Depresi

15 Penyebab Depresi pada Remaja Waspadai Sebelum Terjadi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Depresi bukan hanya bisa dialami oleh orang dewasa saja, karena kenyataannya banyak anak-anak remaja yang juga mengalami depresi hingga bunuh diri. Remaja depresi bisa dikarenakan oleh banyak hal karena masa-masa remaja sendiri pun adalah masa yang sulit dan penuh pergolakan. Masalahnya juga, ada banyak remaja yang tak tahu bagaimana membuat diri mereka lebih baik ketika stres datang.

Depresi bukanlah suatu kondisi yang terjadi karena satu penyebab saja, dan lebih-lebih penyebab depresi pada remaja pun dapat disebabkan oleh gabungan sejumlah faktor penyebab stres. Di bawah ini akan diulas apa saja penyebab depresi yang paling umum terjadi pada anak remaja supaya para orang tua mampu lebih waspada.

Baca juga:

  1. Perceraian Orang Tua

Orang tua merupakan pemegang peranan penting dalam perkembangan kepribadian anak, dan saat orang tua berpisah, hal ini mau tak mau memengaruhi kondisi emosional dan mental sang anak. Sedih, tertekan, dan trauma merupakan contoh perasaan yang dialami oleh seorang anak remaja ketika orang tua bercerai.

Konseling adalah suatu solusi yang baik agar anak dapat menghadapi perpisahan dengan lebih baik. Pembicaraan dari hati ke hati antara anak dan orang tua sangatlah penting dalam hal ini. Mengetahui bahwa orang tua mereka masih akan memberikan perhatian yang sama kepada mereka juga merupakan hal yang berarti.

  1. Orang Tua Kurang Memberi Perhatian

Perceraian orang tua bukanlah satu-satunya masalah yang bisa membuat seorang anak remaja bisa merasa sedih dan trauma. Walau orang tua tak berpisah, namun kondisinya adalah orang tua yang tak memberikan perhatian cukup bagi sang anak, ini pun membuat seorang remaja depresi dengan mudah.

Baik secara fisik maupun emosional, seorang remaja memerlukan perhatian orang tuanya. Dukungan maupun bimbingan orang tua terhadap anak sangat berarti. Maka dari itu, menunjukkan cinta dan kasih sayang terhadap anak, terutama saat sudah masuk masa remaja teramat penting. Bantulah mereka ketika menghadapi kesulitan sehingga mereka akan merasa diperhatikan oleh orang tua mereka.

  1. Faktor Genetik

Depresi pada anak remaja kemungkinan berasal dari pengaruh faktor keturunan, yakni ketika ada salah satu anggota keluarga yang memang memiliki riwayat penyakit depresi, anak pun bisa saja mengalami hal yang sama walau memang faktor ini tak selalu pasti demikian. Gejala depresi pada anak remaja pun pada dasarnya bisa dicegah.

Baca juga:

  1. Faktor Biologis

Selain faktor genetik, faktor biologis pun mampu menjadi penyebab seorang remaja mengalami depresi dengan mudah. Terjadinya depresi karena faktor biologis adalah ketika neurotransmitter yang kita ketahui sebagai bahan kimia pada otak mengalami gangguan. Gangguan tersebutlah yang bisa menjadikan fungsi otak tak bekerja maksimal dan akhirnya memudahkan depresi meningkat.

  1. Kebiasaaan Berpikir Negatif

Pikiran negatif bisa melanda siapa saja namun bila dalam segala kondisi pikiran negatif menghantui dan bahkan sudah menjadi kebiasaan, hal ini bisa memicu depresi. Cemas yang berlebihan, mudah gugup dan stres merupakan hal-hal awal yang bisa menyebabkan seorang remaja dengan tingkat kelabilan tinggi akan mudah depresi, maka sebaiknya mencari cara menghilangkan pikiran negatif sesegera ketika pikiran tersebut muncul.

  1. Perasaan Kehilangan

Depresi pada anak remaja paling umum juga disebabkan oleh perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan di sini bisa berupa apapun yang kemudian mampu menjadi pemicu rasa putus asa yang begitu hebat pada seorang remaja. Ada beberapa contoh kasus perasaan kehilangan yang mampu menjadi faktor timbulnya depresi pada remaja:

  • Kematian orang tua.
  • Kematian hewan peliharaan.
  • Kematian sahabat dekat.
  • Putus dari pacar alias patah hati.
  • Kehilangan suasana yang menyenangkan dan nyaman dari tempat tinggal maupun teman ketika pindah ke tempat lain yang jauh.
  • Diabaikan oleh orang sekitar sehingga perasaan kehilangan bisa muncul.

Tekanan dan depresi seperti itulah yang bisa dialami seorang remaja tanpa adanya persiapan mental. Perasaan sedih karena hal-hal tersebut dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama. Hanya saja, ada pula yang bisa beradaptasi dengan cepat sehingga tak telanjur menjadi depresi berkelanjutan. Pada umumnya, depresi berlebih dan serius bisa saja terjadi ketika hal-hal tersebut adalah pertama kalinya bagi sang remaja.

Baca juga:

  1. Penyakit Kronis

Seorang remaja bisa begitu depresi ketika ia didiagnosa penyakit kronis. Saat seorang remaja memiliki penyakit kronis, ia pun akan merasa rendah diri, terutama karena ia berpikir bahwa ia dan teman-temannya kini berbeda. Penyakit kronis tak hanya bisa menggerogoti fisik, tapi juga membuat mental seseorang makin tak sehat karena cemas berlebih serta rasa tidak percaya diri.

  1. Kurang Percaya Diri

Penampilan adalah faktor utama yang kini menjadi banyak faktor dibalik pem-bully-an di sekolah-sekolah. Tak mudah bagi beberapa orang remaja untuk bisa beradaptasi ketika teman-teman di lingkungannya jauh lebih baik daripada dia. Penampilan maupun prestasi dan kemampuan tertentu bisa menjadi hal yang memicu seorang remaja depresi, apalagi kalau ia memiliki tingkat kepercayaan diri rendah.

  1. Trauma Pelecehan Fisik atau Emosional

Trauma merupakan hal yang mampu menjadikan seorang remaja mudah depresi, terutama bila sebelumnya pernah mengalami pelecehan emosional maupun fisik. Pelecehan seksual atau bahkan pembullyan adalah hal-hal yang berperan besar dalam menimbulkan rasa tak diinginkan serta depresi yang menumpuk.

  1. Tekanan dalam Pendidikan

Setiap remaja pasti memiliki masalah dalam pendidikan. Stres karena mereka harus belajar dengan baik serta peraturan ketat dari orang tua dapat menumpuk dan beralih menjadi sebuah keadaan depresi. Tekanan dalam pendidikan sangat banyak dan masalah umum ini bila tak diatasi dapat benar-benar menekan sang remaja maka mencari cara menghilangkan stres belajar juga penting.

Baca juga:

Remaja adalah masa di mana emosi mereka belumlah stabil dan ada banyak faktor yang bisa membuat mereka hilang arah. Edukasi, perhatian dan kasih sayang dari orang tua serta komunikasi yang baik dengan orang tua akan mencegah serta menghindarkan anak dari perasaan depresi.

Penjelasan Ahli Tentang Depresi