Sirosis hati adalah salah satu penyakit yang cukup menakutkan orang banyak. Penyakit yang memiliki banyak sebab ini memang tidak selalu memberi peringatan kepada penderitanya karena memiliki proses pembentukan secara bertahap. Banyak mengonsumsi alkohol, pola hidup yang banyak mengonsumsi makanan berlemak dan serangan virus menjadi penyebab awal bagaimana fungsi hati sebagai alat eksresi bisa terganggu.
Sirosis selalu dimulai dari radang hati, dimana setiap penyebab penyakit radang hati memiliki resiko yang sama untuk menuju sirosis. apabila pada tahap ini pasien tidak mendapat penanganan yang benar maka kondisi ini akan memburuk menjadi hepatitis. Hepatitis sendiri memiliki beberapa jenis yang memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Hepatitis A pada umumnya menular lewat makanan yang tidak higienis seperti tingkat kematangan yang tidak cukup ataupun dimasak di lingkungan yang tidak cukup sehat, dimana penderitanya akan menderita sakit kuning yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Hepatitis B dan C dapat menular secara virulen atau penyebaran dengan kontak cairan tubuh. Transfusi darah, terkena pisau cukur yang tak higienis, jarum suntik, dan hubungan seksual yang tidak aman dapat meningkatkan resiko terkena penyakit ini. Tentu lebih baik jika cara penyebaran hepatitis C ini dapat dideteksi. Jenis hepatitis inilah yang bisa merusak jaringan hati sehingga muncul sirosis pada hati.Namun apakah sirosis hati menular?
Sebagai penyakit organ dalam, sirosis sejatinya tidak ditularkan langsung dari manusia kepada manusia lainnya. Hal ini tentu saja bisa diketahui dari sifat sirosis itu sendiri. Pada organ hati yang terkena sirosis, hati mengalami dekomposisi jaringan sehat menjadi jaringan parut.
Akibatnya pembuluh darah tidak bisa berjalan dengan baik sehingga merusak fungsi hati sebagai organ eksresi untuk melakukan proses pencernaan di dalam tubuh. Namun bukan berarti faktor risiko terkena sirosis hilang begitu saja. Sirosis hati didorong oleh penyakit hepatitis yang sayangnya bisa menular dengan mudah. untuk itu perlu diketahui tindakan-tindakan pencegahan apa saja yang patut dilakukan.
Minimal dengan mendeteksi secara mandiri apabila terdapat tanda-tanda fungsi hati mulai menurun atau tidak,setidaknya untuk menghilangkan pertanyaan apakah sirosis hati menular di kemudian hari. Berikut cara-cara yang bisa ditempuh untuk mencegah sirosis hati :
1. Hindari Alkohol untuk mencegah semua resiko penyakit hati
Alkohol memang menjadi pangkal semua permasalahan yang menyangkut kesehatan hati. kandungan alkohol tidak dapat diurai oleh tubuh sehingga hati akan bekerja keras untuk mengeluarkan alkohol dari aliran darah. Lama kelamaan organ hati yang dipaksa untuk bekerja keras akan kehilangan daya sembuhnya.
Akibat dari kegagalan hati untuk memperbaiki sel secara mandiri adalah munculnya perlemakan hati alkoholik yang bisa memicu sirosis. Bagi pengonsumsi alkohol aktif disarankan untuk menurunkan tingkat konsumsinya sampai kepada tingkat moderasi yang diperbolehkan. [AdSense-B]
2. Melakukan vaksin
Vaksin dapat dilakukan untuk memperkuat sistem imun tubuh untuk mencegah virus hepatitis A yang masuk melalui makanan yang tidak higienis. Pemberian vaksin sedini mungkin dapat dilakukan dengan kombinasi antara hepatitis A dan B, hepatitis A dan tiroid. Vaksin hepatitis A baiknya diberikan kepada anak balita yang belum memiliki ketahanan tubuh yang baik serta orang dewasa yang rentan terhadap serangan virus dan patogen.
Perlu diingat bahwa vaksin hepatitis harus diulang setiap 15 tahun sekali namun perlu diperhatikan bahwa vaksin sebaiknya tidak dilakukan untuk orang yang memiliki alergi. Bagi para pasien yang masih khawatir apakah sirosis hati menular, melakukan vaksin merupakan hal yang harus diprioritaskan.
3. Diet rendah garam dan lemak
Garam dan lemak dapat dengan mudah ditemukan pada makanan kita sehari-hari. Baik garam maupun lemak diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup, namun konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena gangguan hati yang bisa berujung kepada sirosis.
Kandungan makanan yang mengandung garam (sodium) dan lemak dalam jumlah berlebih akan memaksa hati untuk mengemulsi makanan agar lebih mudah dicerna. Apabila konsumsi lemak tidak bisa dikendalikan maka akan memicu perlemakan hati non-alkoholik.
4. Perbanyak konsumsi sayuran
Selain memberi manfaat serat bagi tubuh, sayur juga memiliki khasiat untuk membantu menjaga kondisi hati. Mengonsumsi sayuran dipercaya dapat meningkatkan tingkat elektrolit, phytonutrien, dan enzim serta antioksidan. [AdSense-C]
Makanan seperti lemon dapat membantu mengurangi kadar keasaman pH dalam tubuh dan dapat mencegah kekurangan zat potasium yang beresiko memicu gangguan pada organ hati. Konsumsi sayuran menjadi cara paling mudah untuk menanggulangi kekhawatiran apakan sirosis hati menular di kemudian hari.
5. Hindari hubungan seksual tak aman
Hepatitis B dapat menular melalui cairan tubuh penderita sehingga mewaspadai atau bahkan meminimalisir kontak dengan orang yang diketahui menderita hepatitis. Salah satu cara penularan hepatitis B yang cukup umum adalah dengan melalui kontak seksual yang tidak aman.
Kecenderungan berganti pasangan diketahui dapat meningkatkan risiko tertular penyakit hepatitis B serta penyakit lainnya seperti HPV dan HIV. Hindari berganti-ganti pasangan dan gunakan pengaman untuk mencegah kontak dengan cairan viral tubuh orang lain sebisa mungkin. Selain itu terdapat cara-cara menghindari hepatitis lainnya yang dapat diterapkan untuk mencegah apakah sirosis hati menular di orang-orang sekitar kita.
Disiplin dalam menerapkan cara cara pencegahan di atas disertai dengan menjaga agar tubuh terhindar dari infeksi sekecil apapun dapat menghindarkan kita dari resiko terkena sirosis di kemudian hari.