Batuk bronkitis merupakan jenis batuk yang berasal dari gangguan pada bagian paru-paru manusia. Gejala atau ciri-ciri dari penderita batuk bronkitis akan sedikit berbeda tergantung dari tingkat penyakit bronkitis tersebut menyerang tubuhnya. Bronkitis sendiri merupakan peradangan pada paru-paru yang bagi sebagian orang menyebutnya sebagai chest cold. Penyakit ini dapat menjadi berbahaya dan mungkin akan menimbulkan kondisi serius seperti yang terjadi pada perokok berat.
Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi yang dikembangkan setelah menderita penyakit pilek atau flu. Beberapa ciri-cirii batuk bronkitis akut antara lain:
Penderita bronkitis biasanya menderita gejala batuk yang cukup lama sekitar 10 sampai 20 hari. Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa itu batuk biasa sehingga tak mau memeriksakan diri atau hanya meminum obat batuk ala kadarnya. Batuk pada penderita bronkitis biasanya akan menghasilkan lendir. Lendir yang dihasilkan biasanya lendir bening sehingga penderita kadang kurang memperhatikan.
Namun jika lendir yang dihasilkan berwarna kuning atau kehijauan berarti kita terserang infeksi bakteri juga. Jika infeksi tersebut telah dibersihkan kita akan tetap menderita batuk-batuk kering selama beberapa hari atau minggu. Jadi perhatikan lamanya kita batuk, jika sampai berminggu-minggu maka sebaiknya segera memeriksakan diri.
Ciri-ciri penderita batuk bronkitis lainnya yaitu sakit pada bagian tenggorokan. Rasa sakit pada bagian tenggorokan ini biasanya cukup mengganggu saat akan makan atau saat batuk. Penderita biasanya berusaha untuk menghilangkan rasa sakit tenggorokan tersebut dengan makan permen atau minum obat batuk. Sayangnya, penyebab utama dari sakit tenggorokan tersebut juga harus ditelusuri dengan benar. Perhatikan gejala-gejala lain seperti apakah disertai batuk atau tidak, demam, sesak napas, dan lain-lain.
Penderita bronkitis biasanya akan merasakan kelelahan yang tidak biasa. Mereka mudah lelah saat melakukan aktivitas yang sebenarnya tidak terlalu berat. Kelelahan sendiri memang merupakan gejala umum yang bisa disebabkan oleh banyak hal misalnya kurangnya asupan makanan dan penyakit lainnya. Namun jika kelelahan tersebut diiringi oleh batuk yang tak berkesudahan dan rasa sakit di dada maka bisa jadi itu disebabkan oleh penyakit batuk bronkitis.
Demam merupakan salah satu ciri lain bagi penderita batuk bronkitis. Demam yang diderita biasanya demam biasa yang tidak terlalu tinggi. Kita sendiri bisa merasakan apakah tubuh kita demam atau tidak. Menggunakan termometer juga menjadi cara yang terbaik untuk mengetahui apakah seseorang mengalami demam atau tidak. Suhu tubuh manusia sehat biasanya berkisar di antara 36Ā° C. Jika di atasnya maka bisa dipastikan mengalami demam.
Selain batu, demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan, penderita batu bronkitis juga akan mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Rasa sakit tersebut membuat badan menjadi kurang prima sehingga akan mengganggu aktivitas seseorang. Namun perlu diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah memang menderita batuk bronkitis atau tidak.
Ingusan biasanya diidentikkan dengan sakit pilek atau flu. Penderita batuk bronkitis kebanyakan juga akan mengalami gejala seperti batuk-pilek. Ingusan tersebut berupa keluarnya lendir dari hidung. Warna ingus biasanya bening namun akan menjadi kuning atau hijau jika terinfeksi bakteri.
Ciri lain dari penderita bronkitis yaitu merasa mual atau mau muntah. Perasaan mual tersebut bisa mengakibatkan menurunnya nafsu makan. Nafsu makan yang menurun akan membuat tubuh penderita menjadi melemah dan mudah terserang penyakit lainnya. Oleh karena itu perasaan mual bisa diatasi dengan meminum obat atau minum minuman yang dapat mengatasi rasa mual. Mual juga dapat mengakibatkan muntah-muntah. Muntah tersebut dapat berbahaya jika tubuh terlalu banyak mengeluarkan cairan apalagi diikuti dengan diare. Jadi gejala ini juga perlu diatasi dengan baik agar tubuh yang sakit tidak menjadi bertambah sakit.
Penderita batuk bronkitis ternyata dapat diikuti dengan gejala diare. Diare tersebut memang kadang dianggap sebagai penyakit lain atau disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan. Namun jika diare tersebut bersamaan dengan ciri-ciri batuk bronkitis lainnya maka itu merupakan salah satu gejala dari penyakit batuk bronkitis.
Sesak napas menjadi salah satu ciri dari penderita batuk bronkitis. Sesak napas memang sangat mengganggu aktivitas dan perlu penanganan khusus agar penderita segera terbebas dari sesak napas tersebut. Penyebab sesak napas bisa beragam salah satunya batuk bronkitis. Mengatasi penyakit utama yang menyebabkan sesak napas tersebut akan mencegah munculnya gejala sesak napas berikutnya.
Penderita batuk bronkitis biasanya akan mengalami rasa sakit di beberapa bagian tubuhnya. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan obat-obat pereda nyeri atau obat analgesik. Namun obat pereda nyeri tersebut hanya akan mengurangi rasa sakitnya saja tidak mengobati penyakit sesungguhnya misalnya batuk bronkitis yang menjadi penyebab dari rasa sakit tersebut.
Penderita batuk bronkitis cenderung akan mengalami gangguan dalam hal pernapasan, salah satunya napas yang pendek-pendek. Napas yang pendek tersebut dapat mengganggu proses pernapasan tubuh manusia. Kebutuhan oksigen tubuh menjadi lambat terpenuhinya. Napas yang kurang panjang akan membuat seseorang menjadi mudah lelah.
Bronkitis kronis memiliki ciri-ciri yang serupa dengan bronkitis akut. Beberapa ciri dari penyakit bronkitis kronis antara lain:
Pada bronkitis yang kronis maka lendir yang dihasilkan cenderung lebih banyak daripada bronkitis akut. Lendir yang dihasilkan dapat bening atau berwarna tergantung apakah ada infeksi bakteri atau tidak.
Pada penderita penyakit bronkitis kronis, maka napas mereka cenderung berbunyi. Bisa juga saat tertidur mereka mengeluarkan suara saat bernapas. Hal tersebut menandakan adanya gangguan pada sistem pernapasan mereka.
Penderita bronkitis kronis juga akan merasakan dada yang kurang nyaman seperti merasa sesak atau rasa sakit. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan letak paru-paru atau sistem pernapasan yang berada di bagian dada.
Ciri-ciri yang telah disebutkan di atas bisa menjadi penanda bagi seseorang untuk mendiagnosa penderita penyakit batuk bronkitis. Namun tetap perlu memeriksakan ke dokter untuk benar-benar memastikan apakah penyakitnya adalah batuk bronkitis atau bukan. Dokter sendiri biasanya akan mendiagnosa penyakit bronkitis berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan. Dokter akan menanyakan tentang batuk yang diderita seperti berapa lama dan berapa sering. Beberapa hal yang biasanya ditanyakan oleh dokter antara lain:
Dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan pernapasan kita apakah terdengar suara yang tidak biasa dari paru-paru. Dokter juga akan melihat lendir yang keluar saat batuk, apakah ada infeksi bakteri pada lendir tersebut. Ada juga tes untuk mengetahui tingkat oksigen dalam darah menggunakan sebuah sensorĀ yang ditempelkan pada ujung jari. Pemeriksaan lebih detail dapat dilakukan melalui x-ray, tes fungsi paru-paru, dan tes darah.
Setelah memastikan apakah benar menderita bronkitis atau tidak maka dokter akan memberikan resep atau pengobatan selanjutnya. Jika menderita bronkitis akut maka dokter mungkin akan merekomendasikan untuk istirahat cukup, banyak minum air putih, dan aspirin untuk orang dewasa. Tujuan utama dari mengobati batuk bronkitis yaitu untuk meredakan gejala yang diderita dan membuat sistem pernapasan menjadi lebih lancar.
Bagi penderita bronkitis kronis dan di diagnosa menderita COPD, maka pasien membutuhkan obat-obatan untuk membuka jalan udara dan membersihkan lendir. Pengobatan lainnya berupa terapi oksigen yang akan membantu untuk bernapas lebih lancar dan bisa menyediakan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.