Malaria sebagai salah satu penyakit yang berbahaya, biasanya menunjukkan gejala-gejalanya selama satu sampai dengan dua minggu di awal. Hal ini disebabkan oleh siklus hidup parasit malaria yang terdiri dari beberapa tahap. Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding infeksi oleh virus yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas di bawah ini. Namun sebelumnya ada baiknya memahami penyebab dan gejala penyakit malaria lebih dahulu.
Penyakit malaria yang paling banyak terjadi terutama disebabkan oleh parasit plasmodium vivax. Plasmodium ini dibawa oleh inang berupa nyamuk anopheles. Sehingga dalam daur hidupnya, plasmodium memiliki dua inang. Pertama yaitu nyamuk anopheles, yang kedua yaitu dalam tubuh manusia.
Gejala Penyakit Malaria
Adapun penyakit malaria memiliki beberapa gejala umum yang dapat diperhatikan dengan mudah. Cukup penting untuk mengetahui tanda-tanda malaria tersebut karena bahaya malaria. Gejala-gejalanya adalah seperti berikut ini:
Siklus Hidup Plasmodium
Siklus hidup parasit malaria terdiri dari dua fase, yaitu fase dalam tubuh nyamuk dan fase dalam tubuh manusia. Untuk lebih jelasnya seperti yang dijabarkan di bawah ini.
1. Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni)
Pada fase ini, plasmodium di dalam tubuh nyamuk akan melakukan reproduksi dan berkembang biak. Pada fase ini spora akan berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet. Selanjutnya keduanya bersatu dan membentuk zigot yang mampu menembus dinding usus nyamuk.
Di dalam dinding usus nyamuk, zigot berubah menjadi ookinet sporozoit. Selanjutnya zigot bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Disinilah zigot dapat masuk ke tubuh manusia, yaitu melalui gigitan nyamuk. Sehingga terjadi perpindahan parasit dari liur nyamuk ke dalam tubuh manusia.
Melalui penjelasan di atas secara ringkas, berikut tahapan lebih lengkap untuk mekanisme siklus hidup parasit malaria di dalam tubuh nyamuk:
2. Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni)
Sesaat setelah terkena gigitan nyamuk malaria, dimulailah fase berikutnya di dalam tubuh manusia. Diawali dengan sporozoit yang masuk ke dalam darah manusia. Selanjutnya sporozoit bergerak untuk memasuki sel hati. Di dalam sel hati inilah sporozoite akan membelah. Sporozoite yang membelah ini kemudian membentuk merozoite. Peristiwa terbentuknya merozoite tersebut mengakibatkan rusaknya sel hati. Akibat dari parasit yang menyerang sel hati.
Kemudian selanjutnya merozoite akan menyerang eritrosit. Selain itu merozoite akan membelah diri. Akibat hal tersebut, eritrosit akan pecah dan kemudian racun akan menyebar di dalam tubuh manusia. Pada saat inilah tubuh kemudian memicu timbulnya demam. Hal ini terjadi sebagai reaksi sel darah putih dalam melawan racun yang menyebar pada sel darah merah.
Selanjutnya merozoite bergerak menembus hati. Dari situlah merozoite kemudian berkembang biak untuk menyerang sel darah merah. Di dalam sel darah merah, parasit berkembang membesar dan kemudian menuju bentuk trofozoit dewasa yang lebih besar. Pada fase ini seringkali membuat penderita mengalami anemia. Oleh sebab itu baik adanya jika penderita mengkonsumsi buah-buahan penambah darah.
Ketika parasit telah berbentuk trofozoit dewasa, pada tahap tersebut, parasit akan berlanjut membelah untuk beberapa kali. Sehingga parasit akan membentuk beberapa merozoit-merozoit yang baru. Setelah itu selanjutnya parasit yang berbentuk merozoit ini akan menembus sel darah merah baru tersebut. Pada akhirnya parasit menguasai keseluruhan metabolisme tubuh manusia dan mempengaruhi fungsi organ pada tubuh manusia.
Dari penjelasan di atas secara ringkas, berikut ini tahapan yang lebih lengkap sebagai penjelasan untuk mekanisme siklus hidup parasit malaria yang terjadi di dalam tubuh manusia:
Demikian penjelasan siklus hidup parasit malaria, baik di dalam tubuh nyamuk maupun ketika berada di dalam tubuh manusia. Adapun untuk cara mengobati malaria sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter, sehingga mendapat pengobatan yang tepat