11 Penyebab Kejang Tanpa Demam yang Belum Banyak Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kejang atau step merupakan kondisi anak yang mengalami gangguan pada fungsi otaknya sehingga tubuh mengalami pergerakan yang tidak bisa dikendalikan. Kejang biasanya terjadi pada anak dibawah 5 tahun dan bayi yang baru lahir. Pada umumnya anak yang sedang demam tinggi bisa mengalami kejang. Namun bagaimana dengan mereka yang mendapatkan kejang tanpa adanya demam?

Penyebab Kejang Tanpa Disertai Demam

Berikut adalah Penyebab Kejang Tanpa Demam yang perlu Anda ketahui:

  1. Terdapat gangguan atau luka di dalam sel otak

Hal ini biasanya terjadi jika bayi mengalami trauma disekitar kepalanya. Trauma tersebut bisa disebabkan terjatuh atau terluka karena benda tumbuh yang menyerang bagian kepala. Jika bayi terjatuh dari tempat tidur ini bisa menimbulkan adanya luka pada bagian saraf otak dan akhirnya bisa memicu timbulnya kejang atau step. Awalnya bayi akan kesulitan bernapas lama-lama akan tidak sadarkan diri.

  1. Tersimpannya Senyawa Kimia di Dalam Otak

Bisa juga terjadi karena adanya senyawa kimia didalam otak diakibatkan trauma dalam kepala atau cacat bawaan sejak lahir. Kelainan ini bisa saja menjadi salah satu pemicu bayi sehingga mengalami kejang atau step saat masa pertumbuhannya. Hal seperti ini bisa diminimalisir jika Anda sudah melakukan persiapan saat masa kehamilan dengan pemilihan makan yang baik untuk Anda dan otak janin yang ada dalam kandungan, dan juga makan untuk pencegahan bayi terlahir cacat, sehingga kelahiran bayi cacat dapat dicegah dari jauh-jauh hari.

  1. Bayi yang Mengalami Sesak Napas

Anak-anak atau bayi kerap kali mengalami sesak napas yang bisa memicu terjadinya kejang atau step. Hal ini biasanya akan terjadi saat anak atau bayi sedang marah dan merasa khawatir dan takut yang sang berlebihan, atau bisa saja karena dia sedang terluka. Untuk melakukan antisipasi pada penyebab kebiasaann anak yang memiliki emosi cepat marah dan bisa mengarah pada terjadinya kejang, jika terjadi selama 5 menit atau lebih segeralah bawa anak ke Rumah Sakit. Hal seperti ini bisa hilang dengan sendirinya.

  1. Adanya Serangan Epilepsi

Sebagian orang berpendapat bawah gejala kejang atau step bisa menyebabkan adanya serangan epilepsy yang berkelanjutan. Namun, seseorang dapat dikatakan terindikasi terkena epikepsi jika kejang atau step terjadi bukan disebabkan karena demam atau trauma pada kepala dan juga sesak napas. Namun epilepsy belum dapat dipastikan, karena hanya ada 1 dari 100 orang anak yang bisa terkena kejang yang berkelanjutan dan akhirnya terus berkembangan mengarah pada epilepsi. Untuk informasi tambahan, bahwa anak penderita epilepsy biasanya bisa mengalami gangguan pada saraf sensor, motoric dan mentalnya.

  1. Kejang di Sebabkan Karena Faktor Keturunan

Biasanya step mempunya pola yang sama terjadi pada sebuah keluarga. Jika seorang bayi mempunyai kaka atau saudarnya yang pernah mengalami kejang atau step, kemungkinan hal itu juga akan terjadi pada bayi tersebut. Gejala kejang atau step masih bisa dianggap normal jika terjadi pada kurun waktu tidak lebih dari 5 menit. Hanya saja jika terjadi lebih dari waktu tersebut, Anda harus waspada. Ada kemungkinan bahwa bayi sedan menderita gangguan pada saluran kemihnya atau usus besarnya.

[AdSense-B]

  1. Karena Terkena Sinar yang Sangat Menyilaukan

Untuk beberapa kasus, biasanya yang akan menjadi penyebab kejang pada anak bisa terjadi karena anak mengalami sensitifitas pada cahaya yang terang. Hal ini bisa saja disebabkan karena bayi merasa terkejut saat melihat sinar atau terus menerus melihat sinar pada layar TV. Sehingga, ada baiknya Anda tidak meletakan bayi didepan TV dalam waktu yang lama.

  1. Tumor Otak

Selanjutnya, hal yang bisa menyebabkan anak tiba-tiba kejang adalah karena anak menderita tumor otak. Biasanya jika dia mendapatkan penyakit ini akan mendapatkan kejang atau step paling sedikit hanya 1 kali seumur hidup. Oleh karena itu jika anak sering mendapatkan kejang atau step segeralah memeriksakannya pada dokter. Sebab jika didiamkan bisa saja tomor terus berkembangan dan bisa mengakibatkan masalah pada sinyal listrik di dalam otak.

  1. Infeksi Meningitis

Anak yang menderita meningitis juga bisanya akan mendapatkan kejang. Meningitis adalah penyakit yang disebabkan adanya radang pada bagian selaput otak dan juga sum sum tulang belakang. Sehingga bisa mengakibatkan adanya bengkak pada jaringan yang disebut meninges dan juga akan mendapatkan tekanan dalam tengkorak dan otaknya. Jika Ibu yang sedang mengandung sering melakukan hal berbahaya dan memakan makanan tidak sehat bisa saja anak dalam kandungan sudah mendapatkan serangan meningitis. Gejala meningitis diantaranya: Sakit pada bagian kepala, leher terasa kaku, muntah, nafsu makan yang kurang, merasa sensitif pada cahaya.

  1. Keracunan

Penyebab kejang selanjutnya adalah karena anak mengalami keracunan sehingga dia mendapatkan kejang yang sangat serius sehingga sangat berbahaya pada kesehatannya. Keracuna bisa disebabkan karena berbagai hal bisa karena dari mainan anak, udara, atau air yang mengenai anak dengan waktu yang sangat lama sehingga mengakibatkan adanya masalah pada perkembangan otaknyan. Selain itu gangguan seperti ini bisa menjadi kerusakan yang tetap yang terus menyerang bagian otak bahkan organ vital lainnya seperti sistem syaraf dan ginjal.

  1. Celebral Palsy

Celebral Palsy juga bisa mengakibatkan terjadinya kejang pada Anak. Celebral Paly merupakan kondisi adanya cedera pada otak anak atau ada bagian otak yang tumbuh tidak sempurna. Hal seperti iti dapat terjadi saat otak sedang dalam kondisi berkembang dalam rahim ibu atau setelah bayi lahir. Oleh sebab itu hal seperti ini harus diketahui sejak awal. Jika ibu merasa bahwa kondisi kandungannya tidak baik segeralah periksakan pada dokter kandungan. Sebab kondisi ini bisa menjadi penggangu pada kecerdasa, pendengaran dan juga penglihatan anak.

[AdSense-C]

  1. Gangguan Metabolik

Adanya gangguan metabolism pada tubuh anak juga bisa mengakibatkan terjadi kejang atau step pada anak. Kejang ini bisa mengakibatkan adanya gangguan pada proses kimia yang dinilai sangatlah penti pada pertumbuhan anak. Resiko gangguan ini bisa saja diakibatkan karena kondisi air yang masuk pada tubuhnya. Beberapa penyebab utama yang dapat menyebabkan adanya gangguan metabolik adalah:

  • Hipoglikemia: Kondisi kadar gula yang ada di dalam darah sangatlah rendah sehingga berada pada angka dibawah normal
  • Hipokalsemia: Kadar kalsium yang ada dalam rendah dalam kondisi sangat rendah
  • Hiponatremia: Kandungan natrium yang ada dalam darah juga sangat rendah sehingga bisa menyebabkan terjadinya keracunan diakibatkan air.
  • Kernikterus: Bilirubin yang ada dalam darah kadarnya sangat tinggi sehingga memicu adanya penumpukan pada otak yang menyebabkan adanya gangguan neurologis.
  • Gulama Dekarboksilase yang Kurang: Gangguna ini mengakibatkan adanya masalah masa metabolism asam amino dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kecang
  • Hipernatreima: Kondisi natrium dalam darah yang sangatlah tinggi diakibatkan terlalu banyak sodium di dalam tubuh.
  • Uremia: Urea yang ada dalam ginjal sangat tinggi

Itulah penyebab kejang tanpa demam yang bisa terjadi pada anak atau bayi baru lahir. Anda disarankan untuk selalu waspada jika kejang pada anak terjadi diatas waktu 5 menit segeralah bawa dia ke Rumah Sakit agar mendapatkan perawatan yang tepat.