Selma Blair, aktris Hollywood berusia 47 tahun ini Agustus tahun lalu didiagnosis menderita multiple sclerosis usai bertahun-tahun mengira bahwa kondisi tubuhnya baik-baik saja. Sebelumnya, ia sempat sering tersandung tanpa sebab yang jelas hingga sering menjatuhkan barang. Rupanya, dibalik kondisi tersebut ada multiple sclerosis sebagai sebab utamanya.
Multiple sclerosis sendiri merupakan jenis penyakit di mana imun justru mampu memberi pengaruh sel saraf dalam otak serta tulang belakang. Serat saraf dasar bisa saja mengalami kerusakan karena sinyal saraf terganggu maupun adanya radang atau kerusakan di bagian myelin. Beberapa gejala umum multiple sclerosis yang perlu dipahami antara lain adalah:
Foto ketika ia tengah ada di suatu klinik diunggah Selma pada Kamis (25/7) lalu di akun Instagram pribadinya di mana pada foto tersebut menunjukkan kalau ada sesuatu yang baru pada penampilannya. Kepalanya yang botak adalah yang paling menonjol dari dirinya.
Pada bagian caption, ia menjelaskan tentang proses perawatan yang tengah ia tempuh walau tidak menyertai uraian yang spesifik. Dirinya akan mengatakan lebih lanjut dan detil mengenai proses perawatannya ketika dirinya lebih siap sehingga untuk saat ini ia menolak untuk memberi penjelasan terperinci.
Pada salah satu wawancara dengan People, aktris yang pernah bermain di Legally Blonde dan Hellboy ini juga menceritakan bagaimana gejala yang ia alami begitu cepat dan keras begitu diagnosa keluar. Wajahnya lumpuh seketika karena kendali otot pada wajahnya menurun dan cenderung hilang. Namun, ibu satu anak ini tetap kuat dan percaya diri berkat dukungan dan penghiburan dari buah hatinya, Arthur Saint Bleick
Multiple sclerosis sendiri bukan penyakit yang dapat sebabkan rambut rontok, hanya saja efek samping pengobatannya bisa merontokkan rambut. Maka tak heran jika Selma memilih membotaki rambutnya selama perawatan berlangsung. Teriflunomide adalah jenis obat untuk penderita multiple sclerosis yang paling bisa memicu efek samping tersebut selain sering mual, sakit kepala, diare, hingga gangguan pada hati.
Jenis penyakit seperti multiple sclerosis sendiri diketahui belum ada obatnya yang mampu menyembuhkan total. Pemberian pengobatan rata-rata hanya untuk mencegah kekambuhan gejala serta meredakan gejala yang sudah muncul. Frekuensi masa kambuh dapat berkurang ketika pasien mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.