Hypospadias atau hipospadia adalah cacat lahir di mana lubang kencing berada di bagian bawah penis dan bukan di ujungnya. Meski merupakan kelainan bawaan sejak lahir, hypospadias bisa disembuhkan melalui jalan operasi. Dengan dilakukannya operasi pada anak, maka penis akan bisa kembali normal.
Jika hipospadia tidak segera ditangani, ketika dewasa nanti anak-anak akan mengalami masalah ketika hendak kencing di mana mereka harus melakukannya sambil duduk. Dan yang paling besar pengaruhnya adalah mereka akan kesulitan memiliki anak, karena sperma tidak bisa diarahkan ke organ intim wanita.
Berikut ini fakta-fakta tentang hipospadia:
Hypospadias merupakan cacat bawaan dari lahir. Penyebabnya sendiri bermacam-macam, seperti keturunan misalnya. Jika dalam satu keluarga ada yang menderita hypospadias, anggota keluarga lain juga bisa mengalami kelainan yang serupa.
Selain itu masih ada penyebab lain, di antaranya adalah:
Letak lubang kencing pada penderita hypospadias terletak di bagian bawah penis, dan bukan di ujungnya. Dan dalam beberapa kasus, terkadang letak lubang kencing berada di tengah atau di pangkal penis.
Berikut ini beberapa gejala hipospadia:
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar bayi yang menderita hypospadias didiagnosis segera setelah mereka lahir saat masih berada di rumah sakit. Jika pembukaan uretra masih dekat diujung penis, kondisi tersebut tidak perlu penanganan, karena masih bisa bekerja cukup baik.
Namun, apabila pembukaan uretra jauh dari ujung penis, membawa anak untuk segera pergi ke dokter merupakan tindakan yang harus dilakukan, apalagi jika proses buang air kecilnya mengalami gangguan, seperti percikan yang tidak normal.
Apabila hipospadia tidak segera ditangani, kelainan tersebut akan menyebabkan gangguan, seperti:
Ketika gejala hipospadias nampak pada anak, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah pemeriksaan dilakukan, kemungkinan dokter akan merujuk anak ke ahli bedah urologi.
Ketika pembukaan uretra tidak normal dan testis tidak dapat diraba saat pemeriksaan, tentu alat kelamin akan sulit untuk diidentifikasi dengan jelas apakah itu laki-laki atau perempuan. Jika hal tersebut terjadi, maka pemeriksaan lanjutan akan dilakukan sampai teridentifikasi.
Untuk hypospadias ringan (lubang uretra dekat kepala penis), pembedahan tidak perlu dilakukan. Namun apabila lubang uretra berada di batang atau skrotum, maka pembedahan harus dilakukan untuk mengembalikan posisi lubang uretra sebagaimana mestinya.
Jika perlu, pembedahan untuk meluruskan batang penis juga bisa dilakukan. Dan pembedahan sendiri biasanya dilakukan antara usia 6 dan 12 bulan.
Sebagian besar kasus hypospadias dapat diperbaiki dalam satu kali operasi saja. Dan kebanyakannya, proses operasi berjalan dengan lancar, dan penis pun kembali normal. Meski proses operasi berjalan lancar, proses rawat jalan harus tetap dilakukan.
Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah hipospadia: