Penyakit dan Kelainan

Usai Menikmati Hot Pot, Pria 30 Tahun Ini Malah Keracunan Karbon Monoksida

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hot pot atau hidangan berkuah yang berasal dari China kini benar-benar sedang digemari oleh banyak orang, tak terkecuali masyarakat di Indonesia. Berisikan kaldu rebus di dalam panci, lalu ada bahan-bahan mentah yang nantinya direbus di sana, hidangan ini begitu segar dan nikmat apalagi kalau disantap bersama keluarga atau beberapa sahabat.

Lezatnya hidangan hot pot tak diragukan lagi memang, namun waspadai adanya masalah kesehatan yang serius di mana hal ini berkaitan dengan arang yang digunakan oleh restoran hot pot tersebut sebagai bahan bakar. Seperti kasus yang belum lama terjadi pada seorang pria bermarga Wu dari provinsi Zhejiang, China ini dirinya mengalami keracunan.

Usai menikmati hot pot bersama dengan tiga temannya saat makan siang, pria berusia 30 tahun ini tak lama kemudian mengalami rasa mual hingga muntah-muntah. Teman-temannya pun merasakan pusing yang tidak biasa sampai akhirnya mereka dibawa ke rumah sakit untuk menempuh sejumlah pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan menyatakan kalau kadar karboksihemoglobin Wu kadarnya 20 kali lebih tinggi dari normalnya dengan persentase 30 persen, sementara ketiga temannya memiliki kadar 20 persen yang juga termasuk tinggi. Dokter kemudian mengungkapkan hasil diagnosa yang menunjukkan kalau keempatnya mengalami keracunan karbon monoksida setelah tes karboksihemoglobin dilakukan (tes penentu kadar karbon monoksida di dalam tubuh pasien).

Dokter yang menangani mereka pun menjelaskan bahwa ketika sampai 50 persen atau lebih kadar karboksihemoglobin seseorang, risiko fatal dapat terjadi, yakni tekanan darah yang turun dan berakibat pada kematian. Diketahui pula bahwa restoran hot pot yang Wu dan teman-temannya datangi menggunakan arang sebagai pemanas hot pot di mana karbon monoksida dari arang tersebutlah yang menjadi penyebab utama keracunan.

Ketika arang dinyalakan sebagai pemanas, terjadi pelepasan karbon monoksida yang seketika bakal membuat udara ruangan dipenuhi dengan zat ini. Beruntung secepatnya Wu dan teman-temannya langsung dilarikan ke rumah sakit sehingga masih dapat diselamatkan. Gejala sakit kepala, mual serta muntah tak lama dapat menjadi reda saat sudah menempuh terapi hiperbarik.

Bagi yang belum begitu tahu, karbon monoksida sebenarnya memang tak berbau, tak memiliki warna khusus, bahkan tak berbahaya untuk mata serta kulit. Namun perlu diingat kalau karbon monoksida adalah gas beracun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia, khususnya mampu menjadi sebab jaringan tubuh mengalami defisiensi oksigen.

Itulah kenapa saat seseorang keracunan karbon monoksida, beberapa keluhan gejala ini dapat dialami:

  • Pusing
  • Mual diikuti dengan muntah-muntah
  • Nyeri di bagian dada
  • Sesak nafas
  • Sulit konsentrasi

Dari kejadian Wu ini, dokter memberikan imbauan agar siapapun yang gemar makan di restoran hot pot selalu waspada. Pastikan kalau restoran tersebut memiliki ventilasi yang baik supaya udara di ruangan tak dipenuhi dengan karbon monoksida dari arang yang dibakar sebagai pemanas masakan.