Beberapa waktu lalu terdengar kabar dari artis Tya Ariestya bahwa sang ibunda menderita tumor otak. Melalui vlog pribadinya di YouTube ia menceritakan bahwa sang ibu pada tanggal 30 Juni lalu masuk rumah sakit dan harus menempuh operasi demi mengangkat tumor otak tersebut. Beberapa hari mendapat perawatan medis, sang ibunda kemudian oleh dokter boleh pulang karena dinyatakan telah sembuh.
Menurut ibunda Tya, awalnya sering sakit kepala saja, suka tiba-tiba pusing. Hanya saja kalau dulu dengan istirahat saja pusingnya hilang, lama-kelamaan sakit kepalanya tak kunjung sembuh dan justru terjadi terus-menerus. Itulah mulanya sang ibu harus dibawa ke rumah sakit.
Sakit kepala yang diderita sang ibu menurut Tya tak kunjung reda mulai dari tanggal 28 Mei 2019 lalu. Sakit kepalanya pun cukup hebat dan bahkan tak sembuh juga walau sudah dua malam di rumah sakit. Dari situlah dokter kemudian menganjurkan untuk ibunda Tya menempuh pemeriksaan pemindaian seperti CT scan.
Ketika hasil pemeriksaan diterima, Tya sangat terkejut karena diagnosa dokter menyatakan sang ibu justru terkena tumor otak. Bagaimana tak kaget kalau sang ibu saja kelihatan sehat-sehat saja selama ini dan bahkan tak pernah mendapatinya mengeluh kesakitan. Namun, Tya bersyukur ibunya mau dioperasi sehingga kini tumor berhasil diangkat dan sudah boleh pulang.
Tumor otak pada dasarnya ada yang dari jaingan otak sendiri tapi juga ada yang terjadi sebagai akibat penyebaran tumor dari organ lain. Berikut ini adalah sejumlah faktor yang menjadi peningkat risiko seseorang dapat menderita tumor otak:
Sementara itu, tumor otak yang berasal dari hasil penyebaran tumor di organ tubuh lain dapat terjadi ketika seseorang mengalami kanker usus, kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker ginjal, atau kanker paru-paru. Sel kanker dari organ tubuh lain yang mengalami penyebaran hingga sampai ke jaringan otak lalu menyebabkan tumor otak disebut juga dengan kondisi tumor otak sekunder.
Seseorang dengan kondisi sakit kepala hebat, muntah-muntah, tubuh kejang, serta kesadaran menurun perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Gejala gangguan pada saraf yang berkelanjutan dapat merujuk kepada kondisi tumor otak karena tumor di dalam otak mampu menjadi penyebab tekanan meningkat di dalam kepala.
Bila terjadi pula gejala-gejala lain seperti gangguan fungsi pada panca indera, lumpuh pada otot wajah, sulit bicara, sulit berjalan, kedip terus-menerus, ingatan terganggu, tubuh mati rasa dan lemas, serta disfagia sebaiknya pun jangan tunda untuk memeriksakan ke dokter. Biasanya, fisioterapi dibutuhkan supaya proses pemulihan jadi lebih cepat.
Ketika sang ibunda berhasil disembuhkan Tya pun mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan lewat unggahan di akun pribadi Instagramnya. Ia senang operasi berjalan lancar dan Tya pun sepanjang merawat sang ibu tetap bersemangat dan yakin orangtuanya dapat sembuh.