Anemia berasal dari bahasa yunani yaitu ἀν- an- yang artinya “tidak ada” dan αἷμα haima, yang artinya “darah”. Anemia merupakan suatu kondisi penurunan jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah. Penurunan sel darah merah dan hemoglobin ini berpengaruh pada kurangnya oksigen yang diperlukan dalam tubuh manusia.
Kekurangan oksigen dalam darah dan organ tubuh dapat berakibat fatal bagi tubuh manusia. Pada dasarnya anemia bukanlah penyakit atau kondisi yang dapat membahayakan nyawa. Normalnya penderita hanya akan terganggu dan terhambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, maka bahaya Anemia akan terasa dampaknya bagi tubuh.
Terdapat tiga faktor penyebab anemia, yaitu berkurangnya produksi sel darah merah, meningkatnya kerusakan sel darah merah, ataupun kehilangan banyak darah karena faktor eksternal seperti kecelakaan. Untuk wanita, kondisi saat menstruasi dan kehamilan pun dapat menjadi salah satu faktor penyebab anemia, namun jika telah melalui kondisi tersebut, tubuh dapat berfungsi dengan normal kembali.
Tanda-tanda anemia yang paling sering terjadi adalah tubuh terasa lemah dan mudah lelah, dan bahkan mungkin dapat tiba-tiba pingsan. Jika anda sering mengalami gejala-gejala tersebut maka kemungkinan anda mengidap anemia. Ada baiknya anda memeriksakan diri ke klinik atau dokter terdekat untuk memastikannya.
Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan apakah seseorang terkena anemia, selain gejala fisik yang dirasakan, adalah dengan pemeriksaan darah di laboratorium. Salah satu fakto yang dapat menentukan seseorang menderita anemia adalah dengan memeriksa ukuran sel darah merah.
Ukuran normal darah merah atau biasa disebut normocytic cells adalah 80-100 fl; sedangkan yang tidak normal adalah sel darah berukuran kecil atau biasa disebut microcytic (di bawah 80 fl) ataupun ukuran darah merah terlalu besar atau disebut macrocytic (di atas 100 fl). Ukuran yang tidak normal inilah yang dapat menentuka apakah seseorang terkena anemia karena kekurangan zat besi –sehingga ukuran sel darah mengecil, atau kah karena kekurangan vitamin B12 –yang menyebabkan ukuran sel darah menjadi besar.
Pencegahan anemia sendiri akan sangat bergantung pada penyebab kurangnya sel darah merah, dan seberapa parahkah tingkat anemia pada tubuh seseorang. Karena anemia merupakan penyakit yang umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja, ada baiknya bagi anda yang memiliki kondisi normal, untuk melakukan pencegahan dini.
Dalam keadaan terparah, maka penderita Anemia tersebut harus melakukan transfusi darah dimana kami sudah menjelaskan beberapa hal mengenai cara transfusi darah pada manusia, hingga kepada efek transfusi darah dan juga apa saja akibat salah transfusi darah yang membahayakan pasien.
Berikut adalah tips yang dapat kami bagikan sebagai cara mencegah anemia:
Tidak ada salahnya anda mengubah pola hidup anda agar lebih baik lagi. Pola hidup sehat yang dapat anda lakukan adalah dengan mengatur asupan makanan yang baik bagi tubuh, cukup minum air putih, istirahat dan tidur cukup, olahraga teratur, dan hindari rokok dan minuman beralkohol yang tidak baik bagi sel darah dan juga tubuh anda secara keseluruhan.
Sel darah merah dalam darah diproduksi di sumsum tulang. Anemia umumnya terjadi karena sumsum tulang mengalami penurunan produksi. Agar produksi sumsum tulang berjalan dengan optimal tentu saja dibutuhkan zat-zat yang dapat membantu pembentukan dan produksi sel darah merah. Zat-zat tersebut dapat kita dapatkan dengan diet seimbang dan asupan yang sehat. [AdSense-B]
Selain itu, sel darah merah pun membutuhkan oksigen yang untuk dibawa dari paru-paru menuju jantung, dan kemudian didistribusikan ke jaringan sel dan organ lainnya melalui pembuluh darah. Dengan rutin melakukan olahraga, maka bukan saja akan memperkuat jantung, namun juga memberikan oksigen yang cukup untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.
Sementara meninggalkan kebiasan buruk seperti rokok dan minuman beralkohol, maka tugas hemoglobin dalam sel darah merah akan berjalan maksimal dan lancar tanpa hambatan.
Diet seimbang disini maksudnya adalah dengan mencukupi asupan vitamin dan mineral dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih makanan yang banyak mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin C.
Zat besi dan vitamin B12 merupakan zat yang dibutuhkan dan diserap oleh sumsum tulang sebagai bahan utama dalam pembentukan dan produksi sel darah merah, dan hemoglobin dalam darah. Sedangkan asam folat dan vitamin C dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu tingkat penyerapan zat besi lebih efektif dan efisien.
Konsumsilah makanan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, hati sapi, dan kerang-kerangan seperti oyster, udang, dan tiram merupakan makanan dengan konsentrasi zat besi paling tinggi. Zat besi juga banyak ditemukan pada sayuran hijau terutama pada bayam, kale, buncis, dsb. [AdSense-C]
Sementara makanan yang kaya akan vitamin B12 dapat ditemukan pada hasil produksi laut, dan produksi hewani. Makanan-makanan tersebut juga biasanya mengandung vitamin C dan asam folat.
Selain itu cukup minum air putih atau air mineral juga menjadi salah satu faktor dalam pembentukan sel darah merah yang optimal, dan juga memberikan asupan oksigen tambahan dalam tubuh.
Tidak ada salahnya, sebagai bentuk pencegahan, anda mengkonsumsi vitamin maupun suplemen tambahan. Selain membantu dalam pertahanan tubuh, dengan mengkonsumsi vitamin dan suplemen tambahan juga dapat membantu mencukupi asupan zat harian yang dibutuhkan oleh tubuh.
Itulah tiga mudah Cara Mencegah Anemia yang dapat anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari anda untuk mencegah terjadinya anemia. Percayalah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena jika anda sudah terkena anemia, tentu saja kegiatan sehari-hari yang mudah pun dapat terganggu.