10 Ciri-Ciri Epilepsi yang Mudah Dikenali

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ciri-ciri epilepsi terdiri dari berbagai macam gejala yang perlu untuk diketahui dan diwaspadai. Epilepsi seringkali disebut juga dengan istilah penyakit ayan. Masyarakat tentunya lebih mengenal istilah penyakit ayan tersebut. Epilepsi merupakan gangguan neurologis jangka panjang yang ditandai dengan serangan-serangan epileptic.

Serangan epileptic ini jenisnya bermacam-macam mulai dari serangan dalam waktu yang singkat dan bahkan hampir tak terdeteksi hingga serangan yang menyebabkan timbulnya guncangan yang kuat dalam jangka waktu yang panjang. Faktor resiko epilepsi tidak dapat disembuhkan. Namun beberapa metode pengobatan dapat dilakukan untuk menekan dan mengontrol beberapa gejala yang kemungkinan timbul akibat adanya serangan epilepsi.

Tidak seluruh gejala dan hal-hal yang merupakan ciri dari epilepsi itu berlangsung seumur hidup. Beberapa gejala dapat berkurang dan bahkan dapat sembuh hingga pengobatan tak diperlukan lagi. Oleh karena itu Anda perlu mengetahui dan memahami beberapa ciri epilepsi agar dapat melakukan penanganan secepatnya. Adapun ciri-ciri epilepsi yang perlu Anda ketahui antara lain sebagai berikut.

1. Kebingungan.

Penderita epilepsi umumnya menjadi bingung atau linglung.Hal ini merupakan gejala awal yang dialami oleh penderita sebelum ia mengalami gejala lain berikutnya. Selain itu penderita mekanisme terjadinya epilepsi merasa gelisah dan tak enak badan.Terkadang gejala ini juga disertai dengan timbulnya rasa lelah hingga tingkah laku mulai menjadi abnormal.

Saat tingkah laku penderita menjadi abnormal maka tingkah laku tersebut terjadi di luar kesadarannya sehingga tingkah laku tersebut tidak dapat dikontrol. Namun tingkah laku abnormal ini akan mereda setelah beberapa waktu sehingga kesadaran penderita epilepsi tersebut mulai kembali. Kembalinya kesadaran juga akan diawali dengan munculnya rasa kebingungan pada penderita karena ia tidak tahu dengan apa yang telah terjadi pada dirinya.

2. Tatapan mata kosong.

Saat penderita epilepsi merasakan kebingungan dan melakukan gerakan-gerakan yang abnormal maka sudah bisa dipastikan bahwa tingkah lakunya tersebut terjadi di luar kesadarannya. Tentu saja penderita epilepsi memiliki tatapan mata yang kosong saat ia mengalami beberapa gejala tersebut.

Sebab kesemua gerakan ini timbul secara tanpa disadari. Tatapan mata yang kosong ini akan berlangsung selama penderita epilepsi merasa kehilangan kesadaran. Jika ia sembuh dan pulih maka tatapannya tidak akan kosong lagi dan kesadarannya akan kembali seperti semula.

3. Kejang-kejang.

Kekejangan timbul dimulai dengan adanya sekelompok otot tertentu yang menegang dan kemudian menyebar ke kelompok otot di sekitarnya. Kejang merupakan gerakan yang terjadi tanpa disadari. Umumnya gerakan yang terjadi pada saat kejang itu berulang-ulang.

Misalnya seperti menghentak-hentakkan lengan dan kaki atau memainkan bibir atau bisa juga gerakan seolah-olah sedang mencoba untuk mengambil sesuatu. Gerakan pada saat kejang umumnya terjadi dengan kontraksi pada beberapa anggota bagian tubuh yang diikuti dengan jeritan atau gerakan-gerakan lainnya. [AdSense-B]

4. Hilang kesadaran.

Penderita epilepsi akan kehilangan kesadaraan sementara dan selama beberapa waktu. Kehilangan kesadaran ini kemudian akan diikuti dengan berbagai gejala lainnya misalnya seperti kejang-kejang. Pada saat melakukan berbagai gerakan secara berulang-ulang tentunya gerakan dilakukan secara tanpa sadar. Umumnya sebelum kehilangan kesadaran penderita akan mengalami kejang otot lalu kesadaran hilang secara mendadak.

Hilangnya kesadaran terkadang juga bisa ditandai dengan kepala yang sedikit menoleh dan disertai mata yang sedikit berkedip-kedip. Selama penderita epilepsi hilang kesadaran maka aktivitas otot juga menghilang. Hal ini bisa terjadi dalam waktu singkat. Umumnya ia akan pulih dan menjadi sadar kembali namun merasa bingung dan tidak ingat dengan apayang telah terjadi.

5. Sakit kepala.

Gejala epilepsi umumnya diawali dengan munculnya perasaan bingung yang terkadang disertai dengan munculnya sakit kepala. Kemunculan sakit kepala ini bisa saja disebabkan oleh ketegangan yang terjadi pada otot di area kepala.

Rasa sakit pada kepala ini seringkali juga disertai dengan munculnya rasa lelah yang berlebihan dan rasa tidak enak badan. Sakit kepala yang berlebihan bisa saja menyebabkan penderita menjadi pingsan untuk sementara waktu. Macam-macam penyakit saraf ini juga memicu penderita menjadi hilang kontrol dalam bertingkah laku. [AdSense-A]

6. Kesulitan bernapas.

Ketegangan otot yang terjadi pada penderita epilepsi terkadang menimbulkan beberapa kontraksi baik pada otot-otot dada maupun yang lainnya. Kontraksi ini bisa terjadi secara terus-menerus selama beberapa waktu. Pada saat otot tegang dan terjadi kontraksi ini maka penderita bisa saja mengalami kesulitan bernapas. Hal ini sebenarnya membuat penderitanya merasa sakit, lelah, dan hilang kesadaran diri.

7. Kesemutan.

Kesemutan yang dialami oleh penderita epilepsi bisa saja timbul karena adanya otot-otot yang tegang dan berkontraksi. Rasa kesemutan ini tentunya disertai dengan timbulnya kelemahan pada beberapa anggota bagian tubuh hingga seolah-olah tubuh mengalami mati rasa.

Hal ini bisa terjadi dan berlangsung selama beberapa detik hingga menit dalam suatu waktu. Tentu saja rasa kesemutan yang muncul diiringi dengan munculnya rasa lelah dan tidak enak badan serta terkadang disertai dengan sakit kepala.

8. Kelumpuhan sementara.

Gejala kesemutan yang terjadi pada penderita epilepsi seringkali menyebabkan penyebab penyempitan saraf. Beberapa orang menyebut kelemahan yang terjadi pada beberapa anggota tubuh itu dengan istilah lumpuh walau peristiwa lumpuh ini hanya terjadi secara sementara dan dalam waktu yang singkat. Kelumpuhan ini akan menghilang secara berangsur-angsur saat kondisi penderita mulai membaik. Pulihnya keadaan juga umumnya ditandai dengan kesadaran penderita yang mulai kembali dan hilangnya kelemahan otot sehingga penderita dapat bergerak kembali.

9. Mengantuk.

Sakit kepala yang dialami oleh penderita epilepsi sebagai serangan gejala awal terkadang membuatnya menjadi kelelahan dan mengantuk. Gangguan ini terkadang muncul setelah penderita mengalami berbagai gejala yang diiringi dengan hilangnya kesadaran.

Namun beberapa orang juga mengalami gejala mengantuk sebagai gejala awal dari timbulnya serangan epilepsi. Bahkan serangan epilepsi bisa terjadi saat penderita mengantuk dan mulai tertidur. Pada beberapa kasus juga dijumpai adanya serangan epilepsi yang terjadi saat penderitanya sedang tertidur.

10. Kehilangan kendali saat buang air.

Penderita epilepsi terkadang bisa juga mengalami hilangnya kontrol dalam buang air besar maupun air kecil. Hal ini biasanya terjadi selama serangan epilepsi muncul dan menyerang. Oleh karena itu beberapa orang sempat mengompol saat mengalami serangan epilepsi. Ada pula orang yang secara tidak sengaja mengeluarkan kotoran. Ini semua terjadi di luar kesadaran dan terkadang terjadi dengan diiringi munculnya tingkah laku abnormal pada penderita.

Ciri-ciri epilepsi yang cukup berbahaya ini tentu saja membuat penderita epilepsi menjadi tidak nyaman baik dari segi fisik maupun psikis. Sebab berbagai ciri atau gejala yang dialaminya akan membuat tubuhnya menjadi semakin lemah.

Terkadang stamina tubuh bekerja dengan tidak optimal sehingga penderita epilepsi cenderung mudah jatuh sakit. Di sisi lain nutrisi seperti buah untuk penderita epilepsi juga perlu diperhatikan. Sebab gangguan-gangguan yang dialami seringkali menimbulkan stigma negatif pada penderitanya.