Betapa mengejutkan bahwa dari hasil CT scan yang ia tempuh setelah berada di departemen THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) Aarhus University Hospital, terlihat adanya massa padat di mana lendir pada rongga hidung membungkusnya. Massa padat itulah yang menjadi penyebab utama gejala hidung tersumbat dan bukan karena infeksi bakteri atau bahkan virus.
Bukan sinusitis, bronkitis, atau influenza, kecurigaan dokter yang menanganinya menuju pada keberadaan kista atau bahkan pertumbuhan gigi abnormal. Baru diketahui secara pasti penyebab sumbatan di hidung pria ini ketika dilakukan operasi pengangkatan, yakni gigi tumbuh tak normal di sana, dan bukannya kista.
Para ahli medis sendiri pun kurang mengetahui pasti alasan atau penyebab dibalik pertumbuhan gigi abnormal tersebut, apalagi tumbuhnya adalah ke arah atas pada rongga mulut sampai-sampai mengganggu fungsi indera penciuman karena menembus hidung. Meski begitu, beberapa faktor seperti gangguan perkembangan janin, luka trauma, serta infeksi dapat menjadi pemicu dari kondisi tak wajar ini.
Kejadian kondisi tak wajar seperti dilansir dari laman Detik Health ini sebenarnya termasuk sangat langka, sang dokter pun menyebutkan demikian. Jikapun ada, peluang terjadinya hal semacam ini jauh lebih berisiko tinggi pada pria ketimbang wanita. Namun beruntung, sesudah operasi pengangkatan, pria ini bisa mengalami masa pemulihan dan sebulan setelah operasi pun gejala hidung tersumbat tak ia rasakan lagi.
Bila ketidakwajaran pada keluhan apapun Anda jumpai, jangan ragu untuk segera ke dokter dan melakukan pemeriksaan pemindaian bila diperlukan agar perawatan medis bisa segera didapatkan. Kabar baiknya, pria ini setelah 2 tahun menderita dapat kembali pulih fungsi indera penciumannya.