Bahkan menurut penuturan Prof. Dr. dr Samsuridjal, SpPD, K-AI, FINASIM., mengakui bahwa penyakit cacar air atau Varriecella yang ada di Indonesia sangat tinggi resikonya pada gejala HZ. Beliau adalah FACP dari satuan tugas Immunisasi dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis enyakit Dalam Indonesia serta guru besar Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Biasanya lama masa inkubasi berlangsung antara 14 sampai dengan 21 hari kemudian.
Penyebab Cacar Air
Virus yang menyebabkan cacar air adalah virus Varicella zoster . Bentuk penularanya terjadi ketika seorang penderita mengalami kontak langsung dengan penderita. Presentase orang-orang terdekat tertular virus ini hamper 90% apalagi jika mereka belum memiliki imunitas terhadap cacar air.
Banyak orang jaman dahulu yang melarang anaknya untuk mandi jika terkena cacar air. Justru cara menghindari penyakit ini dengan menjaga kebersihan diri dan badan, dengan cara mandi. Bukankah mandi malah salah satu solusinya?
Melakukan kontak dengan penderita yakni dengan menyentuh atau tersentuh dan cairan pada gelembung cacar air. Paling besar kemungkinanya adalah ketika Anda menyentuh pakaian kotor dari sang penderita cacar air.
Penularan cara ini dinilai lebih berbahaya. Sebab lebih cepat penularanya, yakni dengan batuk dan bersin. Cairan yang secara tidak sengaja dikeluarkan mengandung virus yang memicu penularan cacar air.
1. Pengasingan
Memang sedikit kejam melakukan pengasingan atau mengisolasi orang yang sedang terkena cacar air. Ia harus sangat mengurangi untuk bertemu dengan orang-orang di sekitarnya. Terutama jika penderita adalah anak-anak, maka sebaiknya anak tersebut tidak masuk sekolah untuk sementara. Sedangkan jika orang dewasa, maka harus libur bekerja.
Penyebab cacar air pada anak ini banyak terjadi karena faktor kebersihan dari si anak, kebanyakan anak-anak senang dengan bermain pada hal yang kotor-kotor yang banyak mengandung kuman dan bakteri.
Anda bisa melanjutkan aktifitas secara 70% jika gelembung cacar air sudah kempes dan pecah dengan sendirinya. Biasanya ditandai dengan penutupan keropeng dan lapisan kulit mati yang sudah menebal. Anda bisa menunggunya selama 7 hari.
Namun ia masih diberi kebebasan dengan orang lain yang sudah memiliki imunitas cacar air. Baik secara vaksin ataupun yang sudah pernah mengalami cacar air.
2. Menjaga Kebersihan
Kasus yang paling sering muncul adalah ketika ada keluarga penderita cacar air, namun kebersihan masih kurang ditingkatkan. Cara paling mudah adalah dengan menjaga kebersihan, misal dengan mengganti secara rutin baju kotor, sprei, serta bantal yang digunakan. Disanrankan untuk pencucian pakaian kotor penderita menggunakan larutan sterilisasi.
3. Vaksinisasi
Pencegahan yang paling banyak dilakukan adalah dengan menggunakan vaksinisasi. Menurut perkiraan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) vaksin ini mampu bekerja sebagai pelindung anak-anak dari cacar air sebesar hamper 90%. Jika anak yang sudah diberi vaksin namun masih terkena, maka setidaknya vaksin ini bekerja sebagai pengurang keparahan penyakit.
4. Pola Hidup Sehat
Memang ketika seseoarang mengalami suatu gejala penyakit, salah satu solusi yang selalu anda temui adalah dengan menanamkan pola hidup sehat. Mengapa? Hal ini sangat penting dan krusial. Kesehatan seseorang tergantung pada konsumsi dan pola hidup ia sehari-harinya. Apalagi pada pola makan yang teratur serta cukup gizi dan nutrisi. Untuk itu pastikan anda mengkonsumsi selalu buah dan sayuran disetiap menu makanan anda.
5. Olahraga yang Cukup
Hidup sehat tak lari dari kebiasaan olahraga. Sempatkan selama 10-20 menit di pagi anda untuk lari-lari setiap 3 hari sekali. Fungsinya untuk membiasakan olahraga. Hal ini bukan hanya membuat anda tampak fit, namun diri anda juga nampak segar kembali.
6. Istirahat yang Cukup
Selain itu, usahakan anda tidak bekerja terlalu keras, atau bermain terlalu lama. Kebiasaan begadang sangat tidak baik. Selain mengurangi efektivitas pola tidurmu, malam hari itu diciptakan untuk tubuh tidur. Selama waktu tidur itulah tubuh akan membuatsistem imun agar tubuh anda kembali fit dans segar lagi.
Seseorang yang mengalami cacar air biasanya akan sembuh sdalam waktu 10 hari sampai 21 hari. Sedangkan bekas luka akan hilang selama 14 hari berikutnya. Dalam waktu itu, penderita harap lebih menjaga kesehatan tubuhnya dengan mengkonsumsi buah, sayur dan menjaga pola tidur.
Menurut data dan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, ketika penduduknya sekitar 1 juta yang diberi imunisasi, maka ia sudah mencegah 11, 685 orang lebih dari pasien rawat inap di rumah sakit. Selain itu juga sudah mengurangi oenderita yang masuk ke ruang UGD sebanyak 11, 251 orang. Serta 359, 581 yang mengalami rawat jalan. Bukan hanya kasus cacar air yang ditangani. Namun resiko penyakit NPH menjadi turun sebanyak 24, 529 orang.
Penggunaan vaksin ini bukan berarti bebas diberikan pada semua orang. Penderita yang mengalami kontinuitas penurunan imunitas dalam kadar berat dilarang. Misalnya para penderita HIV/AIDS atau penderita yang melakukan kemoterapi (untuk penderita kanker). Sebaiknya mintalah saran dokter sebelum memberikan vaksin ini.