Jika tiba-tiba merasa nyeri di dada, denyut jantung berpacu cepat, keringat dingin, dan sebagainya orang langsung berpikir bahwa dirinya mengalami serangan jantung. Namun, pada beberapa kasus, ketika penderita datang dan memeriksakan diri ke rumah sakit atau UGD saat serangan terjadi, semua fungsi tubuh normal. Ternyata, penderita tidak mengalami serangan jantung dan hanya mengalami serangan panik. Hanya? Ini karena serangan panik sebenarnya tidak berbahaya.
Secara sederhana, jantung berfungsi memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Ketika terjadi serangan jantung, di beberapa tempat terjadi penyempitan pembuluh darah. Akibatnya darah tidak mengalir lancar dan pasokan oksigen ke jantung terhambat. Beberapa saat kekosongan oksigen dalam jantung menyebabkan nyeri di dada yang disebut serangan jantung.
Sementara serangan panik adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala yang mirip serangan jantung, namun sebenarnya tidak terjadi apa-apa pada jantung dan organ tubuh lainnya. Serangan panik dapat terjadi karena perasaan takut atau cemas atau penerimaan pada symptom otak yang mengakibatkan seluruh fungsi tubuh seperti terganggu, misalnya jantung berdetak cepat dan sakit, pernapasan terganggu, sampai mengganggu pencernaan.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami nyeri dada kiri? Bagaimana memastikan perbedaan serangan jantung dan serangan panik? Di bawah ini ada beberapa kesimpulan tentang perbedaan serangan jantung dan serangan panik.
Serangan jantung dan serangan panik sama-sama memiliki gejala nyeri di dada. Namun, pada serangan jantung intensitas atau rasa sakit semakin meningkat. Nyeri ini juga kemudian akan menjalar ke bagian tubuh lain. Sementara rasa sakit pada serangan panik akan tetap dan tidak ada peningkatan, karena memang tidak terjadi apa-apa pada jantungnya.
Jika seseorang mengalami serangan jantung maka secara refleks tangan menekan dada dengan maksud menghentikan rasa sakit. Pada serangan jantung, rasa sakit ketika dada ditekan tetap atau tidak mengalami perubahan. Jika penderita mengalami serangan panik dan tangan menekan dada, maka nyeri dirasakan bertambah.
Awalnya, seseorang akan merasa nyeri di dada, kemudian area sakit meluas. Rasa sakit akan dirasakan juga di bagian punggung, leher, sampai ke tangan. Ini terjadi sesuai pola aliran darah. Awalnya jantung tidak dapat memompa darah karena penyumbatan. Otomatis bagian lain hanya selang beberapa detik ikut merasakan aliran darah terhambat dan tidak adanya pasokan oksigen. Sedangkan penderita serangan panik mempunyai jantung yang sehat. Sakit atau nyeri di bagian dadanya tidak akan ikut meluas.
Rasa sakit yang dialami penderita serangan jantung dan serangan panik juga berbeda. Penderita serangan jantung merasa nyeri di dada hingga seperti ditekan benda berat. Beberapa orang menggambarkan sebagai nyeri seperti diduduki oleh gajah. Penderita serangan panik mengalami nyeri di dada seperti ditusuk-tusuk.
Seseorang yang menderita sakit dihinggapi perasaan cemas adalah hal biasa. Perasaan tersebut biasanya seputar takut mati, tidak dapat sembuh, ingat keluarga yang ditinggalkan, dan sebagainya. Apalagi jika vonis dokter terasa mengejutkan. Perasaan cemas yang demikian dialami oleh pasien atau penderita serangan jantung. Namun, penderita serangan panik akan mengalami perasaan cemas berbeda. Penderita akan merasa takut mati, takut lemas, takut dengan orang di sekelilingnya, sampai takut menjadi gila.
Ketika serangan jantung datang, penyakit ini tidak dapat dikendalikan. Penderita hanya dapat berusaha menarik napasnya dan berusaha, tetapi tidak selalu manghasilkan. Cara paling mudah adalah meminta pertolongan kepada orang terdekat untuk dibawa ke doker dan masuk IGD. Sementara serangan panik dapat dikontrol dengan berbagai cara mengatasi serangan panik. Misalnya dengan mengatur pernapasan, berusaha menepi dan menjauhi keramaian sementara, dan menenangkan diri. Dengan cara –cara tersebut serangan panik akan mudah teratasi.
Paling mudah mendeteksi serangan jantung dan serangan panik adalah dengan merasakan denyut jantung. Pada umumnya orang yang mengalami serangan jantung sudah tidak bisa merasakan denyut atau detak jantungnya sendiri. Jika merasakan, akan terasa bahwa denyut jantungnya berirama tidak teratur. Sementara pada beberapa orang yang mengalami serangan panik, detak jantung masih bisa dirasakan. Dan jika disadari sebenarnya denyut atau detak jantungnya normal.
Detak jantung pada serangan jantung tidak selalu cepat. Detak jantungnya tidak teratur. Misalnya beberapa kali berdetak cepat, beberapa kali berdetak lambat. Kemudian kembali berdetak cepat, dan seterusnya. Kemungkinan serangan panik dapat mengalami detak jantung cepat seperti berdebar=debar. namun iramanya teratur dan tidak turun naik.
Detak jantung penderita serangan jantung dapat berhenti jika penyumbatan terjadi lama dan tidak teratasi. Beberapa orang langsung menyebabkan kematian hanya dalam hitungan menit. Dapat dikatakan bahwa serangan jantung mengakibatkan banyak kematian mendadak. Sedangkan serangan panik tidak menyebabkan jantung berhenti berdetak. Karena perasaan sakit pada jantung, pernapasan sesak, keluar keringat, lebih kepada karena kondisi kecemasan dan kepanikan terhadap sesuatu.
Serangan jantung tidak dapat bertahan lama. Karena seperti telah disebutkan di atas, jika penyumbatan berlangsung lama dan tidak teratasi maka detak jantung dapat berhenti. Suplai Oksigen dan darah ke organ tubuh lain akan terganggu. Serangan panik dapat berlangsung 20 sampai 30 menit tergantung bagaimana penderita mengatasinya tanpa menyebabkan kerusakan organ tubuh.
Ketika serangan panik terjadi, beberapa organ gerak tubuh seperti kaki, lengan hingga jari awalnya bisa tangan kesemutan terus. Jika berlangsung cukup lama, maka selanjutnya organ-organ tersebut seperti mati rasa. Gejala tersebut tidak ditemukan pada penderita dengan serangan jantung.
Umumnya penderita serangan jantung sudah mempunyai gejala awal tanpa disadari. Misalnya beberapa kali nyeri dada dan hilang, nyeri di punggung dan sebagainya sebagai gejala awal serangan jantung. jadi, seharusnya penderita sudah menyadari kesehatannya sendiri sudah terganggu. Namun, serangan panik dapat terjadi secara tiba-tiba dalam situasi paling biasa.
Pernapasan pada saat terjadi serangan jantung normal. Karena memang penyumbatan hanya terjadi di daerah sekitar jantung atau pembuluh darah. Pernapasan terganggu jika serangan tidak teratasi dalam beberapa saat dan mengakibatkan suplai oksigen mulai terganggu.
Sedangkan pernapasan pada penderita serangan panik langsung akan terasa sesak bersamaan dengan datangnya nyeri di dada pertama kali. Ini disebabkan, kecemasan langsung membuat otak memberi sinyal ke seluruh organ tubuh.
Penyebab utama serangan jantung seperti telah dikemukakan berulang kali adalah terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung. Sementara serangan panik terjadi lebih banyak karena psikologis kecemasan tanpa disadari.
Demikian tentang perbedaan serangan jantung dan serangan panik. Dapat dijadikan pengetahuan apabila jika diri sendiri mengalami gejala tersebut atau orang lain di sekitar. Namun agar lebih aman, ketika pertama kali muncul serangan nyeri di dada langsung memeriksakan diri ke dokter agar lebih cepat diatasi. Jangan lupa tetap bergaya hidup sehat sebab selalu mencegah lebih baik daripada mengobati, karena sakit itu mahal, semoga bermanfaat.