Tes G6PD dilakukan untuk mengukur kadar glukosa 6 fosfat dehidrogenase atau [G6PD] yakni salah satu jenis enzim yang ada pada darah berjenis protein yang sangat penting untuk fungsi sel. G6PD sendiri merupakan enzim yang berguna untuk meningkatkan fungsi sel darah merah [RBCs] normal yang juga melindungi dari produk sampingan berbahaya dan bisa menumpuk saat tubuh sedang melawan infeksi yang disebabkan karena jenis obat tertentu. Jika tubuh kekurangan G6PD, maka sel darah merah semakin rentan sehingga bisa robek yang dinamakan dengan hemolisis. Tes G6PD ini sebenarnya merupakan tes sederhana yang memakai sampel darah untuk menguji kekurangan G6PD yang terjadi dalam tubuh pasien.
Hampir setiap prosedur tindakan medis memiliki tahapan penting, yang terdiri dari persiapan, prosedur pelaksanaan dan perawatan pasca prosedur. Dalam G6PD, tes ini juga meliputi tiga bagian tersebut, seperti berikut:
Persiapan
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan saat ingin menjalani tes G6PD. Beberapa jenis obat bisa mengganggu hasil dari tes, sehingga beritahukan pada dokter jenis obat apa saja yang sedang dikonsumsi termasuk resep dokter dan juga suplemen gizi. Dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan penggunaan beberapa jenis obat sebelum tes dilakukan. Selain itu, tes ini tidak disarankan untuk dilakukan sesudah melakukan transfusi darah karena hasilnya tidak valid.
Beritahukan juga pada dokter jika anda baru saja mengkonsumsi kacang fava atau beberapa obat sulfa seperti obat anti bakteri dan anti jamur, pil atau diuretik dan antikonvulsan sebab obat jenis sulvan bisa merugikan khususnya pada seseorang yang kekurangan G6PD.
Tes ini kemungkinan juga akan ditunda jika pasien mengalami episode hemolitik sebab banyak sel dengan tingkat G6PD akan hancur selama episode tersebut dan hasilnya tes akan menunjukan tingkat G6PD yang normal. Dokter nantinya juga akan memberikan petunjuk lengkap tentang persiapan pengambilan darah sebelum tes G6PD dilakukan.
Prosedur
Pengambilan darah umumnya akan dilakukan di rumah sakit atau fasilitas pengujian khusus lainnya. Nantinya perawat akan membersihkan area kulit sebelum tes untuk pencegahan mikroorganisme di permukaan kulit. Manset atau alat tekanan lain kemudian akan dipasang pada lengan pasien agar pembuluh darah bisa lebih terlihat.
Petugas kemudian akan mengambil beberapa sampel darah dari lengan pasien dan membungkus bekas tusukan jarum dengan kain kasa atau perban. Sampel darah nantinya akan dibawah ke laboratorium untuk diperiksa dan hasilnya akan diberikan pada dokter saat sudah selesai.
Perawatan
Sesudah tes dilakukan, maka dokter akan berdiskusi tentang hasil tes pada pertemuan berikutnya. G6PD rendah dalam darah menunjukkan jika hal tersebut adalah bawan dan tidak ada pengobatan yang bisa dilakukan. Akan tetapi pasien bisa melakukan pencegahan terhadap episode hemolitik dan juga ciri ciri anemia dengan menghindari pemicunya. Beberapa pemicu yang berkaitan dengan defisiensi atau kekurangan G6PD diantaranya adalah:
Mengkonsumsi aspirin dan obat anti inflamasi non steroid seperti ibuprofen juga disarankan. Selain itu, dokter umumnya akan menyarankan beberapa zat yang harus dihindari seperti metilen biru, nitrofurantion seperti macrodantin dan macrobid, obat anti malaria quercetin serta obat lain yang biasa digunakan.
Tes G6PD ini sangat penting dilakukan untuk memeriksa apakah tubuh kekurangan G6PD yang merupakan kelainan bawaan. Hal ini lebih sering terjadi pada orang Asia, Afrika dan juga Metierania. Hal ini terjadi karena hasil dari transmisi resesif terkait X sehingga lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. Kekurangan G6PD ini bisa menyebabkan jenis anemia tertentu yang dikenal dengan anemia hemolitik sehingga tes G6PD juga sering digunakan untuk mengetahui penyebab dari anemia hemolitik.
G6PD memiliki fungsi untuk melindungi sel darah merah yang mengandung oksigen dari bahan kimia yang dinamakan dengan spesies reaktif. Fungsi dari spesies reaktif ini diantaranya untuk membangun tubuh saat demam atau mengalami infeksi. Apabila kadar G6PD dalam tubuh terlalu sedikit, maka sel darah merah tidak bisa terlindung dari bahan kimia yang membuat sel darah merah akan mati dan akhirnya timbul anemia.
Beberapa jenis makanan, obat obatan, stres berat dan infeksi bisa memicu tanda tanda anemia episode hemolitik yang merupakan proses menghancurkan sel darah merah dengan cepat. Seseorang yang mengalami anemia hemolitik umumnya akan mengalami gejala seperti berikut ini:
Tes G6PD ini juga sering dilakukan dokter untuk melihat penyebab anemia dan penyakit kuning dimana tes akan dilakukan saat episode hemotilik sudah berhenti.
Seperti beberapa tes seperti fungsi tes urine, pemeriksaan atau prosedur medis lainnya, tes G6PD juga memiliki beberapa bahaya atau efek samping yang akan dialami pasien. Meskipun proses pengambilan darah jarang menimbulkan efek samping yang serius, namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, tes G6PD bisa menyebabkan berbagai hal seperti:
Itulah beberapa informasi penting terkait prosedur dan juga manfaat sekaligus bahaya dari tindakan medis G6PD yang patut kita pahami dengan benar sebelum menempuhnya. Konsultasikan kekurangan dan kelebihan dari tindakan medis ini dengan dokter Anda agar bertambah yakin.