Sifilis merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual/PMS yang disebut juga dengan istilah raja singa dengan penyebab utama bakteri Treponema pallidum. Terjadinya sifilis utamanya adalah karena infeksi yang mampu menyebar. Penyebaran paling umum terjadi lewat hubungan intim bersama dengan orang yang telah terkena infeksinya, lalu pengobatan antibiotik untuk sifilis apa saja yang perlu kita ketahui?
Jenis antibiotik satu ini tak hanya baik dan berkhasiat untuk melawan infeksi sifilis saja, tapi juga penyakit Lyme, infeksi pernapasan serta radang tenggorokan. Untuk penderita sifilis, maka penggunaan yang dianjurkan pada umumnya adalah 2 gram dalam dosis oral tunggal. Hanya saja, dosis tersebut akan lebih efektif bila digunakan dalam penanganan sifilis tahap awal.
Untuk membasmi bakteri Treponema pallidum penyebab sifilis, maka obat antibiotik ini bisa diandalkan dengan penggunaan sehari 2 x 250 mg dalam sehari pada kasus ringan hingga sedang dengan masa penggunaan 5-10 hari. Hanya saja, untuk penggunaan yang lebih tepat akan lebih baik kalau dikonsultasikan lebih detil bersama dokter Anda.
Sebagai langkah pengobatan sifilis primer, beberapa dokter memilih untuk meresepkan obat antibitik Ceftriaxone ini. Pemberian obat ini pada pasien sifilis adalah secara intramuskular atau intravena sehari sekali dengan dosis 2 gram selama 2-10 hari. Penggunaan obat ini biasanya adalah sebagai langkah alternatif bila memiliki alergi terhadap penicillin.
Antibiotik jenis ini pada umumnya diberikan untuk infeksi akibat bakteri dan bukan infeksi virus. Cukup umum diberikan pada pasien dengan sifilis, biasanya dosis yang bisa digunakan adalah 1 kapsul dengan konsumsi sehari 3-4 kali dalam kondisi perut kosong. Bahkan harus diberi jeda 1 jam dalam konsumsi obat ini sebelum makan serta 2 jam sehabis makan.
Bukan hanya masalah sifilis, infeksi saluran kencing, infeksi kulit, pneumonia, infeksi jaringan lunak, infeksi prostat hingga sinusitis bisa diobati dengan obat ini. Dosis penggunaan yang benar dan pada umumnya dianjurkan adalah sekali sehari setiap sehabis makan 250-500 mg dan hanya 1-2 minggu saja lama penggunaan yang diperbolehkan.
Obat ini pun merupakan antibiotik yang hanya bisa melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, bukan oleh virus. Dalam mengatasi infeksi pada kelamin seperti sifilis, anjuran pemakaian adalah 500 mg dan itupun digunakan sebaiknya 6 jam sekali dengan jeda 1-1 ½ jam sehabis makan.
Antibiotik satu ini juga adalah yang paling kerap diberikan sebagai solusi dari gangguan kesehatan karena infeksi bakteri. Pada umumnya, pemberian obat ini adalah melalui injeksi intramuskular tunggal. Untuk penderita sifilis, pemberian obat penicillin inilah yang paling umum:
Satu lagi obat antibiotik yang menjadi alternatif bagi penicillin dan diperuntukkan bagi penderita sifilis laten. Dosis penggunaan yang umumnya diberikan adalah sehari 2 kali 100 mg secara oral. Masa penggunaan seperti biasa akan dibatasi dan hanya sampai 28 hari saja.
Antibiotik satu ini pun biasa dimanfaatkan untuk melawan infeksi saluran pencernaan, infeksi yang menyerang saluran pernapasan, saluran kemih dan juga digunakan sebagai obat bagi penderita sifilis akibat bakteri. Penggunaan umumnya adalah 50 mg per berat badan dalam kg setiap harinya sekitar 3-4 kali penggunaan; lama konsumsi pun adalah hanya sampai 2 minggu saja. Hanya saja, hal ini pun tergantung dari dosis yang dokter Anda berikan.
Rekomendasi selanjutnya akan obat antibiotik bagi penderita sifilis adalah erythromycin di mana pada kasus infeksi ringan hingga sedang penderita akan diberikan 250-500 mg setiap 6 jam. Hanya saja, bila kondisi dalam tahap yang sudah serius, setiap 6 jam perlu diberikan melalui infus terus-menerus 1-4 g/hari IV.
Demikianlah daftar rekomendasi antibiotik untuk sifilis yang perlu kita ketahui bersama. Perlu diingat akan adanya bahaya antibiotik tanpa resep dokter, jadi selalu pastikan penggunaan obat berdasarkan pada aturan dan anjuran dokter.