Cara penularan hepatitis C memiliki kesamaan dengan penularan hepatitis B. Jika dibandingkan tingkat kronisnya, hepatitis C memiliki tingkat kekronisan yang lebih tinggi dibanding hepatitis B. Tapi kedua virus penyebab dua penyakit ini memiliki kecenderungan yang berbeda. Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang melekat pada luar sel tubuh, sedangkan virus hepatitis B adalah virus DNA yang hidup dan menempel pada DNA. Jadi bila penyakit hepatitis C diketahui sejak dini serta mendapatkan pengobatan yang tepat dan intensif akan lebih mudah disembuhkan. Sumber atau media penularan penyakit hepatitis C juga sama dengan hepatitis B yaitu melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina dan selaput lendir.
Baca Juga:
Jangan sampai terlambat menyadari gejala hepatitis C. Karena jika masa-masa awal inkubasi ketika serangan virus masih dini adalah saat yang sangat tepat untuk menggagalkan serangan virus dan menghancurkannya. Namun jika masa hepatitis C akut telah terlewati dan memijaki tahapan hepatitis C kronis akan sangat mengancam kesehatan bahkan nyawa. Waspadailah gejala awal hepatitis C karena sekitar 50-75% kasus hepatitis C akut berkembang menjadi hepatitis kronis. Bahkan hepatitis C adalah penyumbang terbesar untuk kategori penyebab kanker hati. Meski sangat berbahaya, penularan hepatitis C tidak semudah yang kebanyakan orang pikirkan. Berjabat tangan, berpelukan biasa tidak akan membuat anda tertular. Jadi jangan keterlaluan menghindari orang-orang yang sudah jelas mengidap penyakit hepatitis C, karena itu bisa membuat penderita terkucilkan dan memicu depresi. Ketahuilah seluk-beluk penyakit hepatitis C, gejala, penularan, pencegahan dan pengobatannya sehingga anda bisa lebih bijak dalam bersikap. Tetap menjaga diri namun tidak menyakiti perasaan pengidap hepatitis C.
Baca Juga:
Menjaga diri dengan terus menjaga kebersihan lingkungan, mengkonsumsi makanan dan minuman yand bersih dan bergizi bisa jadi cara terbaik untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit hepatitis C. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pahami bagaimana hepatitis C bisa menular. Berikut adalah cara penularan hepatitis C:
1. Transfusi Darah
Darah merupakan media untuk berbagai penyakit menyebar. Darah merupakan zat yang mengisi seluruh bagian tubuh manusia sehingga apabila darah terkontaminasi atau ditinggali virus maka akan sangat mudah untuk sebuah penyakit menjangkit organ dalam tubuh. Sebelum teknologi medis secanggih di masa sekarang, banyak orang terserang berbagai penyakit karena melakukan transfusi darah. Orang yang mengidap penyakit tertentu kemudian menjadi pendonor darah maka recipient dari darah itu secara otomatis akan mengidap penyakit yang sama. Untuk sekarang setiap darah yang disimpan PMI telah melewati prosedur pengujian bebas virus hepatitis. Walau bagaimana pun sebaiknya proses transfusi darah ini perlu diwaspadai, jika perlu lakukan uji terlebih dahulu. Dan untuk pendonor, jika memang telah mengetahui mengidap penyakit hepatitis C atau terpapar virus hepatitis C jangan lakukan donor darah agar tidak membahayakan banyak orang. Lakukanlah pengobatan hingga sembuh terlebih dahulu. (Baca Juga: Makanan Sehat untuk Penderita Liver)
2. Menindik dan Tato
Pada proses tindik dan tato digunakan jarum, jika jarum yang digunakan ini tidak steril atau malah bekas orang lain maka bisa menjadi perantara penularan penyakit berbahaya. Jika jarum yang digunakan bukan jarum baru dan steril bisa jadi jika pengguna sebelumnya menderita hepatitis C maka orang-orang yang berikutnya menggunakan jarum tersebut pasti akan tertular.
3. Jarum Suntik
Jarum suntik digunakan untuk injeksi obat ke dalam tubuh sehingga pasti kontak dengan cairan tubuh. Virus hepatitis C yang kecil bisa saja terikut di jarum suntik jika pasien menderita hepatitis C. Untuk tenaga medis atau pekerja rumah sakit sebaiknya berhati-hati jangan sampai tertusuk jarum suntik karena akibatnya bisa sangat fatal. Bagi rumah sakit sistem pengolahan limbah harus sebaik mungkin agar virus-virus dan peralatan yang berbahaya bisa dihancurkan dan tidak membahayakan kesehatan ataupun keselamatan lingkungan.
Baca Juga:
Selain untuk kebutuhan medis, jarum suntuk juga sering digunakan untuk pemakaian obat-obatan terlarang seperti narkoba, ganja dan sabu-sabu. Pecandu obat-obatan terlarang ini seringnya menggunakan satu jarum suntik bergantian dan itu digunakan berkali-kali sehingga resiko penularan penyakit-penyakit yang menular melalui cairan tubuh sangat tinggi. Salah satu penyakit itu adalah hepatitis C. Sebaiknya jangan pernah mencoba mengkonsumsi barang terlarang ini, selain melanggar hukum anda juga akan mendapatkan berbagai kerugian dan dampak negatif yang akan sangat anda sesali nantinya.
4. Hubungan Sex
Berhubungan sex merupakan salah satu cara utama penularan hepatitis C. Melakukan hubungan sexual memungkinkan orang kontak dengan cairan tubuh seperti sperma dan cairan vagina yang mana merupakan tempat dimana virus hepatitis C bersarang. Jika salah satu pelakunya menderita hepatitis C maka bisa dipastikan pasangannya akan tertulaar. Karena berbagai resiko berbahaya yang mungkin terjadi sex bebas sangat dilarang. Lakukanlah hubungan sex hanya dengan pasangan resmi dengan aman demi menjaga kesehatan yang berharga. Jangan berganti-ganti pasangan hanya karena menuruti nafsu, atau anda bisa mendapatkan penyesalan seumur hidup.
Baca Juga:
5. Transplantasi Hati
Meski sangat jarang terjadi, tapi transplantasi hati bisa menjadi cara penularan penyakit hepatitis C.
6. Penularan Perinatal
Seorang ibu yang didiagnosa menderita penyakit hepatitis C di awal kehamialnnya akan diminta untuk menggugurkan kehamilannya karena bayi yang dilahirkannya kelak akan mengidap hepatitis C. Kondisi seperti ini tentu tidak diinginkan oleh orang tua mana pun. Penularan ini terjadi karena selama masa kehamilan ibu dan janin saling berbagi nutrisi melalui aliran darah di tali pusar. Sehingga virus di dalam darah sang ibu pun akan terikut tertransfer ke bayi. Selain saat masa kehamilan, proses kelahiran juga bisa menjadi cara penularan penyakit hepatitis C. Saat lahir bayi akan kontak dengan darah dan cairan vagina sang ibu sehingga ia bisa tertular virus hepatitis C yang di derita oleh ibu.
7. Melalui Kulit
Memang virus hepatitis C tidak bisa menembus pori-pori kulit untuk mencapai jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Tapi virus hepatitis C dapat menyusup dan hidup di jaringan-jaringan yang terbuka atau luka meski itu sangat kecil. Rawatlah luka dengan baik dan benar, jaga kebersihan dan kesterilan luka sehingga tidak memungkinkan bagi bakteri, jamur dan virus untuk hidup di luka. Berhati-hatilah jika kontak dengan orang asing agar tidak terpapar hal-hal negatif yang mungkin dimiliki orang asing tersebut, virus hepatitis salah satunya.
Baca Juga:
Hindari pula menggunakan peralatan pribadi yang dapat menyebabkan luka seperti pisau cukur dan gunting kuku secara bergantian. Karena peralatan ini bisa jadi cara untuk virus hepatitis C menyebar menulari orang-orang yang sehat.
8. Peralatan Pribadi yang Dipakai Bersama
Sikat gigi, garpu, sendok, botol minum dan peralatan pribadi lainnya yang kontak dengan selaput lendir sehingga berotensi untuk membawa virus hepatitis C dan menularkan ke orang yang sehat. Sebaiknya selalu gunakan sikat gigi, garpu, sendok dan botol minum milik anda sendiri. Jangan meminjam atau memberi pinjaman ke orang lain apalagi orang asing.
Baca Juga: