Kulit merupakan sebuah jaringan yang sangat penting bagi manusia. peran dan fungsi dari kulit itu sendiri tidak dapat kita abaikan begitu saja. Salah satu peran kulit adalah untuk melindungi setiap jaringan lain yang berada di bawahnya. Selain itu kulit juga merupakan jaringan yang bertugas untuk eksresi keringat. Kulit sendiri bisa dikatakan merupakan salah satu jaring yang paling tipis yang ada di tubuh manusia. Maka, tak mengherankan jika kulit merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia yang sering sekali terluka karena banyak hal. Namun, biasanya luka tersebut hanyalah sebatas luka-luka goresan saja, bukanlah sebuah luka besar yang dapat membahayakan bagi jaringan kulit itu sendiri.
Luka yang terjadi pada kulit manusia sendiri, memiliki banyak sekali kategori dan jenisnya. Setiap luka akan menimbulkan efek yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya sangat jarang terjadi luka yang sangat serius pada bagian kulit. Jika kita membicarakan mengenai luka yang dapat membahayakan untuk kulit maka kita akan menemukan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang bisa muncul. Seperti luka operasi, luka kecelakaan., luka bekas penyakit, ada banyak sekali luka-luka pada kulit. Namun, untuk kasus yang bisa dikatakan membahayakan cukup jarang terjadi. salah satu luka yang cukup membahayakan kulit dan berbagai jaringan yang ada di bawahnya adalah luka bakar. Namun, hanya luka bakar pada derajat tertentu saja yang dapat membahayakan kulit.
Ketika kondisi cidera atau luka pada kulit dianggap cukup membahayakan maka akan dilakukan beberapa penanganan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu metode yang biasa dilakukan adalah dengan melaksanakan beberapa tindakan medis tang berupa tindakan operasi. Tindakan operasi yang dilakukan pun bisa dalam bentuk yang berbeda-beda. Semua itu tergantung dari jenis luka atau cidera yang di derita oleh pasien tersebut. Namun, salah satu tindakan yang biasa digunakan untuk mengatasi luka pada kulit adalah eskarotomi. Salah satu tindakan operasi yang diterapkan untuk mengatasi luka bakar pada kulit. Kali ini, kita akan membahas beberapa hal mengenai tindakan medis yang satu ini. mungkin ada yang sudah pernah mendengar nama dari tindakan medis yang satu ini, tapi mungkin ada juga yang belum pernah mendengarnya. Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui mengenai tindakan medis yang satu ini. seperti
Luka bakar merupakan sebuah trauma yang terjadi pada kulit manusia. trauma ini bisa disebabkan oleh api, sengatan listrik, maupun oleh bahan-bahan kimia. Luka bakar ini akan menyerang berbagai jaringan mukosa yang berada di bawah kulit. Tak hanya itu saja, luka bakar ini juga akan merusak berbagai jaringan lain yang dilindungi oleh kulit, seperti jaringan saraf dan jaringan pembuluh darah.Ketika jaringan kulit terpapar oleh panas yang cukup tinggi, maka kan dapat merusak jaringan yang berada di bawahnya.
Jaringan yang rusak akan dapat meningkatkan permeabiltas dari kulit itu sendiri. Ketika kondisi itu muncul, maka kan menyebabkan terjadinya kebocoran intrakapiler ke interstisial. Kebocoran tersebut akan menyebabkan terbentuknya oodema dan bula yang mengandung cukup banyak eletrolit dan hal ini akan sangat berbahaya bagi kulit dan keadaan dari pasien itu sendiri.
Eskarotomi merupakan sebuah tindakan operasi yang dilakukan pada mereka yang menderita luka bakar cukup serius. Biasanya yang mendapatkan tindakan operasi ini adalah mereka yang memiliki luka bakar hingga derajat ketiga. Luka bakar pada derajat ini bisa dikatakan merupakan sebuah luka bakar yang amat sangat serius, dan bisa sangat membahayakan keadaan pasien itu sendiri. Luka bakar pada derajat ketiga ini merusak setiap lapisan yang ada pada kulit. Setiap jaringan hidup yang ada di bawah kulit akan mati. Pada luka bakar kondisi ini maka akan dilakukan proses insisi menghilangkan setiap luka bakar yang ada. Selain itu juga dibutuhkan skin graft untuk menggantikan kulit yang rusak. Proses insisi atau pengirisan bisa juga sebuah pembuangan kulit yang mati dan rusak adalah proses dari pelaksanaan tindakan Eskarotomi.
Pada luka bakar derajat tiga ini, pembuangan kulit menjadi sebuah hal yang sangat penting. Hal ini untuk menghindari timbulnya kemungkinan infeksi yang dapat membahayakan pasien itu sendiri. Pada luka bakar dengan derajat 1 dan derajat 2 bisa dikatakan tidak terlalu berbahaya. Hal ini karena lapisan dermis masih hidup dan masih dapat memberbaiki lukanya. Meskipun akan meninggalkan bekas pada luka yang telah sembuh. Namun, pada luka derajat ketiga, kulit sudah benar-benar mati. Penggunaan metode ini sebenarnya bukan tanpa resiko. Tindakan yang satu ini tergolong merupakan sebuah tindakan yang cukup ekstrim, tapi memang sangat dibutuhkan untuk penyembuhan luka bakar tersebut.
Kapan Eskarotomi Dibutuhkan?
Luka bakar pada derajat ketiga ini bisanya memiliki ciri khas yang berwarna putih kehitaman. Selain itu terkadang disertai dengan carian seperti lilin yang lengket pada kulit. Cairan tersebut bisa berupa lapisan kulit yang telah mati maupun cairan yang berasal dari dalam tubuh yang keluar karena panas pada kulit. Tindakan insisi ini memang merupakan jalan yang paling akhir yang dapat dilakukan untuk menyelematkan pasien yang memiliki luka bakar derajat ketiga. Ketika luka bakar terjadi cukup parah dan menimbulkan eskar yang dapat kita lihat langsung. Eskarotomi ini sendiri dilakukan untuk menghilangkan eskar atau lapisan kulit yang terbakar dan mengeras berwarna hitam. Lapisan tersebut harus dihilangkan untuk dapat melakukan perawatan secara menyeluruh.
Pada mereka yang menderita luka bakar pada derajat ketiga tidak akan merasakan rasa nyeri lagi. hal ini dikarenakan ujung-ujung saraf sensori pada tubuh mereka telah rusak secara total. Namun, pada dasarnya terdaoat beberapa kondisi yang menyebabkan pasien tidak dapat menjalani tindakan eskarotomi. Kondisi ini akan terjadi ketika derajat dan luasan daerah yang terbakar cukup parah. Selain itu jika tanda-tanda vital yang ada dalam tubuh pasien mulai melemah. Pada kondisi ini dokter akan membuat pertimbangan mengenai manfaat dan resiko yang akan di dapat jika melakukan tindakan operasi. Jika pelaksanaan operasi dirasa tidak memungkinkan dan insisi pada eskar justru membahayakan,maka akan dilakukan cara pengobatan dengan metode lain.
Eskar sendiri merupakan merupakan sebuah hasil koagulasi antara protein dengan epidermis. Insisi pada eskar akan dapat memungkinkan dilakukan perawatan secara menyeluruh. Namun, luka akibat insisi eskar dapat membesar dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan tekanan yang berasal dari bawah kulit yang ,masih cukup besar.
Tindakan Sebelum Operasi
Pada tahapan awal yang pasti dokter akan melihat keadaan dari pasien terlebih dahulu. Penilaian luka dan sebaran luka bakar yang ada pada tubuh pasien menjadi sebuah hal yang sangat penting. Hal ini akan dapat menentukan metode operasi yang bisa dilakukan dan diterapkan pada tubuh pasien. Jika kondisi dari pasien yang menderita luka bakar memang dianggap cukup membahayakan maka dokter akan melakukan tindakan operasi tersebut.
Hal pertama yang akan dilakukan adalah pembersihan area luka bakar, pembersihan ini ditujukan agar tidak menyisakan benda-benda yang justru dapat membahayakan tubuh pasien itu sendiri. pencucian luka bakar ini akan menggunakan cairan yang telah disterilkan. Pencucian ini biasanya dilakukan sebanyak dua kali untuk memastikan bahwa luka-luka yang ada tekah benar-benar bersih. Hal ini karena kulit yang terbakar dan bercampur dengan carian yang ada pada tubuh, merupakan salah satu dari beberapa lokasi yang sangat baik untuk tumbuh kembang dari bakteri yang dapat menimbulkan infeksi.
Setelah dilakukan tindakan pencucian maka dokter biasanya akan melakukan tindakan nekrotomi dan pemberian anastesi. Tindakan ini merupakan sebuah tindakan medis yang bertujuan untuk mengangkat atau menghilangkan sel-sel yang telah mati. Penghilangan sel-sel yang telah mati ini akan banyak membantu dalam proses perawatan, serta dapat mengurangi terjadinya resiko infeksi. Nekrotomi ini sendiri selain dilakukan pada pasien yang menderita luka bakar yang cukup serius. Biasanya juga diterapkan untuk mereka yang telah mengidap penyakit diabetes. Untuk melakukan insisi pada eskarotomi diperlukan instrusksi khusus yang harus benar-benar diikuti oleh dokter. Ada beberapa jalur insisi yang harus diikuti jika ingin melaksanakan tindakan eskarotomi.
Pada dasarnya setiap bagian dari tubuh manusia yang mengalami luka bakar yang cukup serius akan dapat menjalani tindakan eskarotomi. Kemungkinan yang akan muncul dari tindakan ini adalah menghindari terjadinya pendarahan yang berlebih. Untuk menghindari itu, biasanya dokter akan mengunakan elektrokautery untuk mengontrol laju pendarahan pada tubuh pasien. Setiap insisi yang dilakukan harus sangat dalam sehingga mencapai lapisan lemak. Insisi ini juga dimaksudkan untuk melepaskan stress pada jaringan yang ada di bawah kulit. Pada saat kulit terpapar oleh panas maka akan menghasilkan eskar. Ekskar ini akan dapat mengalangi pelepasan tekanan yang ada di bawah lapisan kulit. Selain itu, keberadaan eskar juga dapat menghalangi metode pengobatan yang akan dilakukan pada pasien itu sendiri.
Setelah semua tindakan insisi telah selesai maka, biasanya dokter akan menyiapkan skin graft untuk menutup luka yang ada. Namun, jika tidak diperlukan maka dokter hanya akan menggunakan perban yang telah dilapisi dengan beberapa zat dan obat untuk mengurangi terjadinya infeksi.
Perawatan Pasca Operasi
Pada mereka yang telah menjalani operasi eskarotomi tidak dapat begitu saja meninggalkan rumah sakit. Biasanya pasien akan tetap tinggal di rumah sakit untuk beberapa lama. Hal ini ditujukan agar dokter dapat secara penuh mengawasi pasien. Kondisi pasien yang menderita luka bakar tingkat ketiga menang sangat berbahaya dan sangat tidak stabil. Hal inilah yang sangat diperhatikan dengan baik oleh dokter.
Efek Samping
Sama halnya seperti tindakan operasi yang lain, maka tindakan operasi eskarotomi ini sendiri juga memiliki beberapa jenis resiko. Beberapa resiko atau efek samping yang muncul adalah
Itu tadi beberapa hal mengenai tindakan eskarotomi yang bisa kalian ketahui. Tindakan medis tersebut merupakan salah satu tindakan medis yang cukup penting dalam pengobatan luka bakar. Namun, juga memiliki resiko yang cukup besar. Semoga informasi ini bermanfaat.