Rematik adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan pemebengkakan, nyeri sendi dan kaku pada sendi. Rematik menyerang persendian, tulang, otot, dan jaringan lain yang berada di sekitar sendi.
Sakit atu nyeri pada persedian yang sering dirasakan pada pagi hari bisa menjadi awal seseorang terkena rematik. Rematik dan asam urat merupakan dua penyakit berbeda namun sering dianggap sama.
Hal tersebut dikarenakan gejala asam urat dan rematik hampir sama. Rematik disebabkan oleh sistem imun yag menyerang jjaringan tubuh sehat sedangkan asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginga kadar asam dalam tubuh.
Namun kedua penyakit ini memiliki gejala sama yaitu nyeri pada persendian. Bila terjadi pada orang usia lanjut, bisa jadi masalah ini memperparah inkontinensia urin yang kerap diderita orang usia lanjut.
Gejala Rematik
Faktor risiko inkontinensia urine yang wajib diketahui salah satunya ialah diakibatkan oleh rematik. Akibatnya sendi-sendi yang terserang akan mengalami peradangan dan menimbulkan gejala rematik seperti berikut ini:
Penyebab Rematik
Rematik sangat rentan menyerang orang-orang dengan berat badan berlebih atau kegemukan hal ini dikarenakan beban yang harus disangga oleh lutut menjadi lebih besar atau seseorang dengan aktifitas gerak yang cukup banyak seperti atlet sepak nola, bulu tangkis dan aktifitas alinya yang menggunakan banyak pergerakan sendi.
Penyebab utama rematik adalah karena gangguan aoutonium seperti yang terjadi pada penyakit lupus yang diakibatkan oleh peradangan pada persendian. Sementara itu, Faktor lain yang memicu seseorang mudah terkena rematik adalah sebagai berikut:
1. Jenis kelamin
Seorang wanita lebih rentan untuk terkena penyakit rematik dari pada pria, hal ini karena wanita memiliki hormon estrogen yang menimbulkan sistem imun yang tidak baik. Sehingga fungsi imun yang seharunya melindungi tubuh menjadi imun yang merusak jaringan pada tubuh termasuk persendian.
2. Genetika
Rematik bisa disebakan oleh keturunan. Jika seorang keluarga memiliki anggota keluarga pertama (orang tua) yang terkena rematik, makan akan meningkatkan resiko sang anak untuk terkena rematik bahkan dengan resiko yang lebih besar.
3. Obesiatas
Orang yang memiliki berat badan berlebih akan lebih berpotensi terserang rematik, hal ini dikarenakan beban yang harus ditangggung oleh persendian lebih berat. Terutama sendi lutut dan panggul. Sendi dibagian ini akan merasakan tekanan lebih besar ketika sesorang beraktivitas. Obesitas juga bisa menimbulkan masalah ginjal, misalnya sindrom nefrotik.
4. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan bisa memicu infeksi oleh virus atau bakteri pada sesorang yang lemah secara genetik. Hal ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang jaringan dalam tubuh sehingga terjadi peradangan pada sendi. Ketika seseorang mengalami stress karena lingkungan, kondisi kesehatannya juga semakin menurun dan bisa menjadi penyebab inkontinensia urine.
5. Merokok
Penyebab rematik lainya adalah merokok. Merokok dapat meningkatkan seseorang terkena berbagai macam penyakit dan meningkatkan resiko terkena rematik hingga memunculkan gejala inkontinensia urine. [AdSense-B]
Pengobatan Rematik
Rematik dapat diatasi dengan obat yang biasa diberikan oleh dokter. Obat yang tergolong sebagai obat rematik adalah sebagai berikut:
Obat penghilang rasa nyeri yang bisa menekan prostaglandin yang menyebabkan peradangan.
Obat rematik ini berfungsi untuk mangatasi inflamasi atau peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh sehingga reaksi radang pada persendian berkurang. Selain dengan obat-obatan penangananlain terhadap serangan rematik bisa dilakukan dengan kompres es.
Mengobati rematik dengan kompres es bisa menurunkan rasa nyeri dan mengurangi ensiz atau asam. Beberapa jenis sayuran seperti seledri, kubis dan wortel juga bisa dikonsumsi untuk mengurangi gejala rematik. [AdSense-A]
Nyeri pada rematik juga bisa diatasi dengan tanaman herbal seperti jahe, kunyit, biji seledri, lidah buaya, rosemary, aroma terapi dan brotowolai. Tanaman tersebut dipercaya dapat mengobati bengkak pada sendi dan mengobati rematik.
Selain dengan obat-obatan dan tanaman herbal rematik juga bisa diobati dengan menerapkan pola hidup sehat seperti menjaga berat badan tetap ideal dan melakukan olahraga ringan untuk memperkuat otot dan persendian agar lebih kuat.
Mencegah Rematik
Rematik paling sering menyerang sesorang pada kelompok usia 20-50 tahun yang disebabkan oleh peradanga pada pesendian. Selain pengobatan pada rematik anda juga bisa mencegah datangnya penyakit ini pada tubuh anda, dengan cara berikut ini:
Seseorang yang melakukan olahraga secara berlebihan juga tidak baik untuk persendian. Melakukan olahraga ringan seperti joging dan jalan kaki bisa membantu seseorang terhindar dari rematik. Olahraga tersebut cukup membakar kalori, memperkuat otot dan pesendian tulang. Cara ini juga bisa menjadi cara mencegah inkontinensia urine.
2. Menjaga berat badan
Menjaga berat badan adlah salah satu langkah untuk mengurangi nyeri di sendi lutut yang sering dipengaruhi oleh kelebihan berat badan. Seseorang dengan kelebihan berta badan akan menambah beban pada sendi lutut dan panggul sehingga menimbulkan rasa nyeri.
3. Menjaga asupan makanan
Menjaga asupan makanan dalam tubuh selalu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama memperbanyak konsumsi ikan laut.
4. Konsumsi suplemen
Selain dengan menjaga asupan makanan dan pola hidup sehat seseorang perlu mengonsumsi suplemen untuk membantu memelihara kesehatan persendian. Konsumsi suplemen yang mengandung omega 3. Kandungan omega 3 dapat membantu menjaga persendian tetap lentur. Tanpa perawatan yang tepat bisa menimbulkan komplikasi rematik sampai komplikasi inkontinensia urine.
Demikian pemaparan tentang rematik kali ini, anda mungkin terkejut kenapa dihubungkan dengan inkontinensia urine. Silahkan baca definisi inkontinensia urine, dengan cara itu anda akan tahu alasannya.