Perlemakan Hati Non Alkoholik – Penyebab, Gejala, Bahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Fungsi hati sebagai alat ekskresi merupakan salah satu organ yang terdapat di bagian kanan atas perut yang berfungsi untuk menghilangkan racun, memproduksi protein dan juga menghasilkan empedu untuk proses pencernaan. Salah satu masalah yang bisa menyerang organ hati adalah perlemakan hati. Sedangkan perlemakan hati sendiri dibagi menjadi dua jenis yakni perlemakan hati alkoholik dan juga perlemakan hati non alkoholik. Namun, dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai pengertian perlemakan hati non alkoholik lengkap dengan penyebab, faktor risiko dan juga siapa saja yang bisa mengalami penyakit perlemakan hati non alkoholik.

Perlemakan hati non alkoholik atau NAFLD terjadi pada saat lemak menumpuk pada organ hati hingga antara 5 persen hingga 10 persen dari berat organ hati dan ini bisa terjadi meskipun anda bukanlah peminum alkohol. Selain itu, perlemakan hati non alkoholik juga tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi dalam kasus yang kronis yang sampai memperlihatkan tanda tanda kerusakan hati, maka bisa timbul peradangan dan melukai jaringan. Perlemakan hati non alkoholik juga umumnya merupakan penyakit kronis dan biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Istilah perlemakan hati non alkoholik sendiri pertama kali diungkap oleh Ludwig di tahun 1980 yakni sebagai NASH (Non Alcoholic Steatohepatitis). Ini dikemukakan sesudah ia dan beberapa orang temannya menemukan terjadinya kerusakan sel hati dengan gambaran histologi yang serupa dengan hepatitis karena alkohol pada 20 orang yang bukan peminum alkohol.

Seiring perkembangannya membuktikan jika perlemakan hati tidak selalu mengalami inflamasi atau steatohepatitis sehingga akhirnya timbul istilah Non Alcoholic Fatty Liver Disease.

Apakah Perlemakan Hati Non Alkoholik?

NAFLD atau perlemakan hati non alkoholik merupakan sebuah kondisi yang ditandai dengan menumpuknya lemak berbentuk trigliserida pada organ hati.

Penyebab Perlemakan Hati Non Alkoholik

Perlemakan hati non alkoholik bisa terjadi karena beberapa penyebab dan terbagi menjadi dua jenis yakni primer dan juga sekunder.

  • Primer

Penyebab primer mengartikan belum diketahui penyebabnya dengan pasti akan tetapi diduga sangat berkaitan, yakni:

  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Diabetes mellitus tipe 2
  • Dislipidemia
  • Sindroma metabolic

Dari hasil penelitian, 75 persen penderita diabetes mellitus tipe 2 juga menderita perlemakan hati non alkoholik. Sedangkan 51 sampai 74 persen orang obesitas juga memiliki risiko perlemakan hati non alkoholik yang bahkan lebih tinggi dari penderita diabetes mellitus tipe 2.

  • Sekunder

Penyebab sekunder dari perlemakan hati non alkoholik bisa terjadi dengan beberapa gejala hati berlemak seperti kelaparan, penyakit wilson, masa kehamilan dan juga mengkonsumsi beberapa jenis obat seperti methotrexate, penyakit kanal kalsium, amiodarone dan juga glukokortikoid.

[AdSense-B]

Gejala dan Diagnosa NAFLD

Gejala yang ditimbulan dari NAFLD atau perlemakan hati non alkoholik juga sangat bervariasi seperti rasa kenyang, perut yang terasa penuh, mual, badan terasa lemah, tidak nyaman atau nyeri di bagian perut kanan atas dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk pemeriksaan perlemakan hati non alkoholik yang dilakukan oleh dokter umumnya meliputi SGPT atau SGOT untuk melihat rasio SGOT atau SGPT pada penderita perlemakan hati non alkoholik, alkalin fosfatase, penurunan albumin dan juga peningkatan zat empedu yang mungkin menjadi pertanda dari penyakit hati lebih lanjut.

Sedangkan pemeriksaan lain yang akan dilakukan oleh dokter adalah USG hati, MRI, CT scan dan juga pemeriksaan menggunakan biopsi yakni gold standart untuk mendiagnosa penyakit perlemakan hati non alkoholik tersebut.

Bahaya NAFLD

NAFLD yang merupakan perlemakan hati sederhana memang tidak akan berbahaya. Namun bahaya fatty liver atau perlemakan hati non alkoholik akan terjadi apabila sudah berkembang menjadi NASH yang artinya sudah terjadi peradangan di organ hati.

Demikian ulasan yang bisa kami berikan mengenai perlemakan hati non alkoholik. Meskipun tidak berbahaya, namun jika tidak segera diatasi dan semakin berkembang, maka bisa meningkatkan risiko timbulnya jaringan parut pada organ hati dan merusak kinerja dari sel hati tersebut sehingga cara menghilangkan penumpukan lemak di hati harus segera dilakukan.