Penyakit batu empedu sebenarnya tidak berbahaya apabila batu tidak mengganggu jalannya cairan empedu dan tidak melukai saluran empedu. Namun dalam beberapa kondisi, batu empedu ini menyebabkan kolik pada penderitanya. Yaitu rasa sakit akibat jalannya batu empedu keluar dari kantung menuju duodenum dan bergesekan dengan saluran empedu.
Solusi dari penyakit batu ini sebenarnya banyak, baik secara alami maupun medis. Di negara timur banyak penderita lebih memilih untuk mengobatinya secara alami agar dapat menghindari Efek Pengangkatan Batu Empedu. Diantaranya adalah dengan cara menghilangkan batu empedu secara tradisional, mengikuti anjuran menu makan untuk penderita batu empedu, melakukan olahraga untuk penderita batu empedu dan tidak melakukan pantangan makan yang dilarang untuk penyakit batu empedu. Karena secara medis, operasi pengangkatan batu empedu sekaligus kantung empedu dengan cara kolesistektomi laparoskopi dan kolesistektomi terbuka merupakan cara paling efektif untuk mengangkat batu empedu.
Selain secara alami yaitu dengan mengonsumsi makanan untuk melarutkan batu empedu, penyakit batu empedu bisa hilang tanpa operasi. Secara medis diketahui ada tiga metode, yaitu dengan menggunakan Obat Oral, Shock Wave Lithotripsy, dan laser.
Dengan mengonsumsi obat Chenodiol (Chenix) dan Ursodiol (Actigall) dapat membuat batu empedu larut. Kandungan asam empedu yang terdapat pada oabt tersebut dapat menghancurkan batu keolesterol kecil. Butuh waktu sekitar setahun lamanya untuk melarutkan keseluruhan batu empedu.
Merupakan terapi dengan mesin lithoripter yang mampu memecah batu empedu ke dalam beberapa butiran kecil. Cara kerja mesin ini adalah dengan memberikan gelombang kejut bagi tubuh pada pasien sehingga dapat mengahncurkan batu empedu. Namun cara ini jarang digunakan.
Laser adalah salah satu cara yang lebih dipilih oleh sebagian pasien. Cara kerja operasi batu empedu dengan laser ini adalah dengan menyinari bagian yang terdapat batu empedu. Dengan cahaya dari laser tersebut, batu empedu akan hancur.
Pengobatan tanpa bedah ini dapat bertahan sampai kurang lebih lima tahun tergantung pada Anda menjaga asupan makanan dan kondisi tubuh Anda. Menurut pihak medis, kantung empedu tidak memiliki fungsi khusus selain menampung cairan empedu. Oleh sebab itu, tindakan pengangkatan batu empedu melalui cara mengangkat kantung empedu sekaligus merupakan cara terefektif untuk menghilangkan batu empedu. Walupun kecil jumlahnya, namun terdapat beberapa kasus pada pasien pasca operasi yang terjadi akibat Efek Pengangkatan Batu Empedu ini.
Feses menjadi lunk akan tejadi ketika kantung empedu diangkat karena cairan empedu yang dihasilkan oleh hati akan langsung turun menuju duodenum sehingga cairan empedu yang masih cair ini akan mempengaruhi tekstur feses.
Terjadi apabila terdapat luka terbuka pada daerah pembedahan yang tidak terlihat sehingga tidak langsung dilakukan pengobatan pada saat operasi berlangsung. Luka ini akan menyebabkan infeksi dan dapat berbahaya jika tidak segera dilakukan pengobatan.
3. Kebocoran saluran empedu
Kebocoran saluran empedu mungkin akan dialami pasien pasca operasi apabila terdapat ketidaksempurnaan dalam menjahit bagian saluran empedu setelah pengangkatan kantung empedu. Kebocoran ini akan mengacaukan sistem pencernaan dan dapat menginfeksi bagian yang lain.
4. Resiko Anestesi
Bila pasien yang melakukan operasi mempunyai alergi terhadap zat yang terkandung dalam obat anestesi. Hal ini dapat membuat pasien mengalami alergi ringan maupun parah.
5. Cedera usus
Mungkin terjadi pada kolesistektomi laparoskopi pada saat tidakan lubang kunci atau sayatan kecil yang tidak sengaja turut menyayat bagian usus sehingga usus mengalami luka.
Efek Pengangkatan Batu Empedu di atas hanya sebagian dari efek yang mungkin terjadi pasca operasi pengangkatan batu empedu. Lebih baik menyembuhkan dengan cara alami agar terhindar dari efek negatif.