6 Akibat Stroke yang Wajib di Ketahui Sebelum Terlambat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Stroke merupakan salah satu kondisi kelumpuhan pada tubuh yang disebabkan adanya gangguan pada otak yaitu pecah pembuluh darah dan penyumbatan pada otak. Stroke kerap kali di picu karena faktor gaya hidup sangat buruk. Merokok, konsumsi alkohol, obesitas dan banyak lagi gaya hidup tidak sehat yang akan mengakibatkan seseorang bisa terkena stroke. Kerusakan pada tubuh akan terjadinya stroke bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Bahkan jika penderita sudah pulih, mereka juga harus mendapatkan penanganan lagi untuk melakukan pemulihan. Berikut adalah akibat stroke yang perlu Anda ketahui:

  1. Mengalami kelumpuhan pada satu sisi

Akibat stroke yang pertama adalah seseorang bisa bisa mengalami gangguan pada fisiknya. Gangguan tersebut adalah adanya kelumpuhan pada bagian sisi tubuh akibat adanya gangguan kordinasi keseimbangan pada tubuh. Beberapa orang biasanya mengalami hal ini pada minggu pertama saat mengalami stroke. Jika kondisi ini terjadinya sebaiknya segera diperiksa oleh ahli fisioterapi untuk menyusun rencana pengobatan yang akan dijalani. Fisioterapi biasanya akan dimulai setelah kondisi kesehatan penderita stroke sudah kembali membaik dan stabil. Postur tubuh dan juga keseimbangan merupakan hal paling utama yang akan ahli fisioterapi perbaiki.

Ada 2 sasaran utama yang akan dilakukan oleh ahli fisioterapi dan berhubungan dengan kesehatan penderita stroke. Yang pertama, untuk target jangka pendek, penderita stroke akan dilatih untuk melakukan beberapa gerakan gerakan yang sangat sederhana seperti mengambil atau memegang sebuah objek yang sudah disediakan . Sedangkan untuk target jangka panjang, penderita stroke akan dilatih untuk berdiri dan juga berjalan. Pada prorses nya pengobatan tentunya tidak hanya ahli fisioterapi yang berperan namun anggota keluarga penderita stroke juga harus membantu penderita agar dapat cepat pulih dan kembali sehat. Melakukan pemulihan fisik akibat stroke biasanya akan memakan waktu cukup lama, bisa sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

  1. Mengalami gangguan kognitif

Stroke juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan pada fungsi kognitif yang sangat erat kaitannya dengan kamampuan otak untuk mendapatkan dan mengolah informasi. Beberapa gangguan fungsi kognitif meliputi:

  • Gangguan pada daya ingat.
  • Gangguan untuk berkonsentrasi.
  • Gangguan saat akan melakukan komunikasi baik secara lisan atau tulisan.
  • Kesadaran posisi tubuh pada lingkungan sekitar.
  • Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik seperti makan dan minum.
  • Kemampuan untuk melakukan fungsi eksekutif otak seperti memecahkan masalah.

Beberapa kondisi tersebut bisa diatasi dengan melakukan rehabilitas. Pada saat melakukan rehabilitas penderita biasanya akan diajarkan berbagai macam teknik pemulihan untuk meningkatkan fungsi kognitif, salah satu caranya dengan melakukan terapi komunikasi. Atau penderita juga bisa mengganti fungsi kognitif yang hilang dengan membantu pemasangan alat bantu ingatan pada otaknya. Beberapa pasien yang memiliki gangguan pada fungsi kognitif bisa sembuh walaupun tidak 100% sembuh total. Selain beberapa gangguan diatas, kerusakan otak akibat stroke juga akan meningkatkan seseorang untuk terkena demensia vascular.

  1. Mengalami gangguan secara psikologis

Saat seseorang mengalami stroke mereka juga akan mengalami akibatnya yang akan menyerang pada psikologis nya. Mereka bisa saja mengalami depresi atau gangguan pada kecemasan. Mereka juga kerap kali merasa marah, bingung, frustasi dan yang lainnya, ini adalah hal yang wajar. Sehingga ada baiknya penderita stroke juga mendapatkan terapi psikologi agar bisa memberikan motivasi pada penderita. Salah satu terapi psikologi yang dapat dilakukan juga dengan melakukan terapi tingkah laku secara kognitif tujuan nya adalah pasien bisa terus berfikir secara positif.

[AdSense-B]

  1. Memiliki masalah pada kemampuan komunikasinya

Seseorang yang terkena stroke juga bisa mengakibatkan adanya gangguan pada kemampuan untuk berkomunikasi seperti berbicara, membaca, menulis dan juga memahami sesuatu. Ini merupakan salah satu akibat dari adanya kerusakan pada bagian otak untuk mengatur kemampuan berbicara atau kerusakan pada otot yang berfungsi untuk mengatur kemampuan bicara serta rusaknya otot yang berhubungan dengan kemampuan tersebut.

  1. Memiliki masalah pada penglihat

Beberapa penderita stroke juga biasanya akan mengalami gangguan pada penglihatannya, mereka bisa mengalami buta pada salah satu matanya. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan pada bagian otak saat akan menerima, mengolah dan juga menerjamah kan suatu informasi yang diberikan oleh mata.

  1. Memiliki masalah pada kandung kemih

Akibat stroke selanjutnya adalah penderita akan mengalami masalah pada bagian kandung kemih. Ini disebabkan karena stroke akan menyerang pada bagian otak yang biasa digunakan untuk mengendalikan urin. Oleh sebab itu seseorang yang pernah mengalami stroke bisa saja mengompol dengan tidak sadar.

Penyebab Terjadinya Stroke

Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya stroke wajib diwaspadai yang mungkin bisa menyerang siapa saja:

  1. Pecahnya pembuluh darah pada otak

Pembuluh darah yang ada pada otak adalah hal yang sangat sensitive, karena jika pecah atau mengalami kebocoran maka bisa menyebabkan seseorang terkena stroke. Gumpalan serta genangan darah yang ada pada otak akan mengakibatkan pendarahan yang buruk. Jika kondisi ini terjadi maka akan membuat otak kekurangan oksigen dan mengalami kerusakan yang sangat sulit untuk diperbaiki. Oleh sebab itu penderita stroke yang diakibatkan pendarahan dalam otak akan mengalami cacat yang lebih berat.

  1. Memiliki riwayat diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit yang memicu terjadi stroke. Kondisi ini diakibatkan adanya penyebaran gula dalam darah yang sangat tinggi dan juga kemampuan pangkreas untuk menghasilkan insulin sudah sangat rendah. Adanya banyak gula dalam darah juga mengakibatkan aliran darah sangat terganggu, dan juga kemampuan pembuluh darah akan memiliki masalah diikuti dengan kemampuan jantung untuk memompa darah semakin buruk. Jika kondisi ini semakin buruk maka kemungkinan mendapatkan resiko stroke akan semakin tinggi.

  1. Faktor usia

Seseorang yang sudah lanjut usia sangat rentan untuk terserang kondisi buruk salah satunya adalah stroke. Kondisi ini sebenar nya tidak dipengaruhi secara langsung oleh usia, namun lebih kepada kondisi kesehatannya. Gaya hidup saat masih mudah seperti terlalu banyak konsumsi makanan berlemak, merokok dan yang lainnya yang akan mengakibatkan seseorang terserang stroke menjadi lebih tinggi. Perubahan metabolisme dan juga kondisi tubuh yang buruk akan mengakibatkan seseorang mendapatkan komplikasi penyakit yang memicu terjadinya stroke seperti diabetes, hipertensi dan jantung.

[AdSense-A]

  1. Memiliki komplikasi penyakit ginjal

Seseorang yang memiliki riwayat penyakit ginjal jug biasanya akan memiliki resiko untuk terkena jantung. Hal ini biasa terjadi pada seseorang yang pernah mengalami transplantasi ginjal. Kondisi akan semakin buruk jika seseorang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan juga diabetes. Saat organ ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik maka akan mengakibatkan jantung memiliki masalah yaitu tidak dapat memompa darah dengan baik yang menyebabkan darah tidak bisa sampai di otak. Sehingga hal inilah yang akan mengakibatkan seseorang penderita ginjal mengalami stroke.

  1. Faktor keturunan

Faktor keturunan juga bisa menjadi salah satu pemicu seseorang terkena stroke. Jika ada salah satu anggota keluarga yang pernah mendapatkan stroke, maka mungkin saja salah satu anggota keluarganya juga mendapatkan kondisi serupa. Hal ini terjadi karena stroke biasanya akan sangat dipengaruhi oleh penyakit yang sangat mengikat pada faktor keturunan suatu keluarga, seperti hipertensi dan juga diabetes. Sehingga, inilah yang menyebabkan faktor keturunan menjadi pemicu terjadinya stroke.

  1. Memiliki kelainan pada sel sabit

Orang yang mempunyai kelainan pada sel sabit biasanya juga akan sangat beresiko untuk terkena stroke jenis iskemik. Kondisi ini disebabkan karena kondisi tubuh yang memiliki kelainan sel sabit mengalami kondisi ganggu saat akan mengirimkan oksigen pada otak. Pembuluh darah yang ada pada bagian otak biasanya akan semakin menyempit dan membuat otak mulai kehilangan oksigen. Stroke yang dialami oleh penderita kelainan sel sabit disebabkan karena ada pendarahan alam otak yang sangat sulit untuk dihindari, sehingga sangat beresiko untuk terkanan stroke.

  1. Memiliki riwayat penyakit hemofilia

Hemofilia atau mengalami kelainan darah yang sangat lama untuk membeku juga akan meningkatkan seseorang terserang stroke lebih tinggi. Hal ini biasanya sangat sering terjadi karena faktor genetic dari keluaraga nya. Hemofilia akan mengakibatkan stroke jenis hemoragih sebab pendarahah sulit diatasi pada bagian otak. Pendarahan ini biasanya disebabkan karena pernah mengalami cedera yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

Pengobatan Untuk Penderita Stroke

Berikut adalah beberapa alternatif pengobatan yang bisa dijadikan referensi untuk mengobati penyakit stroke:

  1. Operasi Karotis

Karotis merupakan arteri yang berfungsi menjadi penyalur darah menuju otak. Stroke iskemik biasanya terjadi karena adanya penumpukan lemak yang membuat sempeti pembuluh darah. Operasi untuk kondisi ini terkadang sangat perlu dilakukan agar bisa mencegah kambuh nya stroke iskemik, salah satunya endarterektomi karotis. Melalui operasi ini, tumpukan lemak yang menjadi penghambat pada arteri akan dibuang oleh dokter dengan melakukan pembedahan dibagian leher karena posisi arteri ada pada bagian leher.

  1. Pengembalian aliran darah untuk stroke iskemik

Pengembalian darah adalah langkah awal untuk mengatasi stroke iskemi. Pengobatan akan befokus pada penjagaan nafas, pengontrolan tekanan darah dan juga mengembalikan aliran darah. Suntik TPA atau Tissue Plasminogen akan dilakukan untuk mengembalikan aliran darah pada arteridan vena. Namun tidak semua penderita bisa diatasi dengan cara ini. Penyuntikan TPA biasanya hanya akan bekerja pada waktu empat setengah jam setelah terjadinya serangan stroke. Jika sudah melewati jangka waktu tersebut maka obat ini tidak akan memberikan hasil yang positif. Sehingga kesembuhan penderita stroke biasanya akan cepat jika penyuntikan dilakukan sesuai waktunya.

  1. Operasi Angioplasti

Selain melakukan operasi karotis, operasi sejenis juga biasa dilakukan dengan tujuan untuk melancarkan arteris karotis yaitu angioplasty. Namun pada operasi angiopasti sayatan nya tidak langsung dibuat pada leher, tapi di pangkal paha. Kateter pembawa balon khusus dan juga stent akan dimasukkan pada arteri pangkal paha dan kemudian akan diarahkan ke arteri arotis. Setelah berada dalam arteri karotis maka balon akan digelembungkam dengan tujuan meluaskan wilayah arteri yang mengalami penyumbatan.

Itulah pembahasan mengenai akibat stroke dan juga penyebab serta pengobatan stroke yang dapat Anda ketahui.