Malaria merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan karena malaria termasuk dalam penyakit pada sistem peredaran darah. Penyakit malaria sering ditemukan di kawasan yang beriklim tropis namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini dapat terjadi pada daerah beriklim subtropis. Pencegahan malaria merupakan salah satu tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko terjangkit penyakit malaria. Malaria disebabkan oleh bakteri parasit Plasmodium dengan berbagai jenis parasit yang termasuk dalam genus Plasmodium tersebut. Bakteri parasit Plasmodium ini ditularkan melalui bantuan vektor nyamuk. Oleh karena itu penting untuk mengetahui ciri – ciri nyamuk malaria.
Nyamuk yang bertanggungjawab dalam penyebaran penyakit malaria ini adalah nyamuk Anopheles terutama nyamuk Anopheles betina. Kenapa nyamuk Anopheles betina merupakan tersangka utama dalam penyebaran penyakit malaria ? Karena nyamuk Anopheles betina memerlukan nutrisi yang banyak dari darah untuk membantu proses produksi telurnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, nyamuk anopheles betina merupakan pembawa parasit Plasmodium. Parasit ini ditularkan melalui liur yang terdapat pada sungutnya (variasi dari bentuk mulut yang menyerupai jarum). Walaupun membawa parasit Plasmodium ini, nyamuk Anopheles tidak dipengaruhi oleh parasit tersebut.
Nyamuk Anopheles termasuk dalam genus Anopheles dan dalam genus Anopheles terdapat kurang lebih 430 spesies nyamuk. Dari kira – kira 430 spesies nyamuk tersebut, hanya sekitar 30 sampai 40 jenis nyamuk Anopheles yang merupakan vektor dari penyakit malaria. Untuk kasus malaria pada manusia, hanya nyamuk Anopheles betina yang menjadi vektor malaria. Nyamuk Anopheles dapat ditemukan hampir di setiap tempat di dunia ini kecuali di daerah kutub selatan yang sangat dingin yaitu benua Antartika. Untuk beberapa tempat, jenis malaria yang tersebar bisa berbeda – beda, tergantung oleh persebaran jenis nyamuk Anopheles di daerah tersebut. Nyamuk Anopheles diperkirakan memiliki peluang untuk muncul pada daerah – daerah yang mana penyakit malaria sudah dihilangkan, karena memiliki peluang persebaran nyamuk Anopheles ini.
Untuk dapat mencegah penyakit malaria, perlu diketahui ciri – ciri dari vektor penyakit tersebut, yaitu nyamuk Anopheles. Ciri – ciri dari nyamuk Anopheles dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Siklus Hidup
Nyamuk Anopheles memiliki siklus hidup sama seperti semua jenis nyamuk lainnya. Nyamuk ini memiliki 4 tahapan dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva, pupa (kepompong) dan nyamuk dewasa. Untuk ketiga tahapan hidup nyamuk malaria ini seperti telur, larva dan pupa berlangsung pada kondisi berair atau pada air. Untuk ketiga tahapan kehidupan yang berlangsung di air ini terjadi selama 5 sampai 14 hari. Lama tahapan kehidupan nyamuk Anopheles di air bergantung pada temperatur lingkungan serta jenis dari nyamuk tersebut. Untuk tahapan kehidupan dewasa, nyamuk dewasa dapat hidup hingga satu bulan lamanya, namun tidak dapat hidup lebih dari 1 hingga 2 minggu di alam bebas.
2. Telur
Nyamuk Anopheles betina dapat menghasilkan 50 hingga 200 telur pada sekali proses bertelur pada air. Nyamuk Anopheles betina meletakkan telur langsung pada air secara terpisah atau sendiri – sendiri. Telur – telur dari nyamuk Anopheles betina tersebut memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki semacam perlengkapan atau bagian yang membantu telur – telur tersebut mengapung pada air. Bagian yang menyebabkan telur – telur tersebut mengapung terdapat pada kedua sisi dari telur tersebut. Telur yang dihasilkan oleh nyamuk Anopheles betina ini tidak memiliki ketahanan terhadap kekeringan. Telur – telur tersebut membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari untuk menetas. Namun untuk cuaca yang lebih dingin, telur – telur tersebut dapat membutuhkan waktu selama 2 sampai 3 minggu.
3. Larva
Larva dari nyamuk Anopheles ini sudah memiliki bentuk kepala yang berkembang sempurna. Kepala dari larva nyamuk Anopheles ini memiliki bagian seperti mulut dengan bulu – bulu halus seperti sikat yang berfungsi sebagai makan, bagian besar toraks dan bagian perut yang bersegmen atau beruas. Larva nyamuk Anopheles ini tidak memiliki bagian kaki. Larva dari nyamuk Anopheles ini memiliki bentuk yang cukup unik bila dibandingkan dengan nyamuk lainnya, yaitu tidak terdapatnya bagian penyedot atau sifon untuk pernapasan. Oleh karena tidak terdapat bagian sifon untuk pernapasan pada larva nyamuk ini, larva tersebut memposisikan dirinya paralel atau sejajar terhadap permukaan air. Larva nyamuk Anopheles ini bernapas melalui ventilator yang terdapat pada segmen kedelapan pada bagian abdomen atau perut. Walaupun begitu, larva tersebut perlu sering berada atau muncul di daerah permukaan air.
Untuk urusan makanan, larva nyamuk Anopheles ini memperoleh makanan dari alga atau ganggang, bakteri maupun mikroorganisme lain yang terdapat pada lapisan di daerah permukaan air. Larva nyamuk ini menghabiskan sebagian besar masa hidupnya sebagai larva untuk makan. Larva nyamuk Anopheles ini akan bergerak ke bawah permukaan air hanya bila diganggu dan merasa terganggu. Larva ini bergerak dengan pergerakan menyentak – nyentak tubuhnya seperti pergerakan cacing tanah yang terkena garam atau panas. Selain itu, larva nyamuk ini dapat bergerak dengan bantuan gerakan mulutnya yang menyerupai sikat.
Larva nyamuk ini memiliki 4 tahap perkembangan atau yang disebut dengan instar (tahap perkembangan kulit luar atau eksoskeleton pada arthropoda sampai ke tahap dewasa). Setelah itu, larva nyamuk ini akan mengalami metamorfosis menjadi pupa atau kepompong. Pada tahap akhir dari masing – masing instar, larva akan mengalami proses penggantian kulit, menggugurkan kulit luarnya dengan tujuan untuk bertumbuh lebih lanjut lagi.
Larva dari nyamuk Anopheles ini dapat hidup pada lingkungan atau habitat yang beragam, tapi untuk sebagian besar spesies atau jenis dari nyamuk Anopheles ini memilih air yang bersih dan bebas polutan atau kotoran sebagai tempat perkembangbiakannya. Larva dari nyamuk ini telah ditemukan di beragam habitat dan lingkungan seperti air tawar (air bersih), air bergaram seperti air payau, daerah rawa hutan bakau, selokan, di daerah hilir dari aliran air maupun sungai serta pada genangan air hujan.
Kebanyakan spesies dari nyamuk Anopheles ini memilih lingkungan yang memiliki vegetasi atau tanaman yang cukup banyak. Namun untuk beberapa spesies lain memiliki kecenderungan untuk berkembangbiak pada daerah yang tidak memiliki vegetasi sama sekali. Selain itu, beberapa jenis nyamuk Anopheles ini memilih untuk bertelur pada daerah yang terpapar sinar matahari, dan sebagian lagi memilih untuk bertelur pada daerah teduh di kawasan hutan. Sejumlah kecil spesies dari nyamuk ini bertelur pada lubang – lubang pada pohon dan bagian urat daun beberapa tumbuhan.
4. Pupa atau Kepompong
Tentu saja nyamuk memiliki tahap yang disebut pupa atau kepompong, karena nyamuk merupakan salah satu serangga yang memiliki tahap perkembangan metamorfosis seperti kupu – kupu. Pupa pada nyamuk Anopheles memiliki bentuk seperti tanda koma bila dillihat dari samping. Pupa dari nyamuk Anopheles ini memiliki morfologi (bentuk badan) yang disebut sebagai cephalothorax. Cephalothorax adalah organ gabungan dari kepala dengan toraks (bisa dikatakan bagian dada serangga). Bagian abdomen dari pupa ini melengkung hingga ke bawah, sehingga bentuk dari pupa ini seperti bentuk tanda koma. Sama seperti larva, pupa ini harus sering muncul ke permukaan guna mendapatkan pasokan udara untuk bernapas.
Pernapasan pada pupa ini dilakukan melalui sepasang alat pernapasan yang memiliki bentuk seperti terompet pada bagian cephalothorax. Setelah beberapa hari hidup dalam tahap pupa, bagian permukaan punggung belakang akan terbuka dan akhirnya nyamuk dewasa muncul. Lama waktu yang dibutuhkan dari tahap telur hingga menjadi nyamuk dewasa berbeda tergantung jenis dari nyamuk Anopheles dan sangat dipengaruhi juga oleh temperatur lingkungan. Nyamuk Anopheles ini dapat berkembang dari tahap telur sampai menjadi nyamuk dewasa paling cepat selama 5 hari namun biasanya memerlukan waktu dengan rentang 10 sampai 14 hari untuk daerah beriklim tropis.
5. Nyamuk Dewasa
Nyamuk Anopheles dewasa memiliki bentuk tubuh yang ramping sama seperti kebanyakan nyamuk lainnya. Tubuh nyamuk dewasa ini terdiri dari bagian kepala, toraks (dada) dan abdomen (perut). Kepala dari nyamuk ini bertujuan untuk menerima informasi dari sensor yang terdapat pada bagian tersebut serta untuk makan. Kepala dari nyamuk Anopheles ini terdiri dari mata dan sepasang antena yang panjang. Antena yang dimiliki oleh nyamuk ini berfungsi sebagai pendeteksi bau dari mangsa serta untuk mengetahui daerah perkembangbiakan dimana nyamuk Anopheles betina bertelur. Pada bagian kepala ini terdapat juga bagian yang seperti belalai panjang (proboscis) yang menjulur ke depan yang digunakan untuk proses makan serta dua tanduk sensorik.
Bagian toraks dari nyamuk ini berfungsi sebagai pendorong. Tiga pasang kaki dan sepasang sayap terdapat pada bagian toraks ini. Bagian abdomen berfungsi sebagai bagian pencernaan makanan dan juga sebagai tempat perkembangan telur. Bagian abdomen yang beruas atau bersegmen ini dapat membesar dengan cepat saat nyamuk Anopheles betina menghisap darah. Darah yang dihisap oleh nyamuk ini dicerna sepanjang waktu yang digunakan sebagai sumber nutrisi terutama protein bagi perkembangan telur, yang lama kelamaan akan mengisi bagian abdomen ini.
Nyamuk Anopheles ini dapat dibedakan dengan nyamuk lainnya berdasarkan tanduk sensorik yang terdapat pada bagian kepala tersebut. Dua buah tanduk sensorik ini memiliki panjang yang sama dengan proboscis. Selain itu, nyamuk Anopheles ini juga dapat dibedakan dengan warna sayap yang berwarna belang hitam putih. Nyamuk Anopheles dewasa juga dapat dibedakan dengan posisi hinggap nyamuk tersebut. Nyamuk Anopheles betina dan jantan hinggap dengan posisi perut condong ke atas, bisa berbentuk miring (seperti menukik) atau tegak lurus dengan permukaan yang dihinggapinya.
Nyamuk dewasa ini biasanya kawin dalam beberapa hari semenjak keluar dari tahap pupa. Untuk kebanyakan spesies dari nyamuk Anopheles ini, nyamuk Anopheles jantan membentuk kerumunan besar biasanya pada saat petang hari dan nyamuk Anopheles betina akan terbang ke arah kerumunan tersebut untuk kawin. Nyamuk Anopheles jantan umumnya hidup selama seminggu, nyamuk jantan ini memperoleh sumber makanan dari nektar tumbuhan serta sumber gula lainnya. Nyamuk Anopheles betina juga memerlukan sumber makanan gula seperti nyamuk jantan untuk keperluan energinya, namun juga membutuhkan nutrisi dari darah untuk perkembangan telur.
Setelah menghisap darah hingga penuh abdomennya, nyamuk Anopheles betina akan beristirahat untuk beberapa hari sambil menunggu darah dicerna dan perkembangan telur yang berlangsung pada perutnya. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari, untuk daerah beriklim tropis, proses ini bisa berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Setelah telur berkembang dengan sempurna pada abdomen nyamuk betina tersebut, nyamuk betina ini kemudian akan meletakkan telur pada media air dan kemudian mencari mangsa lagi. Siklus ini akan berulang terus menerus sampai nyamuk Anopheles betina tersebut mati.
Nyamuk Anopheles betina ini dapat hidup selama satu bulan namun tidak dapat bertahan hidup lebih dari 1 hingga 2 minggu di alam bebas. Peluang bertahan hidup dari nyamuk Anopheles ini bergantung pada temperatur dan kelembaban lingkungan, selain itu tentunya kemampuan nyamuk ini dalam mendapatkan asupan darah serta dalam menghindari serangan dari mangsa yang digigitnya. Itulah penjelasan mengenai Ciri Ciri Nyamuk Malaria yang wajib kalian ketahui untuk mencegah agar tidak terjangkit penyakit malaria.