Cacing Trichinella spiralis merupakan jenis cacing yang kerap ditemukan pada daging babi dan penyakit atau kondisi yang diderita dikarenakan infeksi parasit satu ini disebut dengan trikinosis. Penting untuk kita ketahui bersama bahwa larva parasit ini mampu melakukan migrasi dan bahkan bertahan hidup dengan baik di dalam otot.
Penyakit trikinosis atau cacing Trichinella spiralis ini tak sebaiknya disepelekan karena gejala yang dialami penderita dapat terjadi bisa ada yang sampai berbulan-bulan ketika penyakitnya sudah dalam tahap berat. Bahkan penyakit ini mampu menimbulkan gejala infeksi otak berbahaya. Untuk mampu mencegah penyakit trikinosis ini, tentunya kita perlu mengetahui cara penularan cacing Trichinella spiralis lebih dulu.
Banyak orang menggemari daging mentah walau memang banyak juga orang yang sudah tahu bahwa makanan mentah terutama daging yang mentah mampu memicu keracunan makanan. Rupanya, mengonsumsi daging mentah juga dapat meningkatkan risiko penularan cacing Trichinella spiralis sehingga mampu membahayakan tubuh pengonsumsinya jika tak berhati-hati.
Supaya mampu mencegah penyakit trikinosis atau penularan dari cacing Trichinella spiralis berikut juga sebagai cara mencegah keracunan makanan, hindarilah mengonsumsi daging yang masih mentah. Daging mentah walau memang terasa enak bagi beberapa orang dan bahkan terasa lebih nikmat, pada dasarnya di dalam daging mentah terdapat banyak bakteri atau mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh pengonsumsinya.
Daging mentah di sini bisa saja berupa daging hasil buruan, seperti anjing laut, beruang, singa laut, kuda, atau hewan-hewan liar lainnya termasuk juga babi yang paling umum. Karena tak menjamin bahwa daging hewan tersebut bebas penyakit dan mikroorganisme jahat, sebaiknya tidaklah memakannya mentah-mentah.
Ada yang suka memakan daging mentah, namun ada juga sebagian orang yang menyukai daging setengah matang alias daging yang dimasak namun tak sampai matang. Waspadai pula konsumsi daging yang setengah matang karena daging yang setengah matang artinya juga segala mikroorganisme yang ada di dalamnya tak mati sepenuhnya yang banyak menjadi penyebab gejala keracunan makanan.
Karena masih adanya bakteri yang hidup di dalamnya, maka perlu untuk diwaspadai dalam memakannya. Bahkan cacing semacam Trichinella spiralis pun mampu masuk ke dalam tubuh Anda dari daging setengah matang yang dikonsumsi. Maka dari itu, konsumsilah daging yang hanya dimasak hingga matang serta sempurna karena selalu ada kemungkinan daging tersebut mengandung larva.
Tak semua daging babi mengandung cacing Trichenella spiralis ini, hanya saja cacing tersebut lebih banyak dijumpai pada daging babi dan beberapa kasus ada di dalam daging sapi. Cara penularannya bisa dari konsumsi daging babi ini, bahkan dari daging sapi yang dicampur dengan daging babi mentah.
Ada sejumlah kasus di mana memakan hamburger mampu menyebabkan trikinosis karena kesengajaan atau ketidaksengajaan pembuatnya dalam mencampurkan daging sapi dengan daging babi mentah yang tentunya di dalamnya mengandung cacing Trichinella spiralis ini. Waspadai akan cara penularan melalui makanan-makanan berdaging apalagi yang dicampur dengan daging babi mentah karena risiko bercacing tersebut sangatlah besar.
Salah satu cara penularan cacing Trichinella spiralis berasal dari sisa-sisa makanan yang biasanya diberikan kepada babi sebagai makanan babi yang tak diolah lebih dulu. Sisa-sisa makanan, sisa-sisa hewan potong maupun sampah yang dijadikan makanan babi pun perlu diperhatikan.
Alangkah baiknya kalau diberlakukan aturan di mana sisa makanan-makanan maupun sisa hewan potong yang hendak diberkan untuk babi sebagai makanannya diwajibkan untuk dimasak lebih dulu. Dengan begini, risiko proses penularan cacing Trichinella spiralis pun otomatis menurun dan orang-orang yang memakan daging bagi yang mengonsumsi makanan-makanan sisa/sampah tadi pun dapat lebih aman.
Daging babi yang pengolahannya dalam proses penggilingan tak dilakukan secara terpisah maka akan mampu menjadi sarana atau cara penularan akan cacing penyebab trikinosis. Ketika bukan hanya daging babi yang diolah, melainkan juga ada daging-daging lainnya seperti daging ayam, sapi, kambing atau lainnya, penggunaan alat penggilingan yang sama mampu berdampak buruk.
Untuk itu, menggiling daging babi dan juga daging lainnya perlu dengan penggilingan yang terpisah saja. Apabila pemakaian gilingan daging babi digunakan untuk daging babi dan juga daging lainnya tanpa membersihkan lebih dulu, ada peluang besar cacing tersebut berpindah atau menyebar. Bila tetap ingin menggunakan alat giling yang sama, pembersihkan alat giling harus dilakukan secara seksama.
Penularan cacing Trichinella spiralis dapat terjadi karena cara pengolahan atau cara memasak daging babi atau daging hewan liar lain kurang tepat. Untuk memasak daging babi, produk daging babi hingga daging-daging hewan liar lainnya sebelum dikonsumsi, cara dan suhunya harus tepat.
Seluruh bagian daging perlu dimasak dengan suhu 145 derajat Fahrenheit dan bagi yang mengonsumsi daging babi, setidaknya suhu yang paling tepat demi mencegah trikinosis adalah 160 derajat Fahrenheit. Warna daging yang dimasak dengan tepat akan berubah dari warna merah muda menjadi abu-abu dan pada warna ini biasanya larva cacing telah mati.
Penularan akan Trichinella spiralis dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging babi atau daging hewan liar tidak diolah melalui proses radiasi. Peraturan seperti ini seharusnya lebih ketat lagi di mana perlu juga dilakukan teknik digesti untuk menguji bangkai binatang apakah ada infeksi atau tidak. Tes Elisa bisa dilakukan karena telah diakui sebagai tes imunodiagnosis pada ternak babi.
Penularan trikinosis dapat terjadi ketika cara pembekuan daging kurang tepat. Pembekuan pada suhu tertentu sebetulnya telah dapat dikatakan efektif dalam membasmi cacing yang ada di dalamnya sampai habis. Namun ketika hal ini kurang diperhatikan, otomatis akan mempermudah penularan.
Daging yang tebalnya 15 cm dianjurkan untuk mengatur suhu -150 derajat Celsius sebelum sebulan atau 30 hari atau selama 10 hari menggunakan suhu -250 derajat Celsius supaya mampu membunuh bentuk kista trichinae secara menyeluruh. Suhu yang kurang tepat akan kurang mempan dalam membunuh cacing penyebab trikinosis jadi sebaiknya perhatikan suhunya supaya mampu menjadi pencegahan Trichinella spiralis.
Cara penularan trikinosis mampu terjadi ketika proses radiasi akan pengolahan daging babi atau daging hewan liar lainnya kurang tepat. Yang paling benar adalah radiasi sinar gamma pada dosis yang rendah supaya efektivitasnya tinggi dalam pensterilan. Sementara itu, apabila menggunakan dosis yang lebih tinggi, pada umumnya mampu membunuh larva secara sempurna.
Banyak orang yang masih belum tahu bagaimana cara memasak atau mengolah daging tertentu secara benar dan inilah yang kemudian menjadi faktor yang mempermudah terjadinya penularan Trichinella spiralis. Pemberian penyuluhan tentang cara pengolahan yang baik dan benar sejelas-jelasnya kepada masyarakat adalah hal penting.
Masyarakat harus mengerti apa tindakan yang seharusnya mereka lakukan supaya daging atau produk daging yang mereka hendak konsumsi sudah melalui proses pengolahan yang tepat dan pemanasan dengan suhu yang sempurna. Penularan akan sangat mudah terjadi pada orang-orang tak memiliki pengetahuan seperti ini.
Itulah beberapa cara penularan cacing Trichinella spiralis yang sebaiknya diperhatikan. Sebaiknya penyuluhan tentang penularan ini bisa disebarkan dan dijelaskan kepada masyarakat supaya mampu mencegah. Namun ketika penularan sudah terjadi dan gejala telah dialami, segera cari pengobatan Trichinella spiralis yang paling tepat.