Hepatitis pada dasarnya adalah penyakit pada hati yang diakibatkan oleh adanya virus hepatitis yang menyerang fungsi hati sebagai alat ekskresi. Penyakit ini akan mengakibatkan penderitanya mengalami ciri-ciri orang terkena hepatitis yang umum diketahui seperti mengalami tanda-tanda penyakit kuning pada kulit dan area mata, mengalami kelelahan, nafsu makan berkurang, dan terutama nyeri pada perut bagian atas.
Gejala penyakit hepatitis A ini biasanya akan berlangsung selama satu hingga tiga minggu termasuk dengan masa penyembuhan. Pada mayoritas kasus hepatitis A, penderitanya akan menerima kekebalan terhadap jenis penyakit yang sama. Namun hal ini tidak akan ditemukan pada gejala hepatitis B maupun hepatitis C.
Meski tidak termasuk penyakit yang membahayakan untuk jangka panjang, hepatitis A dikenal sebagai penyakit dengan tingkat penyebaran yang cepat. Virus Hepatitis A ini dapat berpindah dengan mudah melalui medium yang banyak bersentuhan dengan manusia seperti alat makan ataupun air minum. Tercatat ada rerata 114 juta kasus hepatitis A pertahun akibat tingkat penyebarannya yang cukup mudah dimana sekitar 90% nya terjadi pada anak-anak.
Daur Hidup Virus Hepatitis A di Tubuh
Virus Hepatitis A akan memulai daur hidupnya begitu sampai di hati (hepar) manusia. Virus ini tidak serta merta hanya terkonsentrasi di bagian hati saja karena virus juga bertransportasi menuju empedu bahkan feses. Siklus transportasi virus menuju ke bagian selain hati (empedu dan feses) ini akan berlangsung hingga fase ikterus (penyakit kuning) muncul pada manusia.
Setelah ikterus terjadi, virus akan masuk ke dalam masa inkubasi hepatitis A dan akan melakukan replikasi virus. Namun berhasil tidaknya replikasi ini banyak ditentukan oleh seberapa kuat sistem imun inang yang dimasuki oleh virus tersebut. Tubuh mempunyai antibodi yang salah satunya dihasilkan oleh sel darah putih limfosit-T. Limfosit ini bersama dengan sitokin Gamma-interferon, Interleukin alpha dan Tumor Necrosis Factor berfungsi untuk menghambat replikasi virus kemudian.
Penyebab Penyebaran Serta Faktor Risiko dari Hepatitis A
Cara yang paling umum untuk masuknya virus hepatitis A ke dalam organ hati adalah dengan melalui metode fecal-oral atau melalui fecal (terkontaminasi) yang masuk melalui oral (mulut). Dengan mengetahui bahwa alur umum masuknya virus hepatitis A ke dalam tubuh adalah dengan melalui fecal-oral maka dapat dijabarkan sebagai berikut cara-cara penyebaran virus hepatitis A
Air merupakan kebutuhan hidup yang krusial bagi tubuh manusia. Fakta medis mengungkapkan bahwa 60% bagian tubuh manusia terdiri dari air, sehingga manusia hanya mampu bertahan kurang dari satu hari tanpa minum air sama sekali. Di wilayah-wilayah sungai di negara dunia ketiga atau yang dianggap terbelakang, air sungai banyak dimanfaatkan untuk banyak hal. Selain untuk konsumsi.
Kegiatan mencuci dan membuang air juga masih dilakukan di peradaban sungai. Akibatnya sungai harus menanggung beban limbah yang besar yang akan kembali dikonsumsi oleh manusia. Limbah-limbah ini yang menjadi kultur sempurna untuk perkembangbiakan virus terutama virus hepatitis A.
Ketika sungai juga dipakai sebagai bahan baku konsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut, maka virus akan terbawa dan masuk ke dalam tubuh manusia dan memulai daur hidup penyakit hepatitis A dari dalam. [AdSense-B]
2. Melalui kontak seksual dengan penderita hepatitis A
Karena sifatnya yang amat endemik dan viral, virus hepatitis A dapat hidup dan bertransmisi atau pindah melalui cairan tubuh manusia. Penularan melalui kontak seksual selama ini identik dengan virus hepatitis B. Adanya kelebihan dari virus hepatitis A yang dengan mudah menular juga dapat mendorong transmisi virus dari penderita menuju orang sehat dengan perantara hubungan seksual.
Hubungan seksual baik yang bersifat lazim maupun yang kurang lazim (sesama jenis) sama-sama membawa resiko untuk menularkan virus hepatitis A kepada pasangannya. Virus dapat dengan mudah hidup di air mani sehingga terkena hepatitis A menjadi salah satu alasan untuk tidak melakukan seks tidak aman.
3. Menyentuh lampin yang terpapar tinja (feses) penderita
Penderita hepatitis A memang tidak harus diisolasi, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengasuh pasien hepatitis A yaitu untuk tidak menyentuh peralatan yang terpapar tinja penderita seperti kasur ataupun bed cover (karena kemungkinan terpapar tinja).
Sifat virus Hepatitis A yang mudah mereplikasi diri dan berpindah media memungkinkan penularan terjadi hanya dengan kontak minim dengan bagian dari feses penderita. Untuk mencegah atau meminimalkan resiko terpapar feses, siapkan sarung tangan medis ketika harus membersihkan tempat tidur pasien yang diketahui menderita hepatitis A. [AdSense-C]
4. Memakan makanan yang tingkat higienitasnya rendah atau diragukan
Seperti halnya mengonsumsi air yang tidak dimasak dengan benar, mengonsumsi makanan yang dimasak dengan tingkat higienitas yang rendah atau diragukan juga berpotensi menyebabkan terjangkitnya hepatitis A. Makanan yang berasal dari hewani yang tidak diternakkan atau dipelihara sesuai dengan kaidah peternakkan hewan konsumsi dapat diragukan tingkat kerawanan pakan yang dikonsumsi oleh hewan-hewan tersebut.
Selain daging-dagingan, sayuran hijau yang biasa ditumbuhkan dibantu dengan pupuk kompos juga dapat menjadi media penyebaran hepatitis A jika tidak dicuci dengan benar. Selain itu bagi para ibu dengan anak balita juga dapat menjadi media penyebaran kuman atau virus jika tidak mensterilkan tangan setelah mengurusi buang air besar pada anak.
Dengan mengetahui hal-hal serta kegiatan apa saja yang berpotensi menjadi penyebab hepatitis A, diharapkan dapat menjadi pedoman mudah untuk mengurangi penularan hepatitis A di kemudian hari. Meski penyakit ini jarang menimbulkan dampak yang mengancam jiwa namun sifatnya yang mudah menjadi endemik berpotensi membuat penyakit ini menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Mempelajari informasi mengenai cara mencegah penularan penyakit hepatitis juga akan sangat bermanfaat untuk mencegah resiko terkena penyakit ini di kemudian hari.