Layanan vaksinasi Covid-19 secara gratis telah disediakan di seluruh wilayah Indonesia oleh pemerintah.
Namun, pada 18 Mei 2021 lalu terdengar adanya kabar penyelenggaraan program vaksinasi baru yang disebut dengan istilah vaksinasi Gotong Royong.
Sebagian masyarakat masih belum terlalu memahami apa yang dimaksud dengan vaksin Gotong Royong dan apa perbedaannya dengan vaksin dari pemerintah.
Apa itu vaksin Gotong Royong?
Vaksinasi Gotong Royong sebenarnya adalah program vaksinasi yang penyelenggaraannya dilakukan atas dasar usulan dunia usaha lewat KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) sebagai bentuk bantuan bagi program vaksin dari pemerintah.
Meski prinsip dari kedua program ini sama, yaitu tidak adanya pembebanan biaya pada masyarakat yang mengikuti program vaksin, sumber pembiayaan kedua program ini berbeda.
Sumber biaya program vaksinasi Gotong Royong adalah pengumpulan dana secara mandiri oleh perusahaan-perusahaan yang ingin menyediakan layanan vaksin gratis kepada seluruh pegawainya.
Tujuan utama adanya program vaksinasi Gotong Royong adalah membantu program vaksin pemerintah agar masyarakat lebih cepat dalam mendapatkan vaksin karena cakupannya yang lebih luas.
Apa saja vaksin yang digunakan pada program vaksinasi Gotong Royong?
Menurut pernyataan dari Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, penggunaan vaksin pada vaksinasi Gotong Royong harus berbeda dari vaksin yang disediakan oleh pemerintah baik merk dan jenisnya.
Maka dengan kata lain, vaksin-vaksin yang digunakan pada program vaksin Gotong Royong tidak akan meliputi Sinovac, Pfizer, Novavac, dan AstraZeneca.
Cansino dan Sinopharm adalah vaksin yang akan disediakan pada program vaksin Gotong Royong.
Menurut dr. Nadia, vaksin Sinopharm adalah vaksin hibah dari Uni Emirat Arab dengan jumlah 500.000 dosis.
Vaksin program pemerintah tetap akan turut menggunakan vaksin Sinopharm bersama dengan program Gotong Royong karena berasal dari hibah dan tidak akan saling memengaruhi ketersediaan stok kedua program.
Kapan bisa memperoleh vaksin Gotong Royong?
Program vaksinasi Gotong Royong telah dimulai dari hari Senin, 12 Juli 2021 lalu.
Hanya saja, ketersediaan program vaksinasi Gotong Royong ini belum merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pelaksanaan program vaksin yang dilakukan oleh PT Kimia Farma Tbk ini baru ada di 8 klinik di 6 kota di Indonesia yang tentunya memungut biaya.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, program Gotong Royong awalnya diselenggarakan dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan mampu memberi vaksin kepada pegawai-pegawainya.
Dan karena perusahaan tersebut yang menanggung dana program, vaksin yang diperuntukkan bagi pegawai ini bersifat gratis.
Namun menurut Permenkes paling baru yang disebutkan oleh Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI pada 5 Juli 2021 lalu, vaksinasi Gotong Royong menjadi sarana bagi para individu yang ingin membeli sendiri vaksin Covid-19.
Apa yang perlu diperhatikan ketika ingin mengikuti program vaksinasi Gotong Royong?
Per dosisnya, vaksin bisa diperoleh dengan harga Rp. 321.660 yang ditambah dengan Rp 117.910 sebagai biaya pelayanannya menurut hasil lansiran dari Detik Health.
Dengan begitu, 1 dosis vaksin memerlukan biaya sebesar Rp 439.570.
Sementara itu, 1 orang membutuhkan 2 dosis vaksin yang artinya bila dijumlahkan totalnya menjadi Rp 879.140.
Hanya saja untuk vaksin dosis ketiga belum disediakan walaupun terdapat rencana pemberian vaksin penguat (vaksin ketiga) di mana dalam hal ini dr. Nadia pun menegaskan bahwa baru dua dosis yang tersedia.
Agus Chandra sleaku Plt Direktur Utama Kimia Farma turut memberi penjelasan mengenai cara pendaftaran program vaksinasi Gotong Royong, yakni melalui salah satu opsi berikut :
8 klinik Kimia Farma (KF) yang telah dibuka untuk pelayanan vaksin Gotong Royong berlokasi di :
Apakah vaksin Gotong Royong lebih baik dari vaksin program pemerintah?
Karena berbayar, masyarakat Indonesia mempertanyakan apakah vaksin Gotong Royong memiliki efikasi (tingkat kemanjuran) dan kualitas lebih baik bila dibandingkan dengan vaksin gratis dari pemerintah.
Menurut Menkes Budi, kualitas Sinopharm disebut setara dengan AstraZeneca.
Sementara untuk efikasi paling tinggi, Menkes Budi sendiri telah memberi jawabannya, yakni Moderna dan Pfizer.
Pfizer dan Moderna akan diberikan secara gratis karena termasuk dalam program vaksin Covid-19 dari pemerintah Indonesia.
Apabila tertarik dengan program vaksinasi Gotong Royong individu berbayar ini, maka segera daftarkan diri dengan menentukan tanggal, waktu dan lokasi yang diinginkan.
1. https://covid19.go.id/p/berita/vaksin-untuk-vaksinasi-gotong-royong-dan-program-pemerintah-tetap-dibedakan
2. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5642230/benarkah-kualitas-vaksin-corona-berbayar-lebih-baik-ini-kata-menkes
3. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5639536/5-fakta-vaksin-gotong-royong-individu-kimia-farma-harga-hingga-cara-daftar