Penyakit kuning atau jaundice pada bayi terjadi pada saat bayi baru dilahirkan atau sesudah beberapa hari sejak dilahirkan yang akan menyebabkan bagian putih mata dan kulit bayi berwarna menguning. Warna kuning ini terjadi karena tingginya kadar bilirubin yakni pigmen warna yang dihasilkan hati bayi dari sel darah merah tubuh. Penyakit ini terbilang umum terjadi pada bayi khususnya jika bayi lahir dalam keadaan prematur atau kurang bulan. Ada beberapa gejala penyakit kuning pada bayi yang bisa dilihat dan untuk sebagian bayi yang menderita penyakit kuning, butuh penanganan lebih lanjut sebab bisa mempengaruhi kondisi kesehatan bayi tersebut.
Artikel terkait:
Bayi yang baru lahir belum mempunyai enzim atau bakteri pencernaan yang digunakan untuk memproses bilirubin. Meskipun pencernaan bayi bisa menerima asupan ASI, akan tetapi asupan non ASI bisa menyebabkan masalah pencernaan pada bayi dan mengganggu proses bilirubin tersebut. Masalah pencernaan bisa dijadikan gejala dari penyakit kuning meskipun masalah pencernaan sendiri tidak hanya terjadi saat bayi mengalami jaundice atau penyakit kuning.
Proses menguningnya bagian putih mata dan kulit pada bayi merupakan tanda dari penyakit kuning yang umumnya terjadi pada hari kedua dan keempat sesudah dilahirkan. Untuk memeriksanya, anda bisa menekan dengan lembut pada bagian dahi dan hidung bayi. Apabila bekas tekanan tersebut terlihat menguning, maka kemungkinan bayi menderita penyakit kuning ringan. Hal ini bisa terjadi karena aliran pembuluh darah sudah tercemar oleh bilirubin dan menjalar ke organ hati.
Pada keadaan normal, urine bayi memang agak berwarna kekuningan. Namun jika urine bayi berwarna kuning lebih pekat dan terjadi lebih dari 2 minggu, maka kemungkinan besar bayi mengalami penyakit kuning meskipun urine menguning bisa terjadi karena beberapa penyakit yang lain. Faktor lain yang mempengaruhi warna urine kuning pada bayi adalah karena kurangnya asupan air di dalam tubuh bayi sehingga konsentrasi urine berubah menjadi kuning agak gelap atau kecoklatan.
Ciri ciri lain dari bayi menderita sakit kuning adalah tidak mau menyusu atau berkurangnya nafsu makan pada bayi. Jika gejala ini terjadi dan disertai juga dengan muntah serta warna urin menjadi kuning, kemungkinan bayi menderita sakit kuning dan harus diperiksakan ke dokter.
Bayi sering menggaruk permukaan kulit terjadi karena rasa gatal yang timbul karena salah satunya penyakit kuning. Gatal yang terjadi di seluruh tubuh bayi terjadi karena gangguan metabolisme bilirubin. Seringnya bayi menggaruk karena gatal juga terjadi karena racun yang sudah tercampur di dalam pembuluh darah saat proses pemecahan empedu.
Artikel terkait:
Apabila bayi anda mengalami mual dan muntah disertai dengan berkurangnya nafsu makan, maka ini bisa dijadikan ciri dari penyakit kuning. Mual dan muntah yang terjadi pada bayi disebabkan karena racun yang tercampur di dalam tubuh, sehingga merangsang perut bayi dan akhirnya bayi anda seringkali merasa mual dan muntah.
Setelah bagian kulit dan juga putih mata berwarna kuning, maka ciri lain yang bisa dilihat adalah tubuh bayi yang semakin lemas atau lemah. Kondisi ini umumnya saat penyakit kuning yang dialami bayi sudah melebihi 2 minggu dimana bilirubin sudah semakin meracuni darah dan menjalar ke bagian tubuh lainnya. Apabila ini terjadi, jangan tunda untuk memeriksakan bayi anda ke dokter supaya mendapatkan penanganan lanjutan secepatnya.
Ciri yang bisa dilihat saat bayi menderita sakit kuning adalah dari feses atau tinja saat buang air besar. Pada keadaan normal, tinja bayi memiliki warna coklat muda sampai agak tua. Akan tetapi, saat tinja berubah warna menjadi hitam, coklat tua pekat atau abu abu dan disertai dengan darah, maka perlu diwaspadai jika bayi menderita penyakit kuning. Ini bisa terjadi karena gangguan pada proses bilirubin dimana pada keadaan normal, sebagian bilirubin akan dikeluarkan dari dalam tubuh lewat buang air besar. Oleh karena gangguan proses bilirubin, maka warna tinja akan berubah menjadi lebih pekat.
Racun yang tersebar di dalam darah dan tubuh bayi juga akan menimbulkan demam atau suhu tubuh meningkat. Demam ini terjadi karena respon tubuh terhadap gangguan yang terjadi di bagian dalam. Meningkatnya suhu tubuh bisa terjadi pada penyakit apapun seperti radang, infeksi dan termasuk gejala dari penyakit kuning.
Ciri bayi yang mengalami penyakit kuning selanjutnya bisa terlihat di pembuluh darah lengan, leher, wajah dan juga badan. Saat menderita penyakit kuning, pembuluh darah pada bayi akan berbentuk seperti laba laba yang dinamakan sipder angioma. Ini bisa terjadi karena peningkatan sirkulasi dalam pembuluh darah sehingga membuat pembuluh darah tersebut lebih terlihat di bawah permukaan kulit.
Artikel terkait:
Penyakit kuning yang terjadi pada bayi juga bisa dilihat dari munculnya bintik bintik ukuran kecil berwarna merah agak ungu atau dengan kata lain pendarahan yang terjadi di bagian bawah kulit. Pendarahan ini terjadi akibat rusaknya organ lever sehingga mengganggu proses pembekuan darah pada bayi. Selain itu, proses pemecahan sel sel darah merah serta pembentukan darah dalam tubuh bayi juga akan meningkat dan akhirnya pendarahan di bawah kulit lebih sering terjadi.
Bayi yang menderita penyakit kuning akan lebih mudah menderita memar meski tidak terbentur dengan keras dibandingkan keadaan normal. Sedangkan jika bayi mengalami luka terbuka, maka darah yang keluar akan lebih lama berhenti sebab lever sudah merusak zat pembekuan darah di dalam tubuh bayi.
Pembengkakan yang terlihat di bagian perut bayi juga menjadi ciri lanjutan jika bayi menderita penyakit kuning. Jaundice atau penyakit kuning akan membuat organ limfa dan juga lever mengalami pembengkakan sehingga akhirnya perut bayi juga terlihat membengkak. Cairan yang berkumpul di dalam perut juga menjadi penyebab dari perut membengkak saat menderita penyakit kuning.
Ciri terakhir yang bisa terlihat saat bayi mengalami penyakit kuning adalah banyaknya urin yang dikeluarkan bayi semakin berkurang. Selain volume, frekuensi buang air kecil pada bayi juga mengalami penurunan. Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan pada organ lever dan juga limfa yang disebabkan penyakit kuning.
Artikel terkait:
Saat bayi baru lahir, warna menguning yang terjadi memang masih dikatakan normal. Akan tetapi jika gejala penyakit kuning pada bayi sudah berlangsung lebih dari 2 minggu, maka anda wajib waspada dan periksakan bayi anda ke dokter secepatnya.