Ketika musim penghujan tiba, banyak jenis penyakit yang harus di cegah dan di hindari oleh banyak orang seperti penyakit yang dapat di sebabkan dan di bawa oleh nyamuk. Salah satu penyakit yang dapat di sebabkan oleh nyamuk adalah penyakit malaria. Perlu diketahui pula mengenai perbedaan nyamuk malaria dengan nyamuk demam berdarah karena biasanya kedua jenis nyamuk ini dapat berada di lingkungan hidup sekitar. Jenis nyamuk yang mampu untuk membawa penyakit malaria adalah jenis nyamuk anopheles. Di Indonesia di ketahui bahwa sebanyak hampir 25 jenis spesies nyamuk anopheles penyebab malaria keberadaannya ada di sekitar kita. Nyamuk anopheles merupakan salah satu jenis nyamuk yang tempat perkembangbiakannya di tempat genangan air bersih dan bebas dari polusi. Banyak jenis dari nyamuk ini yang dapat di temukan habitatnya di sekitar rawa-rawa, pengunungan, hutan maupun daerah dekat dengan sungai. Nyamuk anopheles juga memiliki berbagai macam tipe dan masa hidup yang berbeda dengan yang lain. Diketahui bahwa jenis nyamuk anopheles yang berbahaya adalah jenis nyamuk yang masa hidupnya dapat lebih dari 10 jam dan menyukai darah manusia.
Sebenarnya tak hanya jenis nyamuk anopheles saja yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terdapat beberapa jenis nyamuk lainnya seperti nyamuk aedes, nyamuk culex, nyamuk armigeres dan nyamuk mansonia yang dapat menularkan penyakit yang tergolong ke dalam jenis penyakit yang cukup serius karena beberapa di antaranya dapat menyebabkan kematian. Seperti jenis nyamuk pada umumnya, jenis nyamuk anopheles yang aktif dalam mengigit dan menghisap darah manusia adalah nyamuk betina. Hal ini di karenakan nyamuk betina lebih membutuhkan asupna darah untuk membantu proses perkembangbiakan telu-telur yang di milikinya.
Nyamuk anopheles merupakan jenis nyamuk yang mampu menyebabkan penyakit malaria pada orang yang di gigitnya. Sebenarnya faktor utama munculnya penyakit malaria ini bukanlah oleh nyamuk namun oleh parasit yang di bawa oleh nyamuk tersebut yaitu parasit plasmodium. Parasit plasmodium tak hanya dapat di tularkan dengan melalui nyamuk saja namun juga bisa melalui suntikan jarum yang telah terkontaminasi oleh parasit yang di miliki oleh penderita lainnya.
Parasit plasmodium memiliki beberapa jenis parasit yang dapat menyebabkan penyakit malaria di golongkan ke beberapa jenis pula berdasarkan parasit yang ada dalam tubuhnya. Beberapa jenis penyakit malaria berdasarkan parasit plasmodiumnya yaitu :
Malaria tertiana adalah jenis penyakit malaria yang di golongkan ke dalam jenis penyakit ringan di bandingkan dengan jenis penyakit malaria yang lain hal ini di karenakan dampaknya bagi tubuh manusia yang tidak sampai membawa kematian. Parasit plasmodium vivax adalah penyebab utama munculnya malaria tertiana dalam tubuh manusia. Jenis penyakit malaria ini dapat dengan mudah di temui pada daerah tropis dan sub-tropis seperti Indonesia karena seperti yang kita ketahui jika banyak spesis nyamuk anopheles yang berada di Indoneisa.
Biasanya orang yang terjangkit oleh parasit jenis ini akan memiliki tampilan seperti orang sehat pada umumnya dengan tidak memberikan ciri khas khusus jika orang tersebut mengalami infeksi oleh parasit serta gejala pada jenis anemia tertiana ini dapat seperti orang sakit pada normalnya, gejala awal malaria tertiana seperti tubuh yang tiba-tiba menjadi dingin sekaligus berkeringat. Demam seperti ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan menghilang dalam kurun waktu tertentu atau selama masa inkubasi parasit.
Parasit plasmodium falcifarum merupakan penyebab utama penyakit malaria tropika yang merupakan sebuah parasit berbentuk cincin dengan ukuran yang lebih kecil di bandingkan dengan eritrosit atau sel darah merah yang akan di infeksinya. Jika sebelumnya terdapat jenis malaria tertiana yang di golongkan ke dalam jenis penyakit ringan makan jenis penyakit malaria tropika ini tergolong ke dalam jenis penyakit berat. Beberapa gejala yang di timbulkan oleh penyakit malaria tropika ini di mulai dengan sebuah gejala malaria tropica tahap awal berupa sakit kepala dan pusing-pusing, demam dengan tubuh yang dingin di sertai menggigil,mual, muntah dan diare. Dan tahap selanjutnya gejala dapat berupa perasaan gelisah yang timbul pada seseorang yang terinfeksi di sertai demam dan anemia.
Parasit plasmodium ovale berperan besar dalam munculnya penyakit malaria ovale ini. Malaria jenis ovale mempunyai ciri-ciri yang dapat di katakan hampir sama dengan malaria tertiana. Parasit plasmodium akan terus berkembang dalam tubuh manusia dan lambat laun akan menyebar dan menginfeksi sel darah merah yang ada dalam tubuh secara bertahap. Beberapa jenis penyakit malaria apabila tidak ditangani dengan serius dan cepat akan dapat membawa dampak yang besar pada tubuh penderita yang dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya. Dalam beberapa kasus ketika pasien melakukan serangkaian proses diagnosa, jenis parasit yang menjangkiti tubuh orang tersebut susah untuk di tentukan karena biasanya jenis parasit plasmodium ovale memiliki kemiripan dengan jenis parasit plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana.
Dan perlu diketahui juga penykait malaria yang di sebabkan oleh parasit plasmodium ovale ini juga seperti jenis malaria tertiana yang di golongkan ke dalam jenis penyakit ringan. Malaria ovale ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam tubuh orang yang terjangkiti parasit plasmodium ovale.
Parasit plasmodium selanjutnya yang dapat menyebabkan penyakit malaria jenis kuartana adalah jenis parasit plasmodium malariae. Seperti jenis lainnya, parasit plasmodium juga dapat di tularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Namun tak hanya dengan gigitan nyamuk saja jenis malaria ini dapat di tularkan tetapi juga dapat melalui jarum suntik yang telah tercemar parasit akibat jarum suntik yang di gunakan pada seseorang yang memiliki penyakit malaria di gunakan kemabli pada tubuh seseorang yang sehat dan normal. Gejala yang di sebabkan oleh malaria kuartana ini dapat berupa berkeringat dingin, demam, sakit kepala hingga menyebabkan kehilangan kesadaran jika sudah memasuki tahap akhir.
Biasanya dampak yang di berikan pada beberapa jenis penyakit malaria yang telah di jelaskan sebelumnya memiliki kemiripan dan dapat terjadi pada semua jenis malaria. Beberapa dampak penyakit malaria terhadap tubuh seseorang yang terjangkit penyakit ini adalah seperti gagal ginjal, anemia, malaria otak yang di sertai dengan kondisi koma, hipoglikemia, kejang secara terus menurus, pendarahan secara spontan, kehilangan kesadaran serta cairan muntahan seperti warna empedu.
Penyakit malaria ini tidak hanya dapat terjadi pada orang normal dnegan keadaan tubuh yang sehat, tetapi dapat juga terjadi pada ibu hamil, balita bahkan sampai orang yang sedang mengalami penyakit HIV/AIDS. Pada ibu hamil dampak dari malaria sendiri dapat berupa timbulnya penyakit anemia yang dapat menimbul gangguan pada janin yang di kandungnya.
Penyakit malaria dapat segera di atasi apabila mengetahui masa inkubasi dari jenis-jenis parasit plasmodium. Berikut merupakan beberapa masa inkubasi malaria berdasarkan jenis parasit plasmodium yang terjangkit dalam tubuh manusia, yaitu :
Malaria Tropika ini memiliki masa inkubasi malaria selama 12-17 hari setelah di tularkan oleh gigitan nyamuk. Pada hari ketiga setelah seseorang tergigit oleh nyamuk anopheles akan mengalami demam ringan. Biasanya beberapa gejala seperti sakit kepala, pusing dan mual akan muncul secara bertahap dan akan terjadi secara terus menerus.
Sedangkan untuk parasit plasmodium falcifacum sendiri memiliki masa inkubasi malaria selama 9 sampai 14 hari setelah di jangkiti oleh parasit melalui gugitan nyamuk anopheles. Biasanya gejala-gejala malaria seperti demam dan muah di sertai muntah akan terjadi secara terus menerus dan terjadi setiap 24-48 jam sekali.
Pada jenis malaria kuartana, masa inkubasi plasmodium malariae dapat selama 18 sampai 40 hari setelah tergigit oleh nyamuk anopheles pembawa parasit ini. Gejala yang di sebabkan oleh penyakit malaria kuartana ini dapat terjadi selama 4 hari setiap hari berupa demam tinggi dan sakit kepala.
Malaria ovale yang di sebabkan oleh parasit plasmodium ovale memiliki masa inkubasi malaria selama 16 sampai 18 hari setelah tergigit nyamuk pembawa parasit ini. Jenis penyakit malaria ini dapat sembuh secara spontan tanpa harus melakan tindakan pengobatan secara serius.
Parasit plasmodium selain memiliki masa inkubasi malaria juga mempunyai 2 fase daur hidup yaitu pertama ketika berada dalam tubuh nyamuk atau biasa di sebut sebagai fase sporogoni dan ketia berada dalam tubuh manusia atau biaa di sebut sebagai fase skizogoni. Ketika parasit plasmodium berada di dalam tubub nyamuk, parasit melakukan reproduksi secara seksual. Pada saat itu spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet yang seterusnya akan menyatu dan membentuk zigot yang dapat menembus dinding usus nyamuk, ketiak berada dalam usus nyamuk zigot ini akan merubah menjadi sporozoit yang kemudian akan bergerak menuju ke kelenjar liur nyamuk. Sporozoit inilah yang seterusnya akan menghasilkan spora dan akan masuk ke dalam tubuh manusia ketika nyamuk menggigit permukaan kulit manusia.
Fase selanjutnya adalah ketika sporozoit parasit plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk anopheles. Sporozoit tersebut selanjutnya akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui pembuluh darah dan menuju ke organ hati. Selanjutnya sporozoit ini akan mulai membelah dan membentuk merozoit yang dapat mengakibatkan banyaknya sel organ hari menjadi rusak. Hal ini akan terjadi secara terus menerus dan secara bertahap akan menyerang dan menginfeksi eritrosit atau sel darah merah. Sel darah merah selanjutnya akan rusak dan pecah sebelum waktu atau masa sel darah merah dalam tubuh. siklus dari tubuh nyamuk ke tubuh manusia dapat terjadi berulang-ulang apabila ketika merozoit yang membentuk gemetosit dalam sel darah manusia terhisap kembali oleh nyamuk anopheles.
Demikianlah masa inkubasi dari malaria berdasarkan 4 jenis parasit plasmodium yang dapat menjangkiti tubuh manusia. Keempat jenis parasit plasmodium tersebut tentunya merupakan jenis parasit yang di bawa oleh nyamuk anopheles yang seterusnya akan mengalami masa inkubasi malaria dalam tubuh manusia yang terjangkiti parasit ini. Walaupun salah satu jenis penyakit malaria di atas dapat di golongkan sebagai penyakit yang berbahaya tetap saja dapat di cegah dan dapat di lakukannya pengobatan malaria dengan menggunakan cara menyembuhkan malaria agar penyakit tersebut tidak di alami oleh tubuh kita atau oleh orang-orang di sekitar kita. Banyak cara pencegahan malaria salah satunya adalah dengan tidak membiarkan perkembangbiakan nyamuk anopheles terjadi di sekitar lingkungan hidup kita sehari-hari. Sehingga penyebaran dari jenis nyamuk penyebab malaria ini dapat di atasi agar tidak menimbulkan penyakit malaria.