Tubuh manusia merupakan sebuah sistem yang sangat kompleks. Sistem yang bekerja dengan setiap hal terhitung dan dihitung dengan baik. Namun, meskipun bisa dikatakan kita memiliki sistem yang sangat baik, bukan tak mungkin tubuh kita akan mengalami serangan-serangan penyakit tertentu. Penyakit yang menyerang manusia sendiri banyak sekali penyebab dan efeknya. Beberapa penyakit ada berasal dari luar tubuh manusia namun ada juga penyakit yang memang datang dari dalam tubuh manusia itu sendiri. Setiap penyakit tersebut memiliki efek yang berbeda-beda tergantung dari jenis penyebab dari penyakit tersebut.
Terkadang penyakit ini sendiri bisa saja menyerang organ yang bisa dikatakan tidak mungkin terserang penyakit. Salah satu organ yang masuk kedalam kategori tersebut adalah usus buntu. Jika organ tersebut telah mengalami gangguan yang cukup serius maka dokter akan melakukan tindakan operasi sebagai jalan utamanya. Tindakan operasi ini sendiri merupakan sebuah tindakan darurat yang harus dilakukan. Pada penanganan operasi usus buntu ini sendiri, tindakan operasi itu sendiri bernama apendektomi.
Usus buntu sendiri merupakan salah satu organ yang bisa dikatakan cukup unik keberadaannya. Keunikan yang dimaksud adalah kita masih belum tau mengenai fungsi dari susu buntu ini sendiri. Banyak sekali teori-teori medis yang berhubungan mengenai usus buntu ini sendiri. namun, secara garis bisa bisa dikatakan bahwa kita belum paham dan belum mengerti mengenai fungsi utama dari usus buntu itu sendiri. meskipun organ tersebut dikatakan tidak memiliki fungsi yang jelas tapi saat mengalami kondisi medis yang berbahaya, maka tindakan yang di ambil adalah tergolong penanganan tindakan medis darurat. Bisa dikatakan banyak orang yang mengetahui mengenai usus buntu. Namun tak banyak orang yang paham penyebab dari usus buntu itu sendiri.
Ini sama halnya dengan orang tau dan mengerti tentang radang usus buntu. Namun tak terlalu paham pada tindakan medis yang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut. Selama ini yang dipahami orang hanyalah tindakan operasinya saja, tanpa tau penyebabnya. Kali ini kita akan membahas mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan apendektomi. Semua hal seputar apa, bagaimana, dan efek samping yang mungkin saja muncul. Beberapa hal yang harus kalian ketahui adalah
Jika pasien mengunjungi dokter dan dokter telah menentukan dan memutuskan mengenai seberapa jauh tingkat infeksi pada usus buntu. Maka pasien akan diwajibkan untuk mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh dokter yang bersangkutan. Pada beberapa kasus yang ada biasanya pasien baru akan mengunjungi dokter setelah keadaan usus buntunya telah berada dalam kondisi yang cukup berbahaya. Keterlambatan ini sendiri sebenarnya merupakan sebuah hal yang sangat berbahaya. Hal yng cukup baik adalah untuk segera menemui dokter apabila dirasakan ada gejala aneh pada bagian perut dimana usus buntu berada. Jika kita sudah dilakukan pemeriksaan dari sejak awal maka akan dapat dilakukan banyak sekali tindakan pencegahan sebelum keadaan usus buntu tersebut masuk kedalam kategori yang parah.
Radang usus buntu merupakan sebuah gejala penyakit umum yang biasa ditemukan pada banyak orang. Namun, secara keseluruhan bisanya keadaan penyakit ini sendiri sangat mudah dan sering ditemukan pada mereka yang berusia 10 tahun keatas. Semakin dewasa maka kemungkinan untuk dapat terserang radang usus buntu sendiri juga semakin meningkat. Penyebab dari kondisi usus buntu ini sendiri memiliki banyak sekali macamnya. Namun yang pasti adalah adanya infeksi dari bakteri pada jaringan usus buntu.
Saat infeksi tersebut menyebar dan menjadi semakin parah maka akan muncul keadaan nekrosis atau kematian jaringan. Hal ini tentunya akan sangat berbahaya, pada usus buntu yang telah mengalami infeksi dan pembengkakan yang telah lanjut maka akan menghasilkan nanah di dalam usus buntu itu sendiri. jika nanah ini sampai menyebar ke daerah di sekitar usus buntu itu berada maka hal tersebut juga cukup berbahaya. Ada beberapa ciri-ciri usus buntu yang bisa diperhatikan oleh pasien seperti :
Jika ada salah satu dari gejala yang disebutkan diatas muncul pada kalian, maka sebaiknya menemui dokter. Gejala yang utama adalah adanya rasa nyeri pada bagian kanan perut. Nyeri ini sendiri biasanya akan berawal dari area di sekitar pusar. Setelah lama maka nyeri tersebut akan berkembang dan menyebar pada bagian kanan perut. Intensitas rasa nyeri ini sendiri akan sangat tergantung pada tingkat infeksi pada usus buntu itu sendiri. jika infeksi semakin parah maka rasa nyeri yang dihasilkan juga akan semakin parah. Pada beberapa kasus rasa nyeri yang timbul bisa dikatakan dapat menyiksa pasien itu sendiri.
Sebelum seseorang menjalani operasi ini, maka akan melakukan serangkaian tes terlebih dahulu. Tes yang dilakukan ini sendiri bertujuan untuk mengetahui dengan pasti dan dapat menentukan sampai dimana pengaruh kondisi dari usus buntu itu sendiri. Dokter yang akan menangani pasien sendiri akan sangat tergantung pada umur pasien. Jika pasien masih dalam kategori anak-anak maka yang yang akan menangani dan melakukan operasi adalah dokter anak. Namun,apabila yang menderita tersebut adalah orang dewasa mak yang akan menangani adalah dokter penyakit dalam.
Perbedaan ini sendiri juga berhubungan dengan mental dari pasien serta struktur badan pasien yang masih sangat berbeda jauh. Salah satu tes yang cukup penting adalah tes pencitraan. Tes ini menjadi sangat penting karena melalui tes ini dokter dapat mengetahui dan dapat menyimpulkan mengenai keadaan dari pasien itu sendiri. Tes pencitraan ini sendiri akan menunjukan apakah usus buntu telah pecah atau belum. Jika kondisi masih bisa dikatakan cukup aman maka, langkah yang akan di ambil dokter adalah pengeluaran abses terlebih dahulu.Namun jika memang kondisi dari usus buntu itu telah sangat parah maka pengeluaran abses dan tindakan apendektomi akan dilakukan secara bersamaan.
Pada operasi apendektomi sendiri dapat digolongkan menjadi dua golongan utama. Pembagian golongan ini sendiri seperti
Operasi apendektomi pada golongan ini mengharuskan dokter untuk membuat sayatan besar pada perut pasien. sayatan ini sendiri biasanya memiliki panjang 3-4 cm. Melalui sayatan itulah kemudian dokter akan mengeluarkan usus buntu yang mengalami infeksi. Apendektomi pada golongan ini sendiri merupakan salah satu tindakan yang digunakan jika kondisi telah berbahya. Kondisi berbahaya disini adalah ketika diketemukan bahwa usus buntu telah pecah dan abses telah mulai menyebar. Jika pasien mengalami kondisi ini maka mau tidak mau, operasi besar adalah jalan utama.
Operasi laparoskopi apendektomi ini sendiri dilakukan dengan membuat beberapa buah sayatan kecil di area perut. Setelah sayatan terbuat maka dokter akan memasukkan laparoskop kedalam perut pasien. Alat ini sendiri bertujuan untuk dapat mengetahui kondisi dari usus buntu itu sendiri, serat mengetahui kondisi jaringan disekitar usus buntu. Setelah setiap kondisi diketahui dengan pasti maka dokter akan melakukan operasi pengangkatan apendiks atau usus buntu itu sendiri. terkadang operasi laparoskopi apendektomi ini sendiri juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan apakah pasien masih membutuhkan operasi apendektomi terbuka atau tidak.
Saat melakukan operasi apendektomi maka pasien akan dibius secara total. Pembiusan ini biasanya dilakukan menggunakan metode anastesi spinal. Pembiusan total digunakan agar dokter lebih mudah untuk melakukan tugasnya dan pasien sendiri juga akan lebih mudah untuk menjalani operasi.
Operasi apendektomi sendiri bukanlah sebuah tindakan operasi yang harus dan wajib dilakukan langsung pada pasien yang menderita radang usus buntu. Jika masih bisa ditangani dengan metode lain selain tindakan operasi maka dokter akan melakukan tindakan tersebut. Namun, biasanya tindakan operasi sendiri masih harus dilakukan pada pasien yang bersangkutan. Sebenarnya tidak semua pasien akan dapat menjalani operasi usus buntu secara langsung. Ada banyak pertimbangan yang dilakukan oleh dokter untuk menentukan apakah pasien dapat langsung menjalani operasi usus buntu atau tidak. Jika tidak dapat dilakukan secara langsung maka biasanya dokter akan melakukan tindakan medis pencegahan lain dulu, seperti pengeluaran abses. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seorang pasien tidak dapat melakukan operasi apendektomi. Beberapa kondisi tersebut adalah
Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan diatas biasanya dokter akan menentukan kelanjutan dari tindakan apendektomi kita.
Sama halnya seperti tindakan medis yang lain, maka apendektomi sendiri tidak secara penuh dapat terbebas dari resiko munculnya efek samping. Beberapa resiko yang bisa saja muncul adalah
Nah, itu tadi beberapa informasi mengenai apendektomi yang bisa kalian ketahui. Tindakan apendektomi sendiri merupakan salah satu tindakan utama yang akan diambil saat pasien telah di diagnosa mengalami radang usus buntu. Namun, jika masih ada pencegahan maka lebih baik dilakukan pencegahan. Semoga informasi tadi bermanfaat.