Sejarah penyakit hepatitis diyakini merupakan jenis virus dari periode sebelumnya dimana penyakit tersebut akan berpengaruh pada fungsi organ hati dan menyebabkan kulit jadi menguning atau jaundice dengan menimbulkan gejala penyakit kuning. Sejarah penyakit hepatitis terjadi antara tahun 1800 sampai awal 1900 dimana sepasang varietas sudah di identifikasi sebagai semacam serum atau semacam virus.
Pada tahun 1963, terdapat terobosan signifikan yang berhasil di identifikasi sebuah virus yakni hepatitis B [HBV]. Sesudah 10 tahun kemudian, ditemukan juga penyakit hepatitis menular lainnya dimana merupakan endemik [HAV] dan pada tahun 1989 ditemukan virus hepatitis C [HVC].
Sedangkan hepatitis D [HDV] sudah terjadi sejak tahun 1990. Pada tahun 1990 juga ditemukan virus hepatitis E [HEV] dan pada tahun 1995 ditemukan hepatitis G [HGV] yang sudah diidentifikasi, sedangkan untuk virus hepatitis f [HFV] serta virus transmisi [TTV] juga diperkirakan namun tidak terbukti dengan baik.
Jenis penyakit hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan karena virus, bahan kimia, alkohol, beberapa jenis obat obatan, penyakit turunan dan juga masalah sistem kekebalan tubuh. Peradangan ini sering terjadi akut yang akan sembuh dalam waktu antara beberapa minggu sampai beberapa bulan. Sedangkan untuk jenis kronis akan berlangsung selama tahunan dan bisa menyebabkan kematian.
Sejarah penyakit hepatitis A sudah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu dan dikenal sebagai penyakit kuning yakni pada abad ke-5 SM di Babilonia yang terlihat dari gejala penyakit hepatitis A. Hipocrates yang merupakan seorang tabib Yunani pada tahun 460 menemukan jika penyakit kuning tersebut merupakan penyakit menular. Di tahun 752, Paus Zaccharias menemukan jika beberapa bentuk penyakit kuning yang infeksius bisa menular sehingga dinamakan dengan icterus infectiosa.
Semenjak antara tahun 1820 hingga 1892, sudah lebih dari 50 epidemi hepatitis A tercatat di wilayah Eropa yang kemungkinan besar terjadi pada masa peperangan. Pada tahun 1912, Cockayne menamakan hepatitis infectiosa tersebut untuk membentuk penyakit kuning yang menular yang mengganggu fungsi hati sebagai alat ekskresi. Pada tahun 1923, Blummer berhasil meringkas secara sempurna penyakit tersebut berdasarkan analisa dari 63 epidemic jaundice di Amerika Serikat antara tahun 1912 sampai 1923. Sedangkan dalam observasi berikutnya terdapat eksistensi 2 bentuk utama virus hepatitis yakni enfectious hepatitis dan juga serum hepatitis.
Sejarah penyakit hepatitis B yang merupakan salah satu penyakit hepatitis paling berbahaya yang merupakan mikro organisme terkecil ini bisa melewati saringan kuman dan oleh Beijerinck dinamakan dengan contagium vivum fluidum. Virus ini juga memiliki tropisma tertentu, virus neurotropik, virus pneumotropik, virus dermatotropik, virus viscerretropik dan juga virus pantritropik.
Virus ini merupakan jenis mikroorganisme paling kecil yang pernah ditemukan dan umumnya tidak bisa dilihat dengan memakai mikroskop biasa kecuali poxvirus. Ukuran virus ini beragam sekitar 300 x 250 x 100 nm sampai parvoirus yang kira – kira berdiameter 20 nm. Viru ini menjadi penyebab dari penyakit pada manusia dan juga hewan yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain dan berlangsung secara cepat.
Infeksi hepatitis B yang merupakan penyakit pada organ hati ini menjadi jenis penyakit hepatitis yang sering ditemukan dan menjadi masalah kesehatan terbesar dunia dimana terdapat sekitar 350 juta pengidap hepatitis B di dunia dan 3/4 diantaranya terjadi di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia menurut WHO tahun 1987.
Tanda tanda penyakit hepatitis B merupakan jenis virus yang bisa menyebabkan infeksi organ hati. Virus hepatitis B ini mempunyai diameter 42 nm dan ditemukan pada darah penderita dengan bentuk silindris atau bulat. Untuk yang terbesar dinamakan dengan partikel Dane berdiameter 42 nm yang terdiri dari selubung luar dan inti pusat berdiameter 27 nm.
Virus hepatitis B merupakan keluarga virus hepadnaviridae yang merupakan virus hepatitis DNA berlapis ganda dengan diameter 42 nm. Bagian luar dari virus ini terdiri dari HBsAG dan bagian dalamnya merupakan nukleo kapsid yang terdiri dari HBcAG. Sementara di dalam nukleokapsid terdapat kode genetic VHB yang terdiri dari DNA beruntai ganda dengan panjang 3200 nukleotida.