Kesehatan pada anak menjadi sebuah prioritas penting bagi semua orang tua yang ada di dunia ini. selain menjadi tanggung jawab orang tua, menjaga kesehatan anak merupakan langkah yang tepat agar anak dapat beraktifitas dengan baik tanpa terkendala kondisi kesehatan. Dari sekian banyak penyakit yang dapat menyerang anak, penyakit hemofilia merupakan penyakit yang harus diwaspadai.
Untuk mengenal penyakit ini lebih jauh, kita perlu tau definisi hemofilia secara umum. Hemofilia merupakan sebuah penyakit kelainan darah dimana terjadi gangguan pendarahan dikarenakan kekurangan faktor pembekuan darah. Apabila penderita penyakit hemofilia mengalami pendarahan, maka akan berlangsung lama karena darah kekurangan protein yang yang menjadi faktor pembekuan darah.
Hemofilia yang merupakan salah satu penyakit pada sistem peredaran darah dimana penyebab utama penyakit hemofilia yaitu genetika. Penyakit hemofilia merupakan penyakit yang diturunkan. Meskipun demikian, ternyata ada sekitar 30 % penderita penyakit hemofilia yang bukan berasal dari garis keturunan yang merupakan mutasi gen spontan. Adapun beberapa gejala penyakit hemofilia dapat diketahui melalui beberapa kondisi seperti mengalami lebam di kulit, mimisan, dan pada wanita mengalami pendarahan saat menstruasi.
Hemofilia pada anak tentu saja memiliki ciri-ciri yang sedikit berbeda jika dibandingkan pada orang dewasa. Berikut ada 7 ciri hemofilia pada anak untuk dikenali agar dapat di ambil tindakan sedini mungkin.
Hal ini disebabkan faktor pembekuan darah pada anak mengalami gangguan sehingga menyebabkan darah sulit untuk cepat beku ketika terjadi pendarahan. Apabila anak anda mengalami ciri seperti ini, tidak ada salah nya untuk anda periksakan kedokter agar dapat memastikan apakah anak anda terkena penyakit hemofilia.
Hal ini disebabkan karena tubuh anak yang menderita penyakit hemofilia gampang mengalami pendarahan. Bahkan lebam pada anak penderita penyakit hemofilia bisa muncul tanpa terkena benturan layaknya pada anak-anak normal. Hal ini dapat dicegah dengan membatasi anak-anak untuk beraktifitas terlalu aktif dan tidak melakukan olahraga berat dengan tujuan untuk menghindari resiko terjadinya pendarahan.
Ciri-ciri berikut adalah hal yang orang tua patut waspadai. pada anak normal, biasanya akan mengalami pendarahan pada hidung atau yang lebih dikenal dengan istilah mimisan dikarenakan mengalami cedera dan beberapa penyebab lainnya. Sedangkan pada anak yang menderita penyakit hemofilia akan sering mengalami mimisan tanpa ada mengalami cidera ataupun penyebab lainnya dan biasanya mimisan akan berlangsung cukup lama.
Bengkak pada sendi-sendi terjadi karena pendarahan pada otot anak. Pada bagian sendi yang bengkak biasanya akan diiringi dengan rasa nyeri. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi orang tua ketika anak mengalami ciri-ciri ini, karena besar kemungkinan anak anda menderita penyakit hemofilia. [AdSense-B]
Seperti yang sudah kita ketahui, anak penderita penyakit hemofilia sangat gampang sekali mengalami pendarahan. Saat anak kencing atau BAB, ternyata dapat menyebabkan terjadinya pendarahan sehingga urin dan feses nya keluar akan bercampur dengan darah.
Tentu ciri-ciri yang satu ini dapat dipantau ketika anak anda akan mencabut gigi di dokter gigi. Perbedaannya dapat kita lihat pada lama pendarahan yang di alami saat selesai mencabut gigi. Pada anak yang tidak menderita penyakit hemofilia, pendarahan tidak berlangsung lama. Namun pada anak yang menderita penyakit hemofilia, setelah gigi dicabut akan mengalami pendarahan dengan waktu yang lama.
Suntikan pada pembuluh darah tentu saja menyebabkan luka yang menyebabkan darah keluar. Hal ini perlu diwaspadai karena ketika anak penderita penyakit hemofilia sebaiknya tidak menggunakan cara suntik. Karena akan menyebabkan pendarahan yang hebat dan susah untuk dihentikan. [AdSense-B]
Itulah 7 ciri hemofilia pada anak yang mudah dikenali. Semoga 7 ciri-ciri penyakit hemofila pada anak dapat membantu orang tua untuk memberikan informasi pentingnya untuk mengenal penyakit ini agar dapat mengetahui bagaimana penangganan yang tepat jika anak ternyata mengidap penyakit hemofilia. Perlu diketahui juga untuk para orang tua bahwa sebenarnya hemofilia dibagi menjadi 3 bagian yaitu ringan, sedang, dan berat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan menyesuaikan pada tingkat penyakit hemofilia yang di derita oleh anak. Untuk hemofilia ringan, pengobatan dapat dilakukan dengan cara memberikan suntikan lambat hormon desmopressin (DDAVP). Suntikan lambat hormon ini membuat faktor pembekuan darah bertambah yang membuat pendarahan dapat dengan cepat berhenti. Sedangkan untuk hemofilia sedang dan barat, pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan transfusi darah pada anak.
Dan sebagai perawatan, sebaiknya anak mengatur pola makan agar tidak memiliki berat badan yang berlebih yang bisa menimbulkan pendarahan pada sendi-sendi. Olahraga ringan dapat anak lakukan agar tetap memiliki fisik yang sehat.
Bentuk olahraga yang bisa dilakukan seperti berjalan kaki dan berenang dan juga disarankan bagi anak yang menderita penyakit hemofilia untuk mengkonsumsi vitamin penambah darah yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah jika anak mengalami cidera luka dan berusahalah untuk menjaga anak terhindari dari resiko terkena benturan ataupun luka agar tidak terjadi pendarahan.