Obesitas

6 Cara Mengurangi Nafsu Makan Anak yang Berlebihan, Orangtua Wajib Tahu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seorang bocah berusia 7 tahun bernama Satia Putra anak dari pasangan Sarli dan Komariah mengalami obesitas yang tak terkendali. Karena orangtuanya tak mampu mengatasi nafsu makan berlebih pada anaknya, maka putra mereka ini harus mengembuskan nafas terakhir pada Sabtu (28/9) lalu. Menurut Sarli, ayah Satia, dulu pernah mendapat tawaran operasi memotong lambung namun karena tidak tega mereka pun menolaknya.

Pernah memeriksakan anaknya pula, dokter ahli RSUD Karawang mengatakan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Satia tak memiliki gangguan apapun pada organ dalamnya dan bahkan dinyatakan sehat, cuman memang obesitas. Karena menolak anaknya dioperasi, orangtua Satia hanya meminta dokter memberi obat penurun nafsu makan, hanya sayangnya obat ini tak efektif.

Justru usai dari pemeriksaan ke dokter, menurut sang ibu justru Satia mengalami kenaikan berat badan terus-menerus. Berat badannya 97 kg saat pulang dari rumah sakit, namun perlahan bisa mencapai 110 kg yang kemudian membuat kondisi kesehatannya menurun.

Satia mengalami sesak nafas yang lama-kelamaan makin serius yang disebut-sebut sebagai gejala penyakit asma. Sebagai orangtua, kita perlu tahu bagaimana cara mengurangi nafsu makan anak yang berlebihan sebelum semuanya terlambat dan obesitas mampu merenggut nyawa buah hati kita.

  1. Mengatur Jadwal Makan Anak

Menjadi orangtua yang disiplin bukan berarti tidak sayang anak kok. Mengatur jadwal makan anak menjadi penting ketika si kecil punya nafsu makan yang besar. Pastikan makan pagi, makan siang dan makan malam tidak berlebihan bagi si kecil. Bukan berarti tidak boleh ngemil ya, sebab camilan di antara jam makan boleh saja asal juga tak terlalu banyak dan berada di bawah pengawasan orangtua.

  1. Memberi Minum Air Putih Banyak

Selain mencegah anak dehidrasi, memberikan banyak air putih bagi anak juga akan membuatnya yakin bahwa ia sedang haus dan bukannya lapar. Seringkali rasa haus pun disalahartikan sebagai rasa lapar, maka anak bukannya minum air putih malah mengemil makanan secara berlebihan dan sesuka hatinya.

  1. Menghindari Pemberian Cemilan Bergula dan Ber-MSG Tinggi

Melihat anak makan dengan lahap memang tentunya membuat orangtua jadi senang, tapi kalau nafsu makan anak tidak dapat direm juga bisa bahaya bagi kesehatannya lho. Maka awasi deh apa saja yang anak makan, dan usahakan tidak memberi banyak cemilan khususnya yang ber-MSG dan bergula tinggi. Kenalkan dirinya dengan nikmatnya buah (seperti pisang misalnya) serta sayuran kaya serat sehingga cemilan sehatlah yang si kecil dapat asup.

  1. Menarik Perhatian Anak ke yang Lain

Anak makan terkadang karena alasan bosan, tidak selalu karena sedang lapar. Maka saat si kecil mulai ingin makan atau minta makan, pastikan orangtua tahu betul bagaimana mengalihkan perhatiannya. Ajak buah hati membaca buku misalnya, menyanyi atau menarikan lagu kesukaannya, atau mengajaknya dulu jalan-jalan sebentar di sekitar rumah.

  1. Mengajak Anak Makan di Meja Makan

Anak suka makan terburu-buru karena ingin bermain atau ingin menonton acara kesukaannya di TV. Pastikan bahwa orangtua mengajak anak makan selalu di meja makan ya dan alihkan perhatiannya agar tidak melulu ke mainan. Hal ini membantunya juga untuk makan tidak dengan buru-buru supaya ia nanti mudah menyadari kalau perutnya sudah penuh dan sudah terasa kenyang.

  1. Orangtua Perlu Punya Komitmen

Orangtua kebanyakan pasti merasa tak tega ketika menolak permintaan anak, seperti misalnya saat ia minta kue dengan memelas padahal sebenarnya sudah makan terlalu banyak. Namun, memang sebaiknya orangtua perlu merasa tega demi kebaikan dan kesehatan anak. Ketika menyerah dan tetap memberikan kue kepadanya lagi dan lagi, ini justru membuat anak punya kebiasaan buruk dan jadi tak disiplin lagi.

Orangtua Satia mengatakan bahwa anaknya makin manja di pengujung akhir hidupnya karena Satia minta dibelikan mainan berulang kali dan akhirnya sang ayah memboncengnya untuk membeli mainan. Tak ada yang menyangka bahwa itu adalah terakhir kalinya ia membonceng putra kesayangannya. Sebelum anak mengalami gangguan kesehatan apapun, penting bagi orangtua untuk tahu cara mengurangi nafsu makan anak yang berlebihan dan membatasi makannya.