10 Bakteri dan Virus Faktor Penyebab Meningitis Wajib di Waspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Meningen merupakan bagian selaput yang melindungi otak manusia. Selaput ini terdiri dari tiga lapisan yakni Duramater, Arachnoid dan Pia Mater. Jika lapisan ini mengalami peradangan, maka disebut dengan Meningitis. Meski terkadang, peradangan ini juga bisa terjadi pada sumsum tulang belakang. Meningitis cukup berbahaya apabila tidak diatasi dengan benar. Sebab, jenis penyakit dan kelainan ini dapat menyebabkan pembengkakan otak, cacat permanen, koma bahkan kematian.

Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab meningitis salah satu penyakit yang berhubungan dengan Otak dan cukup berat seperti halnya stroke. Antara lain adalah :

  • Bakteri
  • Virus
  • Jamur
  • Reaksi terhadap obat
  • Cedera pada kepala
  • Lingkungan yang tercemar racun seperti logam berat.

Dalam hal ini, meningitis yang disebabkan bakteri dan jamur cenderung lebih serius dan perlu perawatan intensif. Sementara meningitis yang disebabkan oleh virus biasanya cukup dirawat di rumah dengan penanganan sederhana. Meningitis dapat menyerang siapa saja, baik balita maupun dewasa. Meski begitu, interval usia rentan terkena penyakit ini adalah antara saat baru lahir hingga usia 2 tahun, di mana usia paling memiliki resiko terbesar adalah usia 3-8 bulan. Pada kasus dewasa biasanya disebabkan oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh.

Pada umumnya, otak secara alami dilindungi oleh sebuah penghalang yang disebut meninges. Penghalang ini merupakan bentuk sistem kekebalan tubuh yang terbuat dari aliran darah dan otak itu sendiri. Dalam hal ini, meninges berfungsi untuk mencegah meningkatnya reaksi kebal tubuh terhadap serangan. Pada meningitis, bagaimana pun, ini bisa menjadi masalah.

Saat bakteri atau organisme lain memiliki peluang masuk kedalam otak melalui sistem saraf, biasanya sistem kekebalan tubuh atau antibodi agak sulit mendeteksi keberadaannya, sehingga mereka bisa menyebar. Ketika, antibodi mulai mendeteksi maka serta merta sistem ini akan segera melawan yang justru dapat membawa masalah baru. Sebab, saat antibodi berusaha melawan infeksi, ada kasus di mana pembuluh darah rusak/bocor. Sehingga cairan lainnya dan sel darah putih akan ikut masuk mengkontaminasi Meninges dan otak.

Pada tahap inilah biasanya peradangan atau pembengkakan akan terjadi hingga menyebabkan terhambatnya aliran darah ke daerah otak dan pada akhirnya memperparah infeksi yang ada. Itulah mengapa amat penting bagi kita untuk mengenal bagaimana cara mencegah penyakit meningitis sebelum infeksi terjadi. Berikut akan dibahas penyebab Meningitis karena Bakteri dan Virus:

Faktor Penyebab Meningitis karena Bakteri

Berikut beberapa penjelasan mengenai bakteri,

  • Bakteri adalah jenis mahluk kecil atau mikroorganisme yang hidup berkelompok (banyak) danada di semua tempat. Bahkan mereka ada di dalam tubuh mahluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
  • Dalam tubuh manusia, bakteri banyak terdapat dalam usus manusia yang memiliki sel 10 kali lipat dibandingkan dengan jumlah total sel pada tubuh.
  • Bakteri ini juga terdapat pada mata, kulit, mulut, kaki dan bagian tubuh lainnya.
  • Kebanyakan koloni bakteri ini membawa manfaat, namun ada pula yang justru menyebabkan penyakit.

[AdSense-B]

Dalam kasus meningitis, ada beberapa bakteri yang berperan, antara lain :

1. Bakteri Neisseria meningitidis

Bakteri yang berbentuk diplokokus ini mampu hidup pada bagian tubuh manusia seperti hidung dan tenggorokan. Bakteri ini mampu menghasilkan Endotoksin yakni sebuah senyawa yang dapat masuk dan merusak pembuluh darah sehingga menyebabkan pendarahan. Selain itu, senyawa ini juga memiliki efek samping yang kemudian termasuk kedalam beberapa gejala awal meningitisEndotoksin sendiri amat berbahaya tanpa ada bakteri penghasilnya, apalagi jika bakteri terus berkembang dan membawa senyawa ini.

Bakteri ini adalah bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis. Meski berbahaya, bakteri ini tidak bisa bertahan lama jika berada di luar ruangan. Itulah mengapa penularan atau penyebarannya hanya melalui interaksi intens seperti melalui bersin, batuk, pertukaran liur (bertukar wadah makan atau minum) atau darah.

2. Bakteri Streptococcus pneumoniae

Pada umumnya bakteri ini hidup pada neasofaring manusia sehat tanpa menimbulkan gejala apapun. Namun, pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, lansia atau anak-anak, bakteri ini dapat menyebar dan menyebabkan penyakit. Bakteri ini biasanya akan menginfeksi bagian saluran pernapasan, daerah sinus dan rongga hidung. Pneumoniaejuga dikenal sebagai salah satu penyebab paling umum dari penyakit meningitis yang menyerang dewasa dan anak-anak.

3. Bakteri Escherichia Coli

Bakteri yang biasa dikenal dengan E. Coli ini dapat ditemukan di usus besar manusia. Kebanyakan tidak berbahaya bagi tubuh bahkan memberi keuntungan bagi manusia. Bakteri ini dapat memproduksi vitamin K2 dan mencegah bakteri lain masuk kedalam usus.

Akan tetapi, diketahui ada beberapa tipe E. Coli yang bisa mengakibatkan keracunan makanan yang cukup serius seperti diare yang disertai darah dan lendir yang dikarenakan adanya senyawa mengandung toksin. Senyawa ini termasuk eksotoksin yang memiliki bentuk verotoksin yaitu jenis toksin yang mampu menghambat hingga menghentikan proses sintesis protein. Untuk jenis ini biasanya ditemukan pada daging yang dalam kondisi belum masak sempurna.

Sangat jarang Bakteri ini menyebabkan Meningitis, namun toksin berbahaya yang dihasilkan bisa sewaktu-waktu menyerang apalagi jika kondisi tubuh tidak kuat melawan. Saat ini Negara Eropa cukup mewaspadai penyebarannya dengan cara tidak menerima import sayuran dari Negara-negara luar.

[AdSense-A]

4. Bakteri Listeria

Jenis bakteri satu ini umumnya mengakibatkan infeksi serius yang disebut listeriosis. Infeksi listeriosis terjadi melalui makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri Listeria yang berbentuk monocytogenes. Infeksi ini biasanya menimpa ibu hamil dan bayi mereka yang baru lahir, Lansia dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Namun, pada sedikit kasus, bakteri ini juga bisa menyebabkan meningitis. Meski tidak sekuat bakteri lain, namun terkadang kemampuan Listeria yang bisa menghasilkan toksin dapat memicu terjadinya radang pada Meninges/Meningen.

5. Bakteri Haemophilus Influezae

Tidak semua jenis bakteri Haemophilus influenza dapat menyebabkan Meningitis. Hanya jenis yang memiliki tipe B atau (Hib) yang menyebabkan penyakit.

Penyakit alami yang diakibatkan oleh H. influenzae nampaknya hanya terjadi pada manusia. Pada bayi dan anak-anak, H. influenzae tipe b (Hib) menyebabkan bakteremia, pneumonia, epiglotitis dan meningitis bakteri akut. Terkadang, bakteri ini juga dapat menyebabkan selulitis, osteomielitis, dan artritis menular.

Penyakit Meningitis yang disebabkan oleh Virus

Selain Bakteri, Virus yang merupakan mikroorganisme ini juga dapat menimbulkan penyakit meningitis. Dari banyak virus, tidak semua jenis virus dapat memicu penyakit ini. Berikut beberapa jenis virus penyebab meningitis:

1. Virus Enteroviruses

Jenis virus ini masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian. Ada lima jenis type yang dapat menyebabkan penyakit. Salah satu jenisnya adalah Echovirus, yang dapat menyebabkan meningitis, peradangan dan sistem saraf. Meski begitu, meningitis yang disebabkan oleh virus ini tidak separah meningitis yang disebabkan oleh bakteri.

2. Virus Herpes Simplex

Virus ini biasanya dikenal sebagai virus yang menyerang alat kelamin atau biasa disebut harpes genital. Meski begitu Virus ini mampu memicu terjadinya Meningitis dengan cara memanfaatkan organisme yang menyebar di sepanjang saraf, lalu menggunakan saluran saraf ini menuju tengkorak dan berkembang biak di sana. Sehingga, sewaktu-waktu dapat menyebabkan meningitis. Metode ini juga biasanya dilakukan oleh virus Rabies.

Virus ini sering berdiam diri dalam satu inti sel dan mampu bersembunyi saat infeksi pada tubuh terjadi. Saat ia akan menembakkan genom viralnya pada DNA sel, tekanan yang ia hasilkan bisa mencapai 8 kali tekanan udara dalam sebuah ban.

3. Virus Cacar Air

Sama halnya dengan Virus Herpex, awalnya virus ini hanya menyebabkan penyakit cacar yang menyerang kulit manusia. Namun, dalam perjalanannya yang dapat menginfeksi bagian saluran pernapasan, sewaktu-waktu virus ini dapat menuju otak dan berkembang di sana. Sehingga dapat menyebabkan peradangan/meningitis.

4. Virus Campak

Virus ini yang paling umum dapat dihindari karena vaksinasi campak cukup digalakkan di Indonesia. Biasnya mereka yang terserang Campak dapat berpotensi terkena meningitis juga, jika virus ini tetap berdiam dan menyebar. Terutama jika tubuh dalam kondisi lemah.

5. Virus Influenza

Penyakit yang sering disebabkan virus ini cenderung ringan. Bahkan dengan istirahat yang cukup, minum vitamin dan makan makanan yang sehat, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Sehingga, sebagian besar orang tidak terlalu mempermasalahkannya. Namun, seperti kasus pada virus lainnya, bisa menginfeksi penderitanya terkena penyakit meningitis. Jika mereka mampu mencapai otak melalui pembuluh darah ataupun sistem saraf.

[AdSense-C]

Demikianlah, penjelasan tentang 10 Faktor Penyebab Meningitis yang ditimbulkan oleh Bakteri dan Virus. Selain bakteri dan virus, meningitis juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Biasanya pasien yang terkena HIV Aids atau kanker memiliki resiko yang tinggi terkena meningitis sebab saat itu sistem kekebalan tubuh amat terganggu.

Selain Jamur, parasit/ amuba jenis Negleria Fowleri  juga terkadang dapat menyebabkan meningitis. Amuba ini biasanya hidup di sungai air tawar bersuhu hangat seperti danau. Jika ia masuk ketubuh melalui hidung, maka amuba ini dapat menyebabkan penyakit meningitis.

Adapun gejala yang timbul berbeda yang dialami oleh pasien dewasa dan anak-anak. Ciri-ciri meningitis pada orang dewasa pada umumnya memiliki beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Seperti mudah mengantuk, tangan dan kaki terasa dingin, gelisah, dan lain-lain. Sementara gejala meningitis pada balita atau balita ditandai dengan demam, gelisah, nafas cepat, dan lainnya, gelaja ini hampir mirip dengan yang terjadi dengan gejala yang dialami oleh orang dewasa.

Pencegahan tetap lebih baik, namun jika sudah terkena penyakit ini maka diperlukan pengobatan dan perawatan yang tepat. Bisa juga jika pasien ingin melakukan perawatan herbal yang tentu dengan bimbingan dan petunjuk dari dokter. Serta menjaga pola makan, olahraga dan menerapkan gaya hidup sehat.