Thalasemia merupakan salah satu jenis kelainan darah yang terjadi saat tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dalam jumlah cukup. Hemoglobin sendiri merupakan protein pembentuk sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Saat tubuh seseorang kekurangan hemoglobin, maka sel darah merah mengalami gangguan fungsi dan membuat waktu hidup darah semakin pendek.
Sel darah merah yang tidak mencukupi ini nantinya juga membuat aliran oksigen ke seluruh tubuh kurang dan membuat penderita terkena dampak anemia dengan gejala seperti mudah sesak nafas, kelelahan dan juga lemah sehingga penderita thalasemia juga akan lebih mudah terkena anemia ringan serta berat dimana anemia berat bisa menyebabkan rusaknya organ dan bahkan mengancam nyawa. Untuk anda atau anggota keluarga yang terkena kelainan darah ini, maka ada beberapa cara merawat thalasemia yang bisa dilakukan seperti berikut ini.
Seseorang dengan thalasemia harus lebih berhati hati dengan limpa dan organ hati. Stres organ hati dan juga limpa bisa membuat penderita lebih mudah marah, cemas berlebihan, timbul gejala darah rendah dan juga defensif. Kepekaan akan semakin meningkat yang akhirnya membuat penderita lebih senang menyendiri.
Penderita thalasemia dengan stress hati juga akan memiliki visual yang sensitif terhadap cahaya lampu dan matahari yang kemudian bisa menyebabkan migrain sering kambuh dan terasa sangat nyeri. Cara terbaik untuk menjaga kesehatan organ hati dan limpa adalah dengan beristirahat dan mengurangi stress. Atur juga jadwal makan serta tidur dan hindari tidur larut malam.
Aktivitas fisik yang terlalu berat, paparan panas terlalu berlebih dan juga stress bisa meningkatkan tingkat kematian sel darah merah dan akhirnya menyebabkan anemia. Hal ini nantinya akan mengurangi stamina dan semakin meningkatkan kelelahan penderita. Untuk cara merawat thalasemia bisa dilakukan dengan menghindari bekerja pada malam hari dan juga aktivitas berlebihan antara jam 10 hingga jam 2 siang.
Gejala yang ditimbulkan dari thalasemia berbeda dengan gejala anemia defisiensi besi atau jenis anemia lain seperti kulit yang berwarna pucat. Penderita thalasemia akan memiliki kulit yang terlihat sehat dan bercahaya namun juga terlihat agak menguning.
Panas tinggi, makanan pedas dan juga kegiatan terlalu berlebihan bisa meningkatkan pergerakan darah yang nantinya akan semakin melemahkan organ hati dan limpa. Sedangkan paparan sinar matahari terlalu berlebihan juga bisa memperparah gejala thalasemia.
Stress tinggi ditambah dengan kurang tidur bisa mempercepat kematian sel darah merah yang nantinya bisa memperlambat penyembuhan luka dan sering timbul rasa sakit. Cara mengatasi thlalasemia yakni stress bisa dilakukan dengan cara konseling dan juga kesadaran emosional yang sangat penting untuk penderita thalasemia.
Suplemen folat bisa dikonsumsi untuk cara merawat thalasemia mayor atau berat. Supelemen folat merupakan vitamin B alami yang umumnya tersedia dalam bentuk diseintesis sebagai asam folat. Folat sangat penting untuk membantu pembangunan sel darah merah dan juga terlibat dalam produksi DNA. Sedangkan sumber folat alami bisa dikonsumsi dari sayuran berwarna hijau.
Seng atau zinc merupakan salah satu jenis mineral penting yang dibutuhkan dalam metabolisme sel dan juga fungsi sistem kekebalan tubuh sekaligus mendorong pertumbuhan yang lebih sehat pada anak anak. Penderita thalasemia umumnya memiliki jumlah seng rendah berbeda dengan gejala darah rendah sehingga mengkonsumsi suplemen herbal tinggi akan seng sangat disarankan sebagai cara merawat thalasemia.
Salah satu jenis penyakit yang merupakan komplikasi dari thalasemia mayor adalah osteoporosis sehingga herbal seng sangat penting untuk dikonsumsi. Beberapa sumber seng alami bisa juga dikonsumsi diantaranya peterseli, dandelion, alfaalfa dan beberapa sumber seng lainnya.
Homeopathy yang merupakan salah satu cara perawatan thalasemia ini merupakan modalitas penyembuhan yang dikodifikasikan 2 abad lalu oleh Samuel Hahnemann seorang dokter medis asal Jerman. Ahli homeopathyy memberikan obat obatan khususnya yang terbuat dari tincture tanaman untuk merangsang proses penyembuhan alami. Sebuah studi klinis kemudian mengevaluasi pengobatan homeopathy untuk penderita thalasemia dan membuktikan hasil yang menjanjikan seperti dalam sebuah artikel obat komplementer yang diterbitkan pada tahun 2010.
Berbeda dengan jenis penyakit darah lain seperti cara mengatasi penyakit anemia, penderita thalasemia tidak disarankan untuk mengkonsumsi makanan tinggi zat besi sebab bisa menimbulkan komplikasi lainnya. Beberapa makanan tinggi akan zat besi seperti kacang, hati, daging sapi, daging babi, tiram, semangka, plum, bayam, brokoli, kismis dan beberapa jenis sayuran hijau sebaiknya dihindari penderita thalasemia. [AdSense-A]
Vitamin D juga sangat penting dalam diet penderita thalasemia sebab bisa membantu proses penyerapan dan juga asimilasi kalsium dalam tubuh. Beberapa makanan tinggi akan vitamin D seperti susu kedelai dan juga minyak ikan cod sangat disarankan untuk dikonsumsi penderita.
Segala jenis junk food menjadi makanan yang harus dihindari penderita thalasemia yang juga menjadi pantangan makanan untuk penderita anemia. Junk food akan berdampak buruk untuk penderita sebab bisa mengganggu fungsi normal yakni membuat tubuh semakin lemah dan rapuh. Hindari juga minuman berkarbonasi atau soda, makanan kalengan dan berbagai makanan yang mengandung pengawet tinggi.
Chelation merupakan jenis dari terapi integratif dimana terapi ini memakai kalsium disodium EDTA yakni pengobatan keracunan logam. Terapi ini diberikan saat terjadi kadar racun besi, arsen atau merkuri yang biasanya sering terjadi pada penderita thalasemia yang membutuhkan transfusi darah. Penderita umumnya memiliki kadar zat besi tinggi sehingga kemungkinan terjadi toksisitas besi juga semakin tinggi.
Antineoplastons juga menjadi salah satu jenis terapi untuk cara merawat thalasemia. Antineoplastons merupakan kelompok fraksi peptida yang terjadi secara alami dan sudah banyak digunakan dalam pengobatan berbagai jenis kanker meski terapi ini tidak disetujui oleh FDA. Antineoplastons ini juga sudah disarankan sebagai pengobatan kondisi lainnya seperti anemia sel sabit dan juga thalasemia. Akan tetapi sampai saat ini masih belum cukup bukti tentang penelitian yang mendukung penggunaan terapi antineoplastons pada penderita thalasemia.
Bukti memperlihatkan jika wheatgrass memiliki banyak manfaat untuk cara merawat thalasemia beta. Penggunaan wheatgrass ini bisa mengurangi jumlah transfusi darah yang dibutuhkan oleh penderita yang akhirnya juga menurunkan efek samping transfusi darah pada penderita thalasemia. Selain itu, efek samping serius dari mengkonsumsi jus wheatgrass ini juga tidak ditemukan sehingga aman untuk dikonsumsi.
Wheatgrass umumnya tumbuh di tanah dan air sehingga hindari mengkonsumsi wheatgrass dalam keadaan mentah untuk menghindari kontaminasi jamur, bakteri dan berbagai zat lainnya.
Cara merawat thalasemia terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan transplantasi sumsum tulang belakang seperti yang juga biasa dilakukan pada gejala leukemia stadium akhir. Sumsum tulang belakang dari pendonor harus terbukti cocok dan sehat untuk menggantikan sumsum tulang belakang penderita thalasemia sehingga sel darah merah sehat bisa diproduksi kembali. Namun cara ini tidak selalu cocok dengan penderita sehingga hanya akan dilakukan jika kondisi penderita sudah sangat parah.
Beberapa cara merawat thalasemia yang sudah kami sebutkan diatas menjadi cara terbaik yang bisa dilakukan bagi penderita thalasemia agar perbaikan gejala dan penyembuhan thalasemia bisa semakin ditingkatkan.