Penyakit sifilis atau yang dikenal juga dengan nama raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut sangat mudah menular lewat hubungan seksual, baik lewat vagina, oral maupun anal, dan saat ada luka pada bagian tersebut bakteri akan mudah masuk ke dalam tubuh. Penyakit ini dapat disembuhkan, namun dapat menjadi sangat berbahaya jika sudah terlanjur parah karena dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam tubuh dan juga sistem saraf.
Sangat penting untuk selalu waspada terhadap penyakit ini, dan memahami penyebab penyakit sifilis akan memudahkan kita untuk mencegahnya. Selain itu, penting pula mengetahui bagaimana penyakit ini menular, sehingga lebih mudah untuk menghindarinya sebelum terkena. Berikut ini cara penularan penyakit sifilis yang dapat terjadi.
1. Hubungan Seksual
Seperti yang disebutkan sebelumnya, hubungan seksual menjadi penyebab utama yang memicu seseorang tertular sifilis. Umumnya resiko tinggi terjadi pada orang-orang yang suka melakukan seks bebas dan sering berganti pasangan, juga pada pasangan homoseksual terutama pria. Meski begitu, bukan berarti pasangan yang setia tidak beresiko tertular penyakit ini, karena itu kita harus selalu waspada dan memantau gejala yang muncul selama masih aktif berhubungan seksual.
2. Ibu kepada Bayinya
Penyakit sifilis ternyata juga bisa menular dari seorang ibu kepada bayinya, baik pada saat ia hamil maupun saat proses melahirkan. Kondisi ini disebut dengan penyakit sifilis kongenital, dan bayi yang terkena sifilis biasanya akan mengalami gangguan penglihatan, berat badan rendah, kemerahan pada mulut dan anus, kelainan pada bentuk hidung dan gigi. Karena penyakit ini cukup berbahaya bagi bayi, ada baiknya ibu yang sedang hamil berkonsultasi dengan dokter ketika tahu sedang mengidap sifilis.
3. Berbagi Jarum Suntik
Salah satu media penyebaran bakteri penyebab sifilis adalah cairan terutama darah, karena itu orang-orang yang sering berbagi jarum suntik untuk menggunakan narkoba sangat rentan tertular penyakit sifilis. Selain itu, penggunaan jarum untuk membuat tato tubuh juga rentan menjadi saran penularan sifilis, karena itu Anda harus selalu waspada.
4. Luka Terbuka pada Kulit
Meski jarang terjadi, bakteri Treponema pallidum juga dapat menginfeksi tubuh setelah masuk lewat luka di permukaan kulit saat sedang bersentuhan dengan penderita sifilis. Bakteri ini memang tidak dapat bertahan lama hidup di luar tubuh manusia, karena itu penularan ini terjadi hanya jika melakukan kontak langsung dan terdapat luka sebagai jalan masuk bakteri tersebut. Penggunaan toilet umum atau kolam renang tidak akan menyebabkan penyakit ini menular.
Pengobatan sifilis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, karena itu perlu pemeriksaan oleh dokter untuk menentukan dosis antibiotik tersebut. Gejala sifilis biasanya akan muncul bertahap, dan usahakan agar segera mendapatkan pengobatan untuk mencegah penyakit ini bertambah parah.