kekurangan zat besi sehingga bisa terjadi pada seluruh bagian tubuh seperti wajah, gusi, bibir dan juga kuku seperti gejala kurang darah pada pria. Untuk memeriksanya, anda bisa menarik kelopak mata bagian dalam dan melihat bagian dalam kelopak mata tersebut. Jika berwarna kuning atau sangat pucat, maka ini pertanda jika anda mengalami thalasemia.
Ciri ciri penderita thalasemia yang terakhir adalah mengalami palpitasi jantung yakni detak jantung yang terjadi cepat. Hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah yang membantu untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saat defisiensi zat besi terjadi, maka kadar hemoglobin rendah mengakibatkan jantung harus bekerja semakin berat untuk mengalirkan oksigen. Hal inilah yang nantinya menyebabkan detak jantung tidak beraturan dan berdetak dengan cepat.
Ada begitu banyak ciri ciri penderita thalasemia yang terlihat jelas di tubuh penderita atau bisa dirasakan oleh penderita. Namun, beberapa gejala thalasemia ini juga terjadi pada beberapa penyakit dan gangguan darah lainnya seperti anemia defisiensi zat besi dan juga anemia sel sabit sehingga cukup sulit untuk mendiagnosa penyakit tersebut.