Ada banyak kelainan mata, mulai dari mata rabun, mata silinder, hingga katarak. Untuk itu setiap orang harus mengetahui ciri-ciri mata rabun, ciri-ciri mata silinder, atau pun ciri-ciri mata mempunyai kelainan lain. Mata silinder sering juga disebut astigmatisme. Kelainan mata silinder ini merupakan kondisi mata yang kabur dan berbayang ketika melihat suatu objek. Kondisi ini disebabkan karena kelengkungan kornea yang tidak sempurna sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan secara tepat pada satu titik retina. Walaupun mata silinder dapat terjadi pada semua usia, beberapa kasus menunjukkan usia muda lah yang paling banyak terkena kelainan mata ini.
Mata silinder dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor keturunan, radiasi cahaya, hingga kurang asupan vitamin A. Radiasi cahaya dari TV, komputer, smartphone merupakan penyebab mata silinder yang seringkali tidak disadari. Itulah sebabnya kita harus mengetaui jarak aman menonton tv. Selain itu, kebiasaan membaca pada cahaya yang kurang terang atau terlalu terang, membaca dalam posisi tiduran, sering begadang juga menjadi penyebab kelainan mata silinder ini. Ciri-ciri seseorang menderita kelainan mata silinder dapat diketahui dari gejala mata silinder antara lain penglihatan menjadi kabur, susah membaca tulisan kecil, sering memicingkan mata saat melihat, mata terasa cepat tegang dan lelah, hingga sakit kepala.
Mata silinder kini sudah menjadi penyakit mata yang umum terjadi seperti halnya kelainan mata rabun dekat ataupun rabun jauh. Tapi sebenarnya berbahayakah mata silinder ini? Seberapa bahayakah? Apakah mata silinder lebih berbahaya dari kelainan mata yang lain? Berikut penjelasan mengenai dampak yang terjadi dari kelainan mata silinder:
1. Mata Cepat Lelah dan Mudah Mengantuk
Salah satu dampak dari adanya kelainan mata, termasuk mata silinder, adalah mata menjadi mudah lelah dan cepat mengantuk. Kelelahan mata ini dapat terjadi setiap mata melakukan aktivitasnya. Perbedaannya adalah intensitas mata lelah ini akan lebih sering, padahal aktivitas yang dilakukan tidak seberapa. Kelainan mata silinder mempunyai kecenderungan merusak saraf mata dan menyebabkan mata menjadi lemah. Dampak selanjutnya adalah kemampuan untuk mempertahankan mata terjaga akan semakin berkurang, dengan kata lain mata akan mudah mengantuk.
Cara menangani mata lelah ini hanyalah dengan mengistirahatkan mata. Hentikan dahulu aktivitas yang berkaitan dengan kinerja mata, misalkan membaca atau bekerja dengan komputer. Jika cara ini tidak berhasil, kompres mata dapat menjadi salah satu pilihan alternatifnya. Kompres mata dilakukan dengan teh celup yang sebelumnya direndam dalam air dingin. Kompreskan teh celup tersebut pada kedua mata untuk beberapa saat. Dengan cara ini mata akan kembali segar.
2. Sakit Kepala
Mata silinder juga dapat mengakibatkan sakit kepala. Sakit kepala ini biasanya muncul secara tiba-tiba. Jika kelelahan mata tidak ditangani dengan benar, jaringan saraf mata yang menuju otak akan mengalami ketegangan. Ketegangan inilah yang mengakibatkan aliran darah menjadi tidak lancar. Hingga akibatnya kepala akan terasa sakit. Jika mata silinder semakin parah, intensitas sakit kepala juga akan semakin bertambah. Sakit kepala ringan juga merupakan efek samping main HP sambil tiduran.
3. Penglihatan Memburuk
Kelainan mata silinder pada tahap awal umumnya tidak disadari. Penderita akan mulai terganggu ketika penglihatan mulai memburuk. Jika sudah ada gangguan penglihatan berupa bayangan kabur sebaiknya segera periksakan ke dokter. Karena penglihatan akan semakin memburuk bahkan hingga tidak mampu mengenali orang sekitar jika hal seperti ini dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang tepat. Ketika tingkat silinder pada mata penderita sudah semakin tinggi, jarak maksimum ia dapat melihat adalah 10 meter. Selebihnya dari jarak tersebut ia akan mengalami kesulitan mengenali wajah orang di sekitarnya. Selain itu, penderita silinder juga akan mengalami silau yang berlebih ketika melihat cahaya di malam hari.
4. Ablasio Retina
Bahaya mata silinder selanjutnya adalah peradangan pada mata. Peradangan ini disebut juga ablasio retina. Ablasio retina mata ini lebih lanjut dapat menyebabkan penyusutan saraf mata. Kebiasaan buruk yang paling banyak berperan dalam timbulnya kelainan mata silinder adalah kebiasaan menggunakan mata yang buruk. Misalnya, terlalu lama di depan komputer, laptop, atau gadget, terlalu dekat ketika menonton TV, dan bermain gadget sambil tiduran.
5. Kebutaan
Bahaya mata silinder yang terparah adalah terjadinya kebutaan. Kebutaan ini dapat terjadi jika mata silinder tidak mendapat penanganan yang tepat. Dampak kebutaan ini juga dapat terjadi pada penderita mata minus. Walaupun masih jarang terjadi penderita mata silinder mengalami dampak terburuk yaitu kebutaan. Akan tetapi akan lebih baik jika segera dilakukan penanganan yang tepat untuk mata silinder. Selain itu, kebiasaan buruk dalam aktivitas yang menyedot energi besar dari mata sebaiknya dihilangkan. Dampak yang sering terjadi dari kelainan mata silinder adalah amblyopia. Dan kelainan ini paling sering menimpa anak-anak.
Jangan sepelekan mata silinder. Tanpa penanganan yang tepat, mata silinder akan sama berbahayanya dengan kelainan mata lain seperti mata minus. Untuk itu, selalu perhatikan kesehatan mata, jauhi kebiasaan buruk pada mata, dan terapkan pola hidup sehat agar kesehatan mata tetap terjaga. Makanan yang baik untuk mata minus dan mata silinder juga harus selalu dikonsumsi.