Panas atau yang orang sering menyebutnya sebagai demam ini menjadi gejala yang tidak mengenakkan bagi tubuh. Sebab akan membuat tubuh menjadi tidak nyaman, stamina menjadi berkurang, menghilangkan gairah tubuh dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari. Untuk itu banyak orang yang tidak menginginkan gejala ini sampai terjangkit di tubuh mereka. Selain itu panas di dalam tubuh bisa jadi diakibatkan dari sebuah reaksi bakteri yang ada di dalam tubuh. Ada jenis padan atau demam yang disebabkan karena adanya sebuah infeksi atau bakteri berbahaya di dalam tubuh, sehingga penangannya harus ekstra.
Harus melakukan konsultasi kepada dokter, dan mengkonsumsi beberapa obat sebagai penanggulangannya. Namun ada pula jenis panas atas demam yang biasa, sebagai proses adaptasi diri terhadap dilngkungan. Demam ini bisa terjadi kepada siapa saja. Tidak memandang anak-anak, maupun dewasa. Ketika terjangkit jenis panas yang kedua ini, Anda tidak perlu tergesa-gesa membawa ke dokter, atau membelikan obat penurun panas. Anda cukup melakukan cara praktis atau tradisional, yang dengan mengkompres bagian tubuh.
Cara ini masih diyakini memiliki khasiat yang ampuh, yakni bisa menstabilkan suhu tubuh, agar mencapai suhu normal yang dibutuhkan oleh tubuh. Meskipun tidak semua usaha kompres berhasil, namun kompres ini diyakini mampu memunculkan situasi nyaman pada Sang Penderita. Namun, sekali lagi kompres masih sangat diyakini mampu menurunkan suhu panas yang muncul di dalam tubuh. Untuk itu di dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa cara menurunkan panas dengan kompres. Baca juga suhu tubuh normal manusia
Saat melakukan pengkompresan, air yang digunakan jangan menggunakan air dingin. Sebab akan berdampak sebaliknya, suhu terlalu dingin akan membuat suhu tidak akan turun. Sebab hal ini diakibatkan akan sebuah reaksi yang berlebihan. Di mana suhu yang panas kemudian ditekan dengan suhu dingin, yang akhirnya tubuh akan mengalami kontraksi. Resiko lain jika mengkompres menggunakan air dingin penderita akan mengalami kelainan hipotermia. Di mana tubuh melakukan reaksi sebaliknya, setelah suhu turun sesaat kemudian akan mengalami kenaikan dengan cepat. Bahkan akan lebih dari suhu awal saat proses penurunan.
Selain air dingin yang perlu dihindari saat melakukan pengkompresan agar menghasilkan hasil yang diharapkan adalah jangan menggunakan alkohol saat proses mengkompres. Sebab alkohol juga memberikan efek dingin bagi tubuh, sehingga situasi penekanan suhu sama terjadi ketika menggunakan air dingin. Selain itu kandungan alkohol juga dikhawatirkan akan meresap masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori. Hal ini tentunya tidak diharapkan terjadi, sebab alkohol akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh.
Loh kenapa kok malah menggunakan air hangat?, bukannya air hangat menimbulkan suhu panas? Pertanyaan-pertanyaan ini yang mungkin menyelimuti pikiran banyak orang. Mereka memandang. Penggunaan air hangat tidak baik untuk menurunkan panas pada tubuh. Namun malah sebaliknya, air hangat bisa mampu menurunkan suhu tubuh. Meskipun hasilnya tidak cepat, sebab air hangat membuat situasi yang nyaman, proses seimbang akan berjalan konsisten. Sehingga tubuh tidak mengalami hipotermia. Baca juga bahaya mandi air hangat.
Tubuh tertentu yang dimaksudkan adalah bagian lipatan tubuh, dimana handuk cukup dibasahi dengan air hangat kemudian ditempelkan di bagian lipatan tubuh. Sebab bagian tubuh yang satu ini disinyalir menjadi tempat yang memiliki suhu yang paling tinggi. Bagian lipatan tubuh yang dimaksudkan diantaranya, ketiak, lipatan pahan dan lainnya. Sehingga tidak melulu di dahi, sebab pengkompresan di bagian dahi memiliki pengaruh kurang cepat dipandingkan dengan melakukan pengkompresan di bagian lipatan tubuh. Lakukan setiap lima belas menit sekali, sampai benar-banar suhu tubuh dirasa menurun.
Untuk menunjang kompres, agar berjalan efektif, penderita disarankan untuk mengkonsumsi air putih secara teratur, sebab untuk menghindari penderita dari ancaman dehidrasi. Baca juga akibat kekurangan dan kelebihan mineral.
Cara selanjutnya yang dapat ditempuh agar kompres berjalan efektif adalah dengan meminta penderita untuk mengenakan baju dengan bahan dasar kain tipis. Jangan sampai mengenakan baju yang tebal, yang mengakibatkan aliran keringat terhambat keluar. Meskipun penderita mengalami demam menggigil, mengenakan pakaian dengan bahan dasar kain tipis ini agar pori-pori kulit bisa mendapatkan asupan udara dengan bebas.
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan menurunkan dengan cara kompres adalah dengan memperhatikan kebersihan. Kebersihan yang dimaksudkan adalah handuk yang digunakan, jangan dibiarkan handuk digunakan lama tanpa dibersihkan. Sebab jika tidak dibersihkan di khawatirkan ada bakteri yang menempel di handuk, kemudian ikut menempel di kulit saat proses pengkompresan. Selain handuk, yang perlu dibersihkan adalah air yang digunakan. Ganti air secara rutin, jangan sampai terlihat air menjadi keruh. Keruh yang muncul di dalam air tidak lain diakibatkan adanya kotoran yang mengendap. Baca juga cici-ciri lingkungan bersih.