Tindakan Medis

Perlukah Vaksin MMR Jika Sudah MR? Ini Jawabannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pemberian vaksin pada anak sangat diperlukan untuk membantu melindungi anak dari berbagai penyakit menular yang berbahaya. Meski tidak terlindungi seratus persen, tetap saja anak akan lebih kebal terhadap penyakit jika mendapatkan vaksin dengan dosis dan waktu yang tepat. Salah satu vaksin yang penting untuk diberikan adalah vaksin MR yang dapat melindungi anak dari penyakit campak dan rubella (campak Jerman). Nah, belakangan ini, ternyata para orang tua dihebohkan dengan kembalinya vaksin MMR yang memang sudah ada sebelum vaksin MR.

Vaksin MMR sendiri merupakan jenis vaksin dengan tiga kekebalan terhadap penyakit campak (measles), gondongan (mumps) dan rubella. Sangat jelas terlihat, pada vaksin MR hanya mengandung antibodi untuk dua penyakit, sedangkan MMR untuk melindungi dari tiga jenis penyakit. Perbedaannya ada pada vaksin gondongan, yang sekarang ini kembali diadakan, setelah di tahun 2015 ditiadakan oleh pemerintah.

Belakangan ini pemerintah memang lebih fokus pada penyakit campak dan rubella, karena dampak dari keduanya yang begitu membahayakan. Penyakit campak dapat menyebabkan anak mengalami batuk pilek, demam tinggi, diare hingga radang paru dan otak. Sementara itu, rubella hanya menyebabkan gejala ringan pada anak, namun menjadi berbahaya jika menginfeksi wanita hamil karena dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur hingga cacat bawaan pada bayi yang dilahirkan. Karena itu, vaksinasi sangat penting diberikan agar penyakit tersebut dapat dicegah.

Perlukah Vaksin MMR Jika Sudah MR ?

Pentingnya pemberian vaksin MR dan MMR membuat banyak orang tua yang sadar akan perlindungan bagi buah hatinya. Namun, banyak yang masih bingung, jika anak sudah mendapatkan vaksin MR sebelumnya, perlukah untuk mendapatkan vaksin MMR kembali? Jawabannya adalah perlu, bahkan sangat disarankan agar kekebalan tubuh anak semakin baik. Apalagi, vaksin MR tidak mengandung kekebalan terhadap gondongan, tentu vaksin MMR sangat dibutuhkan untuk mencegah penyakit tersebut.

Penyakit gondongan sendiri merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus pada kelenjar air liur atau kelenjar parotis. Penyakit tersebut menyebabkan salah satu atau kedua kelenjar mengalami pembengkakan sekaligus rasa sakit hingga sulit untuk menelan. Meski tidak begitu membahayakan, penyakit ini perlu diwaspadai terutama jika dialami oleh anak laki-laki atau remaja, karena dapat menyebabkan kemandulan.

Jadi, mulai sekarang, orang tua sudah tidak perlu bingung lagi dengan manfaat dan pentingnya mendapatkan kedua vaksin tersebut. Sebaiknya anak-anak memang perlu mendapatkan vaksin MMR maupun MR agar tubuhnya selalu terlindungi dari infeksi virus berbahaya. Pemberian vaksin MMR dilakukan sebanyak dua kali, yaitu yang pertama saat anak berusia 15 bulan, lalu kembali diulangi saat anak berusia 5 tahun.

Vaksin MMR yang juga berisi vaksin gondongan diberikan di bawah permukaan kulit, dan umumnya pada lengan atas. Seperti vaksin lainnya, vaksin ini juga terkadang menimbulkan efek seperti demam ringan dan bengkak pada bekas suntikan. Efek tersebut biasanya akan hilang setelah 2-3 hari, jadi para orang tua tidak perlu khawatir ya.